45.CASM: Fathur Posesif

303 24 9
                                    

NOTE :
Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.

TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!

◼️❤✨❤◼️

Tepat saat jam menunjukkan pukul sembilan malam, Ranitha keluar dari kamarnya Randi setelah selesai membantu remaja itu menyelesaikan tugas sekolahnya.

Kakinya melangkah untuk masuk kedalam kamarnya, yang ternyata didalamnya sudah ada Fathur yang bersandar diatas ranjang dengan tatapan kosong.

"Mas.." panggil Ranitha.

Fathur menolehkan kepalanya sebelum kembali melamun. Hal itu membuat Ranitha sedikit bingung dengan tingkah suaminya.

Tak mau berfikir buruk, Ranitha memilih untuk wudhu dan cuci muka dulu sebelum bergabung dengan Fathur yang kini sedang memijat keningnya sendiri.

Ditatapnya sang suami yang tampak memiliki beban fikiran,"Mas kenapa? Pusing? Ada masalah?" tanya Ranitha lembut.

Fathur menatap istrinya yang tampak khawatir. Wanita ini, wanita yang akan ia cintai seumur hidupnya setelah sang ibu.

"Satya ketemu sama mami dan papi untuk ngelamar kamu.".

Degh!

Ranitha tertegun mendengar ucapan Fathur. Jadi Fathur sudah tahu tentang fakta satu ini? Pasti Raharja dan Rastia membicarakannya tadi.

Kembali ia tatap sang suami,"Mas udah tau itu?" tanyanya pelan.

Fathur mengernyit sejenak,"Jadi kamu udah tau juga? Kenapa nggak bilang sama mas?" tanya Fathur balik.

Kepala Ranitha menggeleng,"Nggak gitu maksudnya, mas. Nitha juga baru tau dari Randi tadi. Niatnya Nitha mau cerita sekarang sama mas, tapi ternyata mas juga udah dikasih tau sama mami papi, kan?"

Helaan nafas kasar Fathur tercipta,"Iya. Tadi mami papi ceritain semuanya ke mas. Jujur, mas kecewa."

Ranitha diam mendengarnya. Ya Allah, masalah apalagi yang akan ia hadapi?

"Mas kecewa, kenapa sampai sekarang Satya masih berusaha untuk dapetin kamu disaat dia juga tau kalau kamu itu miliknya Fathur! Obsesi dia itu terlalu tinggi, sayang! Apa dia nggak punya otak sampai dia kefikiran buat ngelamar seorang perempuan bersuami? Mas yakin dia nggak sebodoh itu!" jelas Fathur dengan nada marah, bahkan Ranitha kaget karena ucapan Fathur termasuk ucapan terkasar yang pernah ia dengar.

Dan ini untuk pertama kalinya Ranitha lihat pancaran mata Fathur yang berkilat dipenuhi emosi,"Mas tenang dulu. Istighfar ya." ucapnya sembari mengelus lengan sang suami.

Fathur membuang nafas kasar sebelum akhirnya kembali sadar,"Astagfirullah."

Ranitha mengenggam tangan Fathur lembut, mengelusnya penuh perasaan agar Fathur merasa tenang,"Maafin Nitha karena belum bisa menyelesaikan masalah ini sama Satya."

Tatapan Fathur kembali mengarah pada istrinya,"Sayang, ini bukan salah kamu." tegas Fathur.

Gelengan lemah Ranitha tercipta,"Harusnya dari awal, Nitha bisa tegasin ke Satya tentang perasaan Nitha ke dia yang udah hilang dari dulu. Nitha gatau kalau Satya akan senekat ini untuk ngerebut Nitha dari mas dan mas bisa semarah ini sama dia."

Cinta Abadi Seindah Mimpi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang