Jeongcheol

649 40 2
                                    

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Jeonghan, Joshua, Wonwoo dan Jun karena hari ini mereka resmi lulus dari universitas bahkan keempatnya lulus dengan predikat cumlaude. Senyum tidak pernah terlepas dari wajah keempatnya. Teman-temang yang lain pun datang untuk memberikan selamat bagi mereka berempat. 

Seungcheol menghampiri kekasihnya dengan membawa bunga dan bingkisan kado untuk kekasihnya. Dia sengaja mengambil cuti untuk bisa menghadiri wisuda sang kekasih. Ah, Seungcheol sudah kembali ke Indonesia setengah tahun yang lalu. Dia lulus kuliah hanya dalam waktu 3,5 tahun dan kembali untuk membantu diperusahaan sang ayah.

"Han, selamat ya udah lulus. Aku bangga banget sama kamu" ujar Seungcheol sambil memberikan bunga dan hadiah itu kepada Jeonghan.

"Makasih ya Cheol, ini juga berkat bantuan kamu"

"Eh Cheol nanti malem jadi ngumupul di apart lu?" tanya Joshua. 

"Jadi dong. Kalian dateng semua ya, kita pesta buat ngerayain kelulusan mereka berempat"

"BERES BOS" ujar semuanya serentak.

*

*

*

*

Saat ini semuanya sudah berada di apartemen Seungcheol untuk berpesta merayakan kelulusan keempat temannya itu. Hanya Hao dan Ara yang belum datang karena mampir terlebih dahulu untuk membeli sesuatu yang menjadi titipan Seungcheol, entah apa itu. Ketika keduanya tiba membawa titipan Seungcheol, Seungkwan segera mengambil alih barang itu dan menyimpannya di kamar Seungcheol. 

"Ayo kita mulai pestanya" seru Soonyoung 

Mereka pun bergembira bersama, semuanya tersenyum dan tertawa bahagia. Momen ini sudah lama mereka rindukan, mereka tidak sempat untuk berkumpul bersama karena kesibukan masing-masing sehingga momen ini sangat berharga untuk mereka. 

Seungcheol menghampiri Mingyu yang sedang mengobrol dengan Seungkwan di balkon apartemen.

"Gyu, siapin ya. Bentar lagi gue mau ngejalanin rencana kita"

"Beres hyung"

Mingyu pun menarik Seungkwan untuk mempersiapkan sesuatu yang sudah direncanakannya dengan Seungcheol.

"Hyung, gitarnya" ujar Mingyu kepada Joshua yang diiyakan oleh Joshua.

Seokmin pun segera pergi ke sakelar lampu dan mematikannya, membuat semua orang disana kebingungan atau pura-pura kebingungan kecuali Jeonghan yang benar-benar bingung.

Tiba-tiba sebuah cahaya tersorot ke arah Jeonghan membuat pria itu kesilauan. Setelah matanya terbiasa, dia bisa melihat bahwa orang yang menyorotkan cahaya itu adalah Wonwoo. 

"Won apaan sih, silau tahu" gerutu Jeonghan. 

Tiba-tiba terdengar suara alunan gitar yang disusul oleh suara manis dan merdu milik Joshua dan Jihoon. Can't Help Falling In Love. Jeonghan dibuat semakin bingung ditengah kegelapan itu.

Sebuah tangan memegang pundak Jeonghan dan membuat pria itu kaget dan segera menoleh kebelakang dan melihat Seungcheol yang berdiri dibelakangnya dengan bunga ditangannya. Seungcheol memberi bunga tersebut kepada Jeonghan dengan senyuman yang diakui Jeonghan sangat tampan. 

"Cheol, ini ada apaan sih?"

Seungcheol tidak menjawab tapi dia menepuk tangannya sebagai aba-aba kepada Seokmin untuk menyalakan kembali lampunya dan saat itulah Jeonghan sadar bahwa semua teman-temannya berkumpul disekelilingnya sambil membawa sebatang mawar merah. Dia menatap Seungcheol bingung sedangkan kekasihnya itu hanya tersenyum.

Seungcheol berlutut dihadapan Jeonghan dan membuat Jeonghan terkejut. Seungcheol mengeluarkan kotak beludru dari saku celananya dan menjulurkan itu kepada Jeonghan yang hanya bisa diam saking terkejutnya.

"Han, kita udah lama pacaran. Walaupun kita pernah mutusin untuk pisah tapi gak sedikitpun perasaan aku ke kamu berubah bahkan ketika kita LDR perasaan aku ke kamu semakin besar dan hari ini aku mau mantepin diri aku untuk ngelamar kamu. Han, aku, Seungcheol mau ngelamar kamu untuk jadi pasangan hidup aku, nemenin aku sampai tua bahkan sampai maut memisahkan. Han, would you marry me?"

Jeonghan hanya diam saja dan itu membuat Seungcheol sangat grogi. Dia takut ditolak tentu saja.

"Han..."

"Kamu tahu kan Cheol, aku belum kerja? Kamu tahu kan cita-cita aku banyak?"

"Iya aku tahu Han, tapi..."

"Kalo kamu gak ngelarang aku dan selalu dukung cita-cita aku, aku gak punya alasan buat bilang no kan?"

"Ka..kamu serius Han?"

"Serius lah, atau kamu yang becanda?"

"Enggak, aku serius banget"

Suara party popper terdengar bersahutan dan sebuah banner yang cukup besar dilepaskan dengan tulisan 'Congratulation Cheol, he said yes' oh ini ide Soonyoung jadi tolong dimaklumi kalo alay. 

Seungkwan pun mengeluarkan barang yang dibeli oleh Minghao tadi sebelum sampai ke apartemen. Alkohol.

"Daritadi kan cuman minum soft drink jadi karna kita juga nyambut kabar gembira, ayo minum sampe mabuk" seru Seokmin bersemangat. 

Seungcheol menarik tangan Jeonghan menuju balkonnya dan mereka berdiri berdampingan memandangi pemandangan kota dimalam hari. Seungcheol berpindah dan memeluk Jeonghan dari belakang, meletakkan dagunya di pundak kekasihnya atau sekarang bisa dibilang calon pendamping hidupnya.

"Han, makasih ya udah nerima aku. Kamu gatau seberapa senengnya aku saat ini"

"Iya Cheol, aku juga makasih karna kamu udah mau stay sama aku walaupun hubungan ini gak mudah tapi kamu sabar banget"

"Kamu juga sabar sayang"

"Cheol, ke depannya pasti akanlebih banyak tantangan tapi kita bisa selalu bergantung satu sama lain kan?"

"Pasti sayang. Aku bener-bener nunggu akan seperti apa hidup kita setelah menikah nanti"

"Aku juga"

Seungcheol membalik tubuh Jeonghan dan menicum bibir kekasihnya itu dengan mesra.

-

-

-

-

-

-

So, this is the last chapter for this story. Thank you for being with me since the first chapter was uploaded. See you on the other story^^

You Are Mine, Okay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang