41.CASM : Pacaran Halal

302 30 7
                                    

NOTE :
Sebelum membaca, tekan dulu bintangnya ya. Coba hargai karya orang ya, readers
Ingin berkomentar? Silahkan berkata - kata dengan baik.

TERIMAKASIH, SELAMAT MEMBACA!

◼️❤✨❤◼️

Setelah shalat ashar, Fathur menelepon Ranitha. Memberi kabar pada istrinya jika dia pulang cepat dan akan menjemput istrinya itu di cafe.

Fathur memilih untuk pulang dulu ke rumahnya untuk membersihkan diri dulu. Juga untuk menukar mobilnya dengan motor kesayangannya.

Dengan senyum mengembang, Fathur pun berangkat menuju cafe istrinya. Fathur memang berniat untuk mengajak Ranitha untuk kuliner malam menggunakan motor.

Dan tepat saat jam menunjukkan pukul lima sore, barulah Fathur tiba di cafe Ranitha. Cafe itu tampak cukup ramai diisi oleh anak muda yang sedang berkumpul atau sekedar nongkrong.

"Eh, assalamu'alaikum, pak Fathur." sapa Akbar setelah melayani seorang pelanggan.

"Wa'alaikumsalam, Bar. Ranitha dimana ya?" Fathur menjawab diakhiri dengan pertanyaan.

"Bu Ranitha di ruangannya, pak. Lagi ngecek laporan keuangan bulan lalu." jawab Akbar. Fathur menganggukkan kepalanya pertanda paham

"Okey, makasih ya, Bar. Saya kesana dulu." pamit Fathur.

"Mau pesen apa pak? Biar dibikinin." tanya Akbar menahan kepergian Fathur. Fathur menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah, Bar. Makasih." balas Fathur lalu melenggang pergi menuju ruangan istrinya.

Fathur mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya menekan knop pintunya. Lalu masuk kedalam ruangan itu.

Bibirnya melengkung membentuk senyuman saat melihat Ranitha yang sedang memangku laptop. Istrinya tampak begitu serius sampai tak menyadari jika seseorang masuk kedalam ruangannya.

"Assalamu'alaikum, sayang." Ranitha tersentak saat seseorang mencium pipinya dari belakang. Kepalanya menoleh dan mendapati Fathur yang tersenyum lebar padanya.

"Wa'alaikumsalam, astagfirullah, mas udah dari tadi? Maaf, Nitha nggak ngeuh." jawab Ranitha dengan panik seraya mencium punggung tangan Fathur.

"Nggak kok. Baru aja masuk." kata Fathur sembari duduk disamping Ranitha yang menghela nafas lega.

"Eh bentar? Kok? Mas ganti baju ya? Soalnya tadi kan kerja bukan pake baju ini." tanya Ranitha dengan raut penasaran. Fathur tersenyum misterius lalu memeluk Ranitha dengan gemas.

"Pulang dulu. Terus mandi, ganti baju deh, baru kesini." jawab Fathur pada akhirnya. Ranitha sontak melotot.

"Lah? Kok gitu? Nitha jadi nggak nyiapin baju dong. Mas juga capenya double." sesal Ranitha dengan raut sedih. Fathur menggeleng lalu mengelus puncak kepala Ranitha sayang.

"Suttt..nggak papa, sayang. Nggak cape. Serius. Lagipula emang sengaja kok, mau buat kejutan untuk istrinya Fathur ini." Fathur segera memberi pengertian untuk Ranitha agar istrinya ini tidak sedih.

"Tapi kan.." Ucapan Ranitha terhenti karena sebuah pergerakan dadakan Fathur di bibirnya.

"Udah selesai belum kerjaannya? Jalan - jalan yuk." ajak Fathur dengan senyum manisnya. Ranitha tersadar lalu merona sebelum akhirnya mengangguk.

Cinta Abadi Seindah Mimpi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang