Cahaya matahari yang menembus dari sela-sela gorden membuat Seungkwan membuka matanya. Dia merasakan ada beban di pinggangnya, sebuah tangan.
"Huh? Perasaan tadi malem gak tidur sama siapa-siapa deh" ujarnya pelan.
Seungkwan pun membalik badannya perlahan untuk mengetahui siapa pemilik tangan ini. Seungkwan melihat kekasihnya tertidur sambil memeluknya. Seungkwan menyentuh pipi Mingyu untuk memastikan bahwa dia nyata.
"Biarin aku tidur bentar, ngantuk" racau Mingyu.
"Kamu kapan kesininya?"
"Jam 5 tadi aku nyampe terus kebetulan ortumu lagi olahraga diluar jadi aku dibolehin masuk"
"Kamu baru pulang dari rumah sakit?"
"Iya, eommanya Wonwoo baru sadar jam 4 pagi jadi yaudah aku tinggal aja terus aku langsung kesini"
"Kenapa gak pulang terus tidur di rumah"
"Gak mau, habis kamu ninggalin aku semalem. Main pulang gitu aja"
"Ya soalnya aku pikir Wonwoo hyung lebih butuh kamu"
"Ya tapi aku nya juga butuh kamu apalagi kita udah gak ketemu beberapa hari"
Seungkwan hanya terkekeh pelan dan membalas pelukan kekasihnya.
"Yaudah tidur gih, baru jam 6 nih"
Mingyu menurunkan sedikit badannya agar bisa sejajar dengan dada Seungkwan dan menempelkan wajahnya kepada Seungkwan sedangkan tangannya tidak lepas dari pinggang Seungkwan.
Seungkwan yang melihat kelakuan Mingyu hanya membalas pelukannya sambil sesekali mengelus kepala Mingyu hingga pria itu tertidur. Seungkwan pun kembali menutup matanya untuk tidur kembali.
"Kita mau kemana Mingyu?" tanya Seungkwan.
"Gatau"
"Lah?"
"Ya aku bosen aja terus pengen sama-sama kamu"
"Ih kalo muter-muter mah mending kita di rumah enak santai"
"Gak bosen apa dirumah terus?"
"Kan aku baru balik ya, jadinya wajar pengen dirumah doang"
"Jadi kamu gak seneng aku ajak keluar?"
"Gak gitu tapi kalo gaada tujuan gini kan gak enak, lagian kamu kan habis jaga di rumah sakit jadi pasti capek"
"Gak capek kok"
"Yaudah iya deh. Jadi kemana?"
"Makan aja lah aku laper"
"HAH? Kita baru makan siang dirumah kamu terus kamu udah laper lagi?"
"Iya hehehe"
"Yaudah mau makan dimana?"
"Mau pizza, burger, ayam, pasta, nasi"
"Buset itu perut atau karung"
"Hehehehe gapapa kan?"
"Ya asal kamu bisa makan semua mah gapapa"
"Bisa dong, kalo gak habis kan bisa bungkus"
Mulut Seungkwan terbuka lebar melihat makanan yang dipesan Mingyu. Dia menggeleng melihat nafsu makan Mingyu yang begitu besar. Pantas saja pria itu tumbuh menjulang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine, Okay?
Fiksi PenggemarMingyu selalu ngebully Seungkwan sehingga buat Seungkwan kesel setengah mati sama Mingyu. "Mau gue bully atau jadi pacar gue?"-Mingyu