Ganteng Doang

200 23 7
                                    

Hachuarmabeibe~

*****

"Bang, bang Jaya nggak pernah sholat ya?"

Jangan salahkan aku kalau aku merusak suasana hening yang diciptakan bang Jaya. Emang dia mau ngapain? Mau tidur sambil meluk aku? Lagian ini udah mau masuk waktu sholat Maghrib.

"Hm?"

"Sholat..! Bang Jaya bukan Islam ya?"

Dasar preman, Islamnya di KTP doang. Sholat kagak pernah.

"Pernah, dulu"

Kupukul lengannya yang melingkar di perutku. Dia terdengar meringis. Aku nggak bisa liat mukanya sih...eh, tunggu dulu! Apa tadi yang aku pukul? Lengan, perutku? Udah gila Rika!

"Lepaaas!!"

Aku sedikit meronta-ronta, tapi kok dia nggak mau ngelepasin sih?

"Diam, bodoh!"

Aku tersentak, jantungku rasanya berhenti berdetak, bernafas pun jadi sulit, rasanya mau meninggoy. Baru kali Ini ada orang yang  ngatain aku bodoh diusia ku yang hampir 30 ini.

Aku merasa gagal menjadi manusia. Aku merasa sia- sia sekolah tinggi-tinggi. Aku ingin menangis. Aku ingin pulang ke rumahku. Aku nggak tahan tinggal dengan bang Jaya. Huhu

Muka beserta bantal menjadi basah karena air mataku. Aku tidak peduli lagi dengan manusia luck nut yang masih menempeli aku. Kok aku sensitif gini sih?

"Gausah nangis Rika, shh..."

Bang Jaya semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan untuk minta maaf aja, mulutnya nggak sanggup. Huhu

"Lepas bang, Rika mau sholat Maghrib, hiks"

Dia melepas dekapannya dan bangkit dari kasur. Berjalan menuju lemari, berjinjit dan mengubek-ubek atas lemari.

Puk

Bang Jaya pergi keluar kamar setelah melampar dua sajadah yang berdebu ke atas kasur.

Inilah definisi dari ganteng Doang, gak mau jadi imam.

****

"Rika...! Keluar kamu dari kamar, bantuin mamah kek masak buat makan malam!"

Haduh...padahal aku baru selesai sholat. Emang ya keluarga ini, nggak agamis.

Aku melepas mukena ku. Keluar kamar membawa sajadah yang berdebu ke kamar mandi umum. Iya kamar mandi umum. Karena setiap kamar punya kamar mandi, nggak kayak di rumah bapak, yang satu rumah satu kamar mandi. Kamar mandi umum ini dekat dengan dapur. Jadi, aku harus melintasi mamah cantik yang telah melahirkan pria-pria tampan nan tidak agamis ini.

"Nah..gitu dong! Keluar dari kamar. Teruuuus bantuin mamah ya, kan kasian mamah nya masak buat banyak orang, ditambah satu menantu beban mertua, ya kan?"

Ohokk

Aku tertohok, sadisss tapi bener. Udah berapa hari aku tinggal disini, tapi aku nggak pernah bantuin mamah masak.

"Iya mah, tunggu bentar ya... Aku mau ngerendam sajadah dulu"

"Hm, cepetan ya..."

Aku bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya.

Hah..hah...

"Gimana nih, Bantuin masak? Aku aja nggak bisa masak. Bikin nasi goreng aja rasanya nggak enak banget. Apalagi masak buat makan malam??!"

"Nasi goreng kamu nggak enak"

Deg

"Astaghfirullah bang Jaya.....ngapain disini!!!!"

"Mandilah bodoh. Nyebut nama tuhan di kamar mandi, nggak sopan!"

****
Jadi, ada yang nungguin Rika nggak???
Lama banget update nya?
Aku lagi UAS Gaiss
Doain ya semoga
lancar....
Gitu😘

Kok nggak ada yg liat proyek Rika-ku yg satunya?
Liat dong!

"Masih prolog! Apa yg mau diliat author gembleng!"

Jadi, tungguin aja😘
Aku lagi kesemsem sama mas-mas #sepatu j*hnson

Wkwkwk


Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang