Aku, Sidang dan Sanjaya (2)

256 23 29
                                    

Semoga yang singgah diberikan mimpi yang indah😊
****

"saya mau Sanjaya dipenjara, tidak ada bantahan!"

Haduh kepalaku pusing sekali. Ku pijat keningku.

"Terserah pak Abdul ajalah. Udah papah mau pulang"

"Eh, nggak bisa gitu, pah! Rika, kamu mau kan maafin jaya? Maafin ajalah selesai kan, masalahnya? Gimana Rika, Kamukan guru?"

Bu Ahmad mamahnya bang Jaya kayak nya udah kesel.

"Iya Bu Ahmad. Saya udah maafin bang Jaya"

"Nggak!. Yaudah Jaya sama Rika nikah aja!"

Bapak membuang muka setelah mengucapkan kalimat akhir tadi. Bu Ahmad mendengus. Pak Ahmad mesem mesem nggak jelas. Pak RT menghela nafas dan bang Jaya mukanya kayak orang yang sedang menahan hajat.

Aku cuma bisa diam. Nikah? Apa itu nikah? Ya lord, help! Aku masih polos...!

*****

Semua orang yang diundang udah duduk bersila dengan tenang. Malam ini aku mendadak jadi istri. Doa anak rebahan tidak dikabulkan. Tiba-tiba aja tetangga ku anak gadisnya pak Jumli jadi make up artist, mamaku jadi bos katering, bapakku jadi mangga muda (asem), nenekku jadi anak muda (bersemangat, nggak capek walau tadi sore datang dari kampung). Sekarang tinggal menunggu kedatangan keluarga nya bang Jaya.

Beberapa menit kemudian kudengar suara gemuruh orang-orang berbisik tentang pengantin pria yang belum datang kehadirannya. Kok aku jadi was was?. Bisa jadi bang Jaya kabur. Pasti dia nggak mau nikah sama aku. Haduh gara-gara bapak sih. Nikah kok dipaksain?.

Gimana ya ini? Bang Jaya aku mohon jangan kayak gini. Kasihanilah dek Rika mu ini...huhu.

"Assalamualaikum...hehe maaf ya bapak-bapak kami agak telat. Dimaafin ya..."

Itu suara mamahnya bang Jaya. Alhamdulillah bang Jaya nggak jadi kabur.

Kemudian mama masuk ke kamarku.

"Rika...kamu udah mau jadi istri. Sikap kamu diubah ya. Jangan malas-malasan lagi.. ayo keluar. Sini mama temenin. Sanjaya udah nunggu"

Sanjaya udah nunggu?. Nunggu apa, sembako?. Heleh si mama bikin jantung deg degan bisa aja.

****

"Saya...terima nikahnya. Rika Zulaikha Azalia..ehm?"

"Sanjaya......!"

Bapak mendesis. Bisa aja si bapak. Ngomong tanpa buka mulut. Ini juga bang Jaya. Emang namaku susah amat ya? Ini udah dua kali ngulang lagi.


Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang