NOTE :
✨Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
✨Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!
◼️❤️✨❤️◼️
Pesta itu masih berlangsung. Semua tampak bahagia dengan pesta ulang tahunnya Fathur.
Beberapa makanan yang sudah disediakan, banyak yang sudah ludes dilahap oleh para tamu.
Seakan mereka larut dengan hari bahagia seorang Fathur. Dan Fathur bersyukur akan itu.
Hingga tiba - tiba..
"Okey, temen - temen! Kita udah masuk ke acara paling di nanti - nanti yaaa!!!" Suara Randi menginterupsi.
Ranitha diam disamping Fathur yang tampak hendak bertanya padanya. Biarkan saja suaminya penasaran. Hihihi.
Fathur menatap Ranitha yang tersenyum padanya,"Acara apa lagi, yang?" Tanya Fathur sembari menunduk sedikit pada Ranitha.
"Tunggu aja, mas. Nggak akan neko - neko. Nitha jamin." Jawabnya lembut lalu mengelus lengan Fathur.
Akhirnya Fathur menghela nafasnya sebelum Ikram dan Randi menyuruhnya untuk sedikit maju kedepan.
Tatapan Fathur tidak lepas dari layar putih yang sengaja dipasang dan sudah disorot oleh sebuah cahaya dari proyektor.
"Terkhusus untuk mas Fathur, ditonton dulu ya videonya. Jangan noleh kemana - mana dan simak baik - baik. Dan buat para hadirin juga, enjoy ya. Kalau mau video, boleh. Tapi tolong suaranya dikecilin. Okeyyy??" Kata Randi memberitahu.
"OKEY!!!"
Dalam satu hitungan, lampu taman dimatikan. Hanya ada cahaya dari proyektor itu.
"Assalamu'alaikum, suamiku tersayang!"
Fathur tersenyum manis saat wajah Ranitha yang muncul, istrinya cantik sekali!
"Pertama - tama, maaf ya mas Fathurku tersayang. Maaf seharian ini buat kamu khawatir karena aku nggak ada kabar sama sekali. Semuanya demi kejutan ini."
Ya Allah, istrinya ini memang pandai sekali membuatnya pusing tujuh keliling!
"Hari ini adalah hari dimana mas dilahirkan ke dunia setelah bunda kandung selama 9 bulan dengan susah payah, ditemani oleh ayah yang selalu siap siaga kalau mas mau apa - apa, alias kalau bunda lagi ngidam."
Mendengar bunda, Fathur mulai berkaca - kaca.
"Masya Allah, tidak terasa usia mas udah dua puluh tujuh tahun ya! Nitha yakin, dua puluh tujuh tahun yang mas lalui ini adalah dimana saatnya mas membentuk diri agar menjadi pribadi yang sholeh dan berguna."
Fathur terkekeh pelan sembari mengangguk kecil.
"Barakallah Fii Umrik suamiku!!! Semoga Allah selalu melindungimu, membersamai langkahmu dan menjagamu selalu!!!"
Pekikan Ranitha membuat Fathur gemas sendiri, lalu mengamini doa sang istri.
"Untuk kesekian kalinya, Nitha mau bilang kalau Nitha bersyukur dipersatukan dengan mas. Nitha bersyukur bukan main karena Allah memang meridhoi kita."
Fathur jauh lebih bersyukur karena bertemu dengannya, asal Ranitha tahu.
"Bersama mas, mengajarkan Nitha untuk tetap menjadikan Allah sebagai prioritas utama. Mencintai mas selalu membuat Nitha mengingat Allah di setiap langkah yang Nitha ambil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi Seindah Mimpi✓
RandomMohon maaf kalau ada kesalahan kata karena masih dalam proses pembelajaran. Juga maaf kalau alur cerita yang mungkin kurang menarik karena inspirasi datang dari berbagai cara. Satu pinta author, jadilah pembaca yang bijak dan bisa mengambil setiap p...