Aku ada cerita baru! Di lihat ya....!
Judulnya 'The Girl from Thailand'Thai= 5 dibaca ha
Jadi 55555( Ada kejutan dibawah )
Hehe
****
Mereka tersentak. Mahmud berhenti bicara dan berbalik badan menghadap aku. Bang Jaya dengan nggak sopannya mendengus dengan keras, udah kayak kerbau.
"Em..mbak Sri itu..penjual gado-gado, terus kita tuh ada utang yang belum dibayar, ya..gitu deh, hehe". Ucap Mahmud sambil garuk-garuk kepalanya yang mungkin nggak gatel-gatel amat.
Aku manggut-manggut nggak jelas. Iya-in aja. Itu urusan mereka bukan urusan aku.
"Sri itu pacar aku, Rika"
Uhuk uhuk!
Mahmud terbatuk-batuk, poor Mahmud. Wkwkwk. Udah capek-capek kasih penjelasan masuk akal nan palsu. Bang Jaya malah kasih yang fakta. Aku kok biasa aja setelah tau suamiku selingkuh. Err pantas kan ya kalau disebut selingkuh? Atau aku yang pantas nya disebut perebut pacar orang? PHO?
Bugh
"Astaghfirullah!"
Mahmud menonjok wajah bang Jaya. Kasian banget si bang Jaya. Waktu itu ditonjok sama bapak, sekarang sama adeknya.
"A' aku capek ya! Sekarang urus diri Aa' sendiri!"
Mahmud masuk ke kamarnya setelah bilang kayak gitu ke AA' nya. Ku liat wajah bang Jaya. Cuma memar nggak berdarah. Kalau bapak yang nonjok pasti ada darahnya.
"Ya ampun AA' Jaya! Wkwkwk"
Bang Jaya keliatan marah. Dia berjalan mendekati aku. Bang Jaya ngapain lagi?. Bikin ngeri aja.
"Ayo!"
Bang Jaya menarik tanganku dengan kuat. Shh sakit banget! Bapakkk Rika kena KDRT!
Bruk
Bang Jaya banting badan aku ke atas kasur. Aku langsung bangkit walau sedikit terhuyung. Aku nggak terima kalau dikasari. Bang Jaya mendorong ku lagi ke kasur.
"Bang!!!"
"DIEM!!"
Dia melepas jilbabku dengan paksa. Menjambak rambutku lalu menggigit leherku dengan rakus.
"LEPAS!!"
Aku nggak tau lagi dengan wujud mukaku. Air mataku bercucuran, berantakan.
"A'! Lepasin Rika a'!!"
Mahmud menarik badan bang Jaya hingga menjauh dari badanku. Aku langsung mengambil bantal untuk menutup wajahku. Aku pasti terlihat seperti orang gila.
"Keluar Mahmud! Keluar dari kamar aa' sekarang!"
Mahmud menurut, dan berjalan keluar kamar. Aku sedikit nggak rela. Gimana kalau si preman mau meleceh kan aku lagi. Walau udah halal. Tapi aku nggak rela. Sampai lebaran gajah! Aku nggak rela!
Bang Jaya duduk di pinggir ranjang. Mengacak-acak rambut, frustasi.
Kasian banget bang Jaya. Lama-lama dia bisa masuk RSJ nih. Aku berjalan menuju pintu kamar. Ku tutup, soalnya tadi kebuka. Berjalan ke lemari pakaian. Ambil salep, nggak tau juga salep ini bisa ngobatin memar atau nggak. Terus berjalan lagi kearah bang Jaya. Ku letakkan salep ke atas telapak tangannya. Setelah itu aku kembali merebahkan diri ke atas kasur. Yang ini nggak didorong sama bang Jaya ya..
Aku berbaring miring membelakangi nya. Terserah dia mau ngobatin memarnya atau enggak. Pokoknya udah aku kasih salep.
Hening beberapa menit. Kemudian ranjang kami berderit seakan dinaiki seseorang. Siapa lagi kalau bukan si preman.
Grep
Aku tersentak. Ada tangan yang mencoba melingkari perutku."Eh!"
"Shht"
Nafas bang Jaya kerasa sampe leherku. Astaghfirullah aku belum pakai jilbabku. Aku mencoba lepas dari pelukan maut.
"Diem Rika!"
****
Wkwkwk
Yang otaknya masih polos
Sudah dinodai oleh author
( Tertawa jahat )
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You
ChickLitDEWASA 1821+ "Satu kali lagi ya Sanjaya. Tenang aja nggak usah buru-buru" kata pak RT dengan wajah gelisah. Heleh dia yang nyuruh tenang. Tapi wajahnya bikin meriang. "Saya terima nikah dan kawinnya Rika Zulaikha Al Azalia binti Abdul Manab dengan m...