NOTE :
✨Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
✨Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!
*part ini ada percakapan yang sedikit dewasa ya, guys.
◼️❤✨❤◼️
Sebelum malam semakin larut, Arsya dan Alisya membawa pasangan baru itu menuju sebuah restoran. Jangan khawatir, ini restoran halal.
Mereka duduk dengan rapi sembari membaca menu yang tertera disana. Fathur sendiri bingung dengan bahasanya, jadi meminta Ranitha untuk memesankan makanan yang sama.
"Are you happy, Ranitha?" tanya Arsya begitu sang pramusaji meninggalkan meja mereka.
Ranitha yang ditanya langsung melirik Fathur yang sedang meremas tangannya yang terasa dingin, bibirnya berkedut membentuk senyuman dengan kepala mengangguk.
"Yes, i'm so happy. Thanks for today." jawab Ranitha dengan senyum lebar. Arsya dan Alisya yang mendengarnya sontak bertosria seolah berhasil melakukan sesuatu.
"Misi hari pertama sukses nih, bang. Istrinya ngaku seneng banget noh. Ya ga beb?" kata Alisya sembari menyenggol lengan Arsya.
"Yoi, beb. Kita berarti masih sangat cocok jadi pemandu." sahut Arsya dengan ekspresi berlebihan lalu terkekeh. Fathur pun tersenyum sembari mengusap tangan istrinya itu.
"Iya gampang itu. Nanti dikasih lebih, makasih juga udah berhasil buat Ranitha seseneng itu." ucap Fathur sembari menatap Ranitha yang tampak kebingungan dengan apa yang mereka bicarakan.
"Waduhhh..bingung tuh." ledek Arsya lalu terkekeh karena melihat ekspresi Ranitha yang tidak mengerti akan ucapannya.
"Biar aku aja yang jelasin deh. Jadi gini Ran, bang Fathur tuh minta satu hal ke kita. Kalau bisa, guiding-nya ke tempat yang kamu bakal suka. Sukanya tuh harus yang pake banget." Jelas Alisya dengan ekspresi berlebihan. Ranitha langsung mengulum senyum.
"Bener banget. Itu tuh karena bang Fathur kan nggak tau Korea sama sekali. Jadi bang Fathur tuh mengarahkan kita dengan khusus untuk milih tempat yang uwow parah buat kalian kunjungi. Nah kalau nyonya Fathur ini seneng banget, rezeki buat kita juga jadi nambah. Perfect kan? Ini tuh namanya simbiosis mutualisme banget." timpal Arsya sembari memasang raut semangat.
"Masya Allah, Tabarakallah. Alhamdulillah, syukron. Ranitha suka kok. Seneng banget juga akhirnya Ranitha bisa mengunjungi tempat - tempat besar disini. Makasih ya, kak." Ranitha menyahut dengan senyum. Alisya dan Arsya kompak menunjukkan cengiran khas keduanya.
"Iya sama sama. Tapi itu suaminya dianggurin doang ya bu?" goda Alisya. Ranitha menoleh menatap Fathur yang tersenyum kecil sejak tadi.
"Nggak bakal dianggurin kok. Tenang aja. Nanti malem juga bisa." jawab Fathur dengan tatapan penuh makna. Ranitha mengernyit sedangkan pasangan dihadapannya tertawa.
"Baiklah, tuan. Kami paham. Hahahahaha!"
Akhirnya tawa mereka terhenti karena sang pramusaji yang datang sembari membawa pesanan mereka.
Ada berbagai makanan halal diatas meja berbentuk persegi panjang tersebut. Mulai dari bulgogi, kimchi bokkeumbap sampai samgyetang pun ada. Jadi bingung mau mencoba yang mana dulu.
"Mari makan!" seru Arsya dengan semangat. Fathur dan Ranitha hanya tersenyum sedangkan Alisya menepuk dahinya pertanda jengah dengan tingkah sang suami.
Satu persatu makanan mulai dilahap. Sesekali diiringi dengan pertanyaan yang terlontar untuk Ranitha. Juga candaan yang terlontar dari Arsya dan Fathur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi Seindah Mimpi✓
RandomMohon maaf kalau ada kesalahan kata karena masih dalam proses pembelajaran. Juga maaf kalau alur cerita yang mungkin kurang menarik karena inspirasi datang dari berbagai cara. Satu pinta author, jadilah pembaca yang bijak dan bisa mengambil setiap p...