Kang Pijit Handal

238 22 12
                                    

Aloha....

"I needs somebody to heal, somebody to love..."

****

Alhamdulillah sekarang udah gak kaget lagi kalau bangun-bangun, posisi kami saling berpelukan. Aku juga masih ingat sama perintah mama yang nyuruh aku buat perbaiki hubungan kami yang aneh ini (baca chapter 3). Sekarang terlihat banget hubungan aku sama bang Jaya udah berkembang baik banget. Skinship seperti berpelukan, pegangan tangan, tatap-tatapan udah bisa kami lakuin tiap hari. Ya... Walaupun aku gak berharap lebih sih, aku ngerti perasaan bang Jaya yang udah dikhianati oleh mbak Sri. Pasti luka itu bakalan lama sembuhnya.

Bang Jaya itu pria yang baik, dia sayang banget sama mamahnya, dia juga hormat sama wanita kecuali sama aku. Dia juga pria yang pekerja keras. Saking kerja kerasnya, sampe lupa sama Allah SWT. Tapi setelah dipikir-pikir, mungkin Allah SWT. Kasih aku suami yang modelannya seperti ini agar aku bimbing hamba kesayangan-Nya kembali ke jalan yang benar.

Tapi, bakalan susah kalau dari dalam dirinya sendiri gak ada kemauan. Huft, berdoa aja bang Jaya dapat hidayah dari Allah SWT.

Puk puk.

"Eh? Bang Jaya udah bangun." Percayalah kalimat tadi cuma basa-basi. Kami masih diposisi berpelukan diatas kasur. Dan bang Jaya menepuk-nepuk punggungku. Jam masih menunjukkan pukul 6:00, hari Senin. Satu jam lagi bakalan ada upacara bendera. Tapi, apa sebaiknya aku ijin cuti ya hari ini?

"Kamu sekolah hari ini?" Tanya bang Jaya.

Kami saling melepas pelukan, dan berbaring  dengan berhadap-hadapan. Masha Allah, baru bangun tidur aja ganteng, apa lagi setelah di make over?

"Hmh, masih pagi udah bengong kamu, Ka?!"

"Astaghfirullah bang, bau jigongmu menusuk sampe jantungku!" Jeritku sambil mengibas-kibaskan tangan kananku didepan muka.

"Enak aja!!" Katanya sebelum menarik kepalaku mendekati mulutnya.

"Hah! Haah! Hirup tuh dengan khidmat! Hah hahhh!!" Dasar manusia jigong! "Bang, pliss Stop!! Tolong bapaakk!! Hahaha." Kami masih ketawa-ketiwi sebelum...

Tok tok tok.

"Helloow! Pengantin baru sih boleh, tapi ini udah siang. Pikirin juga dong jomblo-jomblo disini!" Ucap suara dibalik pintu.

Huft, aku setuju kalau bang Jaya kesel banget dengan bang Saman, annoying banget orangnya. Dasar anak kesayangan mamah.

****

Karena dikeluarga ini mayoritasnya laki-laki. Jadi, kami adain BBQ party dihalaman rumah daripada bikin nasi kuning tumpeng. Setelah bang Jaya dkk nyiapin meja kursinya, giliran aku yang ngurus dagingnya.

"Rika...! Abis ini masak nasi ya!" Kata mamah.

Weleh-weleh, ini mamah kaya-nya nanggung nih. Masa habis ngadain BBQ party masih mau makan nasi sih?

"Ayam yang didalam kulkas nanti digoreng ya, Rika!" Kata mamah, lagi.

"Iya, mah." Suruh-suruh aja aku mah, mumpung mamah hari ini ulang tahun.

Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang