NOTE :
✨Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
✨Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!
◼️❤✨❤◼️
Sore ini, Ranitha berencana untuk bertemu dengan Hani dan Vita di sebuah cafe yang tidak jauh dari rumahnya.
Seperti biasa, Ranitha tidak diizinkan pergi sendiri. Dia diantarkan oleh supirnya, pak Yanto karena keposesifan Fathur yang masih was - was kalau ia bertemu dengan Satya.
Membicarakan Satya, dua minggu lalu lelaki itu mengirimkan buket bunga mawar yang cukup besar kerumahnya. Dan itu membuat Fathur murka sampai harus membuang bunga itu.
Dan seminggu lalu, Satya mengirimkan buket makanan ringan yang tak kalah besar dari buket sebelumnya. Fathur berusaha menahan emosi dan memberikannya pada satpam dan supirnya.
Itu semua tak luput dari perhatian Ranitha yang bahkan belum menyentuh keduanya sama sekali. Hal itu tidak bisa ia protes, bisa - bisa Fathur jadi salah paham.
Setelah shalat ashar, Ranitha berangkat menuju cafe yang akan menjadi lokasi pertemuannya dengan Hani dan Vita.
Tadi pagi, Fathur bilang jika dirinya akan pulang terlambat. Mungkin jam tujuh, baru sampai dirumah. Jadi, Fathur mengizinkan jika Ranitha keluar rumah saat sore.
"Pak, kayanya saya bakal sampai maghriban disini. Jadi bapak pulang aja ya. Nanti pulangnya saya dianter sama Vita. Mas Fathur udah tau kok." pesan Ranitha saat di perjalanan.
Pak Yanto menjawab sekenanya,"Baik, bu."
Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di cafe. Ranitha segera turun dari mobil dan melangkah masuk karena Hani bilang dia sudah menunggu bersama Vita.
"Assalamu'alaikum!"
Itulah yang Ranitha ucapkan saat menemukan meja yang sudah ditempati oleh Hani dan Vita.
Kompak mereka menjawab,"Eh wa'alaikumsalam, bu bos. Mari duduk!"
Ranitha tersenyum geli mendengarnya, lalu mengambil posisi untuk duduk bersama kedua temannya itu.
Hari ini mereka akan membahas tentang rencana pernikahan Hani yang akan digelar tiga bulan dari sekarang.
Ranitha melayangkan pertanyaan,"Emang Adam udah balik dari Dubai ya?" Tanya Rania sembari menyesap minumannya.
Hani mengangguk dengan senyum mantap,"Yoi! Dia baru balik minggu lalu dan langsung lamar gue hueeee! Gue bahagia parah parah parah!" Jawab Hani dengan sumringahnya.
Vita mempoutkan bibirnya,"Aahhh..gue kapan dong!!!" Rengeknya.
Ranitha terkikik melihatnya,"Sabar ya, sayang. Gue doain jodoh lo datang di tahun ini. Insya Allah deh." Ucap Ranitha berusaha menenangkan.
Hani mengangguk setuju dan Vita memasang raut memelasnya,"Aamiin aamiin. Gue juga mau kali uwu uwuan sama yang halal. Ya Allah, datangkan jodoh hamba! Cape jomblo dari lahir, ya Allah!" Rengeknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi Seindah Mimpi✓
RandomMohon maaf kalau ada kesalahan kata karena masih dalam proses pembelajaran. Juga maaf kalau alur cerita yang mungkin kurang menarik karena inspirasi datang dari berbagai cara. Satu pinta author, jadilah pembaca yang bijak dan bisa mengambil setiap p...