NOTE :
✨Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
✨Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!
◼️❤✨❤◼️
Fathur memasuki rumahnya. Raut mukanya berbeda dari biasanya. Tampak jelas ada amarah tertahan disana. Apakah ada masalah yang terjadi?
"Assalamu'alaikum." ucapnya dengan datar.
Seorang wanita cantik yang tak lain adalah istrinya tampak keluar dari dapur,"Wa'alaikumsalam, mas. Alhamdulillah mas udah pulang."
Fathur menatap Ranitha yang kini mencium punggung tangannya dan mengambil alih tas kerja juga snelli kebanggaannya.
"Nitha udah selesai masaknya. Mas bersih - bersih dulu ya." ucap Ranitha sembari menggandeng tangan sang suami dan mengajaknya ke kamar.
Diam, Fathur masih diam dengan tangan terkepal kuat, mengingat sebuah foto yang dikirimkan oleh seseorang padanya. Argh!
Alhasil karena kemarahan itu, Fathur melepaskan rangkulan Ranitha sedikit kasar begitu mereka sampai di kamar. Ranitha yang melihatnya sontak mengernyit bingung.
Tidak biasanya..
Fathur melangkah menuju pintu kaca penghubung yang menampilkan suasana balkon, bersedekap disana setelah melepaskan beberapa kancing kemeja hitam yang dikenakannya.
Ranitha mendekat,"Mas, kenapa? Ada masalah di rumah sakit?" tanyanya lembut.
Fathur menjilat bibirnya,"Tadi kamu kemana?" Bukan jawaban yang Ranitha dapatkan, tapi pertanyaan balik.
Helaan nafas Ranitha tercipta,"Nitha kan udah bilang sama mas. Nitha ketemu Hani sama Vita di Bright Cafe. Mas lupa?" jawabnya masih berusaha tenang.
"Dan kamu gunain izin mas untuk ketemu Satya? Iya?" tanya Fathur dengan nada dingin.
Ranitha tertegun mendengarnya, darimana Fathur tahu kalau dia bertemu Satya? Tidak, maksudnya Ranitha tidak berfikir untuk menutupi ini semua. Dia sudah berniat akan menceritakan kejadian tadi pada Fathur setelah mereka makan malam.
Fathur berbalik dan menatap Ranitha yang kini menatapnya,"Kenapa diem? Bener kan? Ketemu sama Hani dan Vita itu cuman alibi kamu biar bisa berduaan sama Satya." ujar Fathur dengan sinis.
Ya Allah, baru kali ini Fathur menampakkan ekspresi yang begitu marah dan penuh emosi pada Ranitha. Apalagi sampai meninggikan suaranya.
Ranitha menghela nafas panjang,"Astagfirullah, mas. Nitha nggak pernah berfikir seperti itu. Untuk apa Nitha bohong sama mas hanya demi bertemu Satya?" tanya Ranitha.
Fathur hanya diam dengan tangan bersedekap sebelum mendengar Ranitha bertanya,"Mas tau darimana Nitha ketemu sama Satya?"
"Kamu nggak perlu tau mas tau darimana. Itu semua nggak penting." jawab Fathur dingin.
Ranitha memejamkan matanya sejenak,"Jelas itu penting buat Nitha. Nitha sama sekali nggak terima kalau mas dibuat semarah ini sama yang ngasih info palsu tentang Nitha dan Satya!" sela Ranitha dengan kesal.
Fathur menatap istrinya yang kini mengusap wajah kasar,"Jadi kamu mau nyangkal ini semua? Harus mas tunjukin bukti kalau kamu emang bener ketemu Satya dan berduaan sama dia? Iya?" tanya Fathur dengan tangan yang merogoh saku untuk mencari ponselnya.
"Lihat. Ini buktinya. Apa kamu masih mau ngelak lagi?" tanya Fathur kala Ranitha menatap layar ponselnya yang menunjukkan foto yang dimana memperlihatkan Ranitha dan Satya yang sedang duduk berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi Seindah Mimpi✓
RandomMohon maaf kalau ada kesalahan kata karena masih dalam proses pembelajaran. Juga maaf kalau alur cerita yang mungkin kurang menarik karena inspirasi datang dari berbagai cara. Satu pinta author, jadilah pembaca yang bijak dan bisa mengambil setiap p...