Malam ini begitu dingin menusuk kulit bintang yang hanya memakai hoodie bintang berhasil kabur dari mansion megah rendi untuk pertama kalinya setelah sekian lama dia tak pernah kabur.
Bintang sengaja kabur dari mansion hanya ingin menemui rasya dia sangat khawatir dengan keadaan rasya setelah langit dan rendi membabi buta memukulnya.
Ah entahlah apa yang di berikan rasya untuk bintang sehingga bintang bisa melawan rendi seperti ini tanpa rasa takut sedikitpun.
Jalanan begitu sepi bintang hanya mengandalkan maps dari ponselnya karena bintang tak tau jalan dan arah rendi selalu melarang bintang berpergian kalaupun ingin pergi harus dengan persetujuan rendi dan harus bersama bodyguard dan supir pribadi yang terpenting langit harus ikut.
Setelah cukup jauh bintang berjalan dari mansion rendi bintang menghentikan taxsi yang kebetulan lewat pikir bintang.
"Pa ke alamat ini neh ya pa" bintang menunjukan ponselnya pada supir taxsi.
"Iya neng"
Dengan perasaan tak karuan bintang memasuki mobil taxsi tersebut pikirannya kacau entahlah ada rasa cemas melihat supir taxsi yang terlihat tergoda dengan wajah bintang.
"Emm pak kira² berapa lama kita sampai"
"Engga lama ko neng,neng tenang aja neng juga bisa tidur dulu kayaknya neng lelah" ucap supir taxsi itu dengan senyum menggodanya.
Bintang yang melihat itu menjadi sedikit takut bagaimana kalau dia di culik atau bahkan dia sampai di perkosa harus meminta tolong pada siapa? pikir bintang.
"Neng jangan melamun"
"Ah engga pak gimana udah sampai mana pak kita?"
"Neng baru sampai di hati abang neng jangan bilang pak engga enak di dengernya" goda supir taxsi.
"Maksud bapak apa?"
"Saya hanya punya maksud satu aja ko neng engga banyak saya yakin neng bakal menyukainya" ucap supir taxsi itu dengan kerlingan matanya terlihat di kaca spion.
Bintang langsung bergedik ngeri melihat wajah sang supir taxsi seperti orang yang kesetanan pikir bintang.
"emmm pak saya turun di sini aja pak"
"Ini belum sampai tujuan neng sebentar lagi abang bakal bawa neng ke dunia yang bakal neng suka deh"
"Mak..maksudnya pak apa? aku mau turun di sini aja pak! STOP PAK!" perasaan bintang sudah tak karuan rasa takut sudah menyelimutinya bagaimana kalau dia di culik dan di perkosa.
"BERISIK!" bentak supir taxsi.
Bintang yang kaget akhirnya diam dan berpikir setelah itu dia langsung menghubungi seseorang yang bintang ingat untuk meminta pertolongan.
Sedangkan di mansion rendi sudah di hebohkan dengan bintang yang pergi rendi sudah ingin rasanya membunuh para bodyguard yang bodoh yang lalai menjaga bintang.
mbiil yang terus menangis karena khawatir mbiil tau bintang tak pernah kemana pun selain dengan dirinya ataupun yang lain.
Sedangkan langit sibuk melacak ponsel bintang langit tak akan membiarkan ini terjadi lagi pada bintang sungguh bintang sangat nekad hanya demi menemui rasya.
"Awas kamu dek abang engga akan segan² menghukum kamu!" cicit langit sambil mengotak atik laptopnya.
"Kalian akan saya bunuh kalau terjadi sesuatu pada bintang ingat itu dasar BODOH!"
"Ketemu dad kita harus segera mencarinya dad!"teriak langit.
Rendi langsung msendekat ke arah langit begitu juga mbiil "Ayo kita jangan tunggu nanti takut terjadi sesuatu sama bibin perasaan daddy engga enak"
Di sebuah tempat gelap rasya tapi lebih tepatnya dave sedang menikmati mainannya " BERHENTI JANGAN MENDEKAT!" teriak seseorang yang sedang memandang takut seorang dave.
Tapi dave tetap lah dave dengan seringai dan pisau lipat kecil yang ada di tangannya sedikit demi sedikit dave mendekati mangsanya.
"Sret..." satu sayatan berhasil dave toreh di kakinya.
"Akh..tolong" jeriknya.
"Silahkan kamu minta tolong disini sepi dan kamu tak akan bisa hidup lagi katakan kata² terakhirmu!"
"Tolong...tolong" teriakannya sambil berjalan pincang merasakan rasa sakit dan perih di kakinya.
"Bugh.." dave menendang tubuh dia sampai tersungkur ke tanah.
"Berani kamu denganku berani kamu menyakiti kekasihku hah"
Dengan satu tarikan dave menyayat dada sampai ke perut membuat rintihan begitu dalam dan mencekam darah segar langsung keluar dave diam tapi tidak dengan bintang sedari tadi bintang sudah lemas melihat mata rasya yang berbeda jauh seperti biasa.
Bintang hanya bisa membekap mulutnya takut sangat takut melihat rasya yang berubah menjadi monster.
"kak..aku takut hiks hiks" cicit bintang pelan tapi masih terdengar di telinga rasya.
Rasya menghampiri bintang dengan lembutnya rasya membelai rambut bintang dan memeluk tubuh bintang yang sudah gemetar.
"sttss..maafkan aku ya" rasya mengecupi pucuk kepala bintang.
"Aku takut kak hiks hiks"
"Sudah²kita pulang"
Baru saja rasya dan bintang akan beranjak dari tempat terkutuk itu tapi ada beberapa orang berbaju hitam di belakang dua orang yang memandang tajam mereka berdua.
"PULANG!" bentak rendi,ya rendi dan langit baru sampai ke tempat tujuan dengan rasya yang memeluk bintang karena ketakuatan.
"Dad" cicit bintang suaranya tercekat di tenggorokan.
"PULANG BINTANG!"sekarang langit yang berbicara dengan menarik tangan bintang.
"Ah..sakit abang" rintih bintang akibat langit menggenggam erat lengan bintang.
"Lepaskan!" dengan sekuat tenaga rasya melepas genggaman tangan langit.
"Diam lo engga berkah atas bintang dan lo jadi urusan gw!" ucap langit menatap tajam rasya.
Tapi rasya tak tinggal diam rasya langsung menggenggam tangan bintang satunya lagi "Dia milik gw dan selamanya akan jadi milik gw!"
"Sa...kit kak sa..kit bang" rintih bintang.
Rendi yang melihat itu langsung menarik bintang dengan sekali hentakan bintang tangan bintang terlepas dari rasya dan langit.
"Kalian sudah membuat bintang kesakitan" ucap rendi menatap tajam keduanya.
"Dan untuk kamu PERGI JANGAN HARAP KAMU BERTEMU LAGI BINTANG!" marah rendi.
"Dad.." bintang melepas pelukan rendi dan berlari kecil ke arah rasya.
"Jangan pisahin aku sama ka rasya dad aku sayang sama dia!" dengan beraninya bintang bicara.
"BINTANG!" bentak rendi bersamaan dengan langit.
"Maaf dad maaf bang hiks hiks"
"Saya mohon jangan pisahkan saya dengan bintang" rasya bersujud untuk kesekian kalinya pada rendi.
"Kamu sudah melihatkan bagaimana kejamnya dia ini yang daddy takutkan tapi apa kamu malah memilih manusia bajingan ini!" rendi mendorong bahu rasya menjadi tersungkur kebelang.
Tanpa aba² lagi rendi menarik tangan bintang yang meronta ingin di lepaskan "lepas dad aku engga mau pulang"
"BINTANG KENAPA KAMU MENJADI SEPERTI INI HAH!" hilang sudah kesabaran rendi.
Bintang menatap rendi dengan air mata bercucuran di pipinya "Izinkan aku berhubungan dengan kak rasya aku akan menanggung segala baik buruknya ka rasya"
Hening semua terdiam dengan perkataan bintang tapi rasya langsung memohon lagi di kaki rendi "Aku mohon aku akan berubah demi bintang"
Malam ini malam yang sangat menyakitkan buat rendi di satu sisi rendi tak mau bintang dengan rasya tapi di satu sisi rendi tak ingin bintang menderita hanya karena cintanya.
neh buat temen siang kalian yuk vote dan comen biar tambah semangt mksh...

KAMU SEDANG MEMBACA
Story twin's
Teen FictionLangit penuh bintang itu biasa tapi langit satu ini si ice cool yang tak terbantahkan,dingin,kejam dan tak bisa di bantah itulah segelintir sifatnya. Bintang penerang di kehidupan langit dan keluarganya bintang si ceria,ramah tapi dia tak bisa seper...