44.CASM : Kumpul Keluarga

211 21 4
                                    

NOTE :
Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.

TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!

◼️❤✨❤◼️

Ranitha baru saja selesai menemani Fathur mengisi acara di sebuah Kampus ternama yang ada di Bandung. Fathur diundang sebagai pembicara utama disana, memberikan secuil kisah inspiratif bagi para mahasiswa yang hadir.

Ngomong - ngomong, kenapa Fathur tampan sekali ya? Padahal hanya mengenakan kemeja putih tak berkerah juga celana hitam slimfit. Ah, Ranitha jadi merasa bodoh karena memilih outfit tersebut. Terbukti para mahasiswi memandang suaminya dengan lapar.

Jam menunjukkan pukul empat sore, keduanya baru selesai melaksanakan shalat ashar dan bergegas masuk kedalam mobil.

"Mau mampir kerumah mami papi, yang?" tawar Fathur sembari menatap Ranitha yang sedang membuka sebotol minuman untuknya.

"Boleh boleh. Nitha baru aja mau bilang itu ke mas." jawab Ranitha seraya mengulurkan botol yang dipegangnya pada Fathur, lalu mengenakan sabuk pengamannya.

"Yaudah, kita berangkat sekarang ya." Ranitha menganggukkan kepalanya pertanda setuju.

Fathur pun mulai mengendarai mobilnya dan membawanya keluar dari pelataran kampus menuju rumah mertuanya itu.

"Mau beli sesuatu dulu, yang?" tanya Fathur begitu mobilnya berhenti di lampu merah.

"Oh iya bener. Boleh tuh. Beli buah aja kayanya, mas. Nanti dideket rumah, ada toko buah kok. Beli disana aja ya." ucap Ranitha seraya menatap Fathur yang menganggukkan kepalanya.

Akhirnya Fathur dan Ranitha membeli satu fruit basket sebelum mereka sampai dirumah orangtua Ranitha. Tak lupa juga membeli beberapa makanan kesukaan Randi.

Butuh waktu 10 menit untuk sampai dihalaman rumah Raharja dan Rastia. Ranitha dan Fathur pun turun dari mobil sembari membawa barang yang baru mereka beli.

"Oalahhh, Nitha, Fathur!" Ranitha dan Fathur kompak tersenyum begitu mendengar suara Raharja yang menyapa mereka. Pria paruh baya itu tampak sedang menikmati tehnya di teras rumah.

"Papiii!!! Nitha kangen!" pekik Ranitha sembari menghampiri sang ayah dan melempar diri dalam pelukan hangatnya. Raharja terkekeh melihat tingkah anak sulungnya itu.

"Udah besar, udah nikah, masih aja manja nih." ledek Raharja setelah pelukan mereka terurai. Ranitha pun mempoutkan bibirnya.

"Thur, apa kabar?" tanya Raharja begitu Fathur selesai menyaliminya.

"Alhamdulillah baik, pi. Papi gimana kabarnya?" jawab Fathur dengan senyum hangat.

"Alhamdulillah baik juga. Ngomong - ngomong, kalian darimana nih? Pada rapi banget." ucap Raharja begitu menyadari penampilan anak dan menantunya yang terkesan sedikit formal itu.

"Dari kampus, pi. Mas Fathur jadi pembicara disana." jawab Ranitha. Raharja pun menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Oalah. Yaudah, masuk yuk. Pasti pada cape nih langsung kesini." Ranitha dan Fathur pun mengangguk dan menuruti perintah Raharja yang membawa mereka masuk kedalam rumah.

"Mami!!"

Pekikan Ranitha membuat Rastia yang baru selesai menata piring diatas meja makan sontak mendongak dan mendapati anak sulungnya yang datang.

"Eh, mbak Nitha. Mami kangen!" ucap Rastia sembari memeluk Ranitha dengan erat.

"Nitha juga kangen banget sama mami! Mami sehat kan?" jawab Ranitha seraya mengelus punggung sang ibu.

Cinta Abadi Seindah Mimpi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang