Gyuboo

978 71 14
                                    

"Mingyu ayo cepetan, kamu lama banget sih" seru Seungkwan dari luar kamar Mingyu.

"Iya ini tinggal pake jaket, bentar"

"Lama banget ih, kayak cewek"

Mingyu pun keluar dari kamarnya. Dia tampak tampan dengan setelah kaos putih yang dibalut jaket denim dan celana jeans berwarna senada dengan jaketnya, yang membalut kaki jenjangnya. 

Seungkwan merengut melihat kekasihnya itu. Melihat Seungkwan yang merengut, Mingyu hanya tertawa dan mencubit pipi kekasihnya itu. 

"Kok manyun sih?"

"Ya kamu lama banget ya, aku capek nunggunya"

"Astaga, aku gak selama itu sayang. Lagian kita kan mau ke acara keluarga kamu masa aku tampil jelek sih, emang gak malu-maluin kamu nantinya"

"Ih justru gak boleh cakep-cakep nanti sepupu aku malah naksir kamu. Gak suka ya aku"

"Astaga gemes banget sih pacar aku ini. Tenang, Mingyu cuman punya Seungkwan kok"

"Gombal. Udah ah, ayo. Udah ditungguin ini"

Keduanya pun berangkat menuju rumah nenek Seungkwan dengan menggunakan mobil Mingyu. Hari ini, keluarga besar Seungkwan sedang berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun nenek Seungkwan dan sang nenek meminta Seungkwan untuk membawa Mingyu ke acara keluarga itu.

"Gyu, kamu beneran gapapa ikut acara ini? Gak bakal canggung?"

"Enggak sayang, kamu tenang aja ya. Aku bisa ngehandlenya kok"

"Kalo nanti nenek aku nanya ini itu, gak usah dijawab kalo gak nyaman. Terus kalo om tante, sepupu aku nyusahin kamu, bilang..."

"Stop. Kamu gausah khawatir oke, aku bisa handle kok. Aku bakal tunjukin ke keluarga kamu kalo aku bisa diandelin buat jagain kamu"

"Ya tapi aku kan khawatir"

"Aku cium nih kalo masih kayak gitu"

"Mingyu ih, udah tahu aku lagi panik malah nyari kesempatan dalam kesempitan"

"Ya habisnya kamu sih, gak usah terlalu khawatir untuk sesuatu yang belum terjadi sayang"

"Iya iya"

Setelah menempuh perjalan 2 jam lebih, mereka pun tiba di rumah nenek Seungkwan dan disana keluarga Seungkwan sudah berkumpul. Seungkwan menggandeng tangan Mingyu dan menuntun kekasihnya itu menuju sang nenek yang sudah menunggu kedatangan mereka.

"Nenek, selamat ulang tahun ya. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Seungkwan sayang banget sama nenek"

"Makasih Kwannie, nenek juga sayang sama Kwannie. Eh ini ya yang namanya Mingyu?"

"Iya nek, ini Mingyu"

"Halo nek, saya Mingyu, pacarnya Seungkwan. Selamat ulang tahun ya nek, semoga selalu sehat dan panjang umur. Maaf Mingyu gak bawa apa-apa buat kado"

"Makasih ya Mingyu. Gapapa nak, kalian dateng aja nenek udah seneng kok"

Mingyu pun berkenalan dengan om dan tante serta sepupu Seungkwan. Seungkwan mendelik tidak suka setiap kali sepupunya mencoba menarik perhatian Mingyu, Seungkwan akan mepet terus dengan Mingyu dan tidak membiarkan Mingyu sendirian. Mingyu yang menyadari hal itu hanya tersenyum maklum bahkan dia merangkul pinggang Seungkwan dan menarik kekasihnya itu mendekat. 

Acara utama yaitu acara potong kue akan dimulai, Seungkwan menarik Mingyu untuk mendekat ke ruang tamu yang dijadikan tempat untuk acara utama. 

Nenek berdoa terlebih dahulu sebelum meniup lili dan ketika lilin sudah tertiup semua orang terlihat bergembira dan bertepuk tangan kemudian bergantian memeluk nenek sambil mengucapkan selamat ulang tahun kembali. 



*

"Nenek manggil Mingyu?"  tanya Mingyu begitu dia tiba di taman belakang, tempat dimana nenek Seungkwan menunggunya.

"Duduk sini, samping nenek"

Mingyu pun menuruti perkataan nenek dan duduk disebelahnya. Hanya ada keheningan diantara mereka hingga akhirnya sang nenek memecah keheningan tersebut. 

"Mingyu sama Seungkwan udah pacaran dari kapan?"

"Dari kelas 2 sma nek"

"Sekarang udah semester berapa?"

"3 nek"

"Udah lumayan lama ya"

"Iya nek"

"Mingyu sayang gak sama Seungkwan?"

"Sayang banget nek. Buat Mingyu, Seungkwan itu segalanya nek"

"Buat nenek, Seungkwan itu lebih dari seorang cucu. Seungkwan itu ngertiin nenek banget. Nenek sering kesepian dirumah dan Seungkwan mau sesibuk apapun pasti nyempetin buat nelpon nenek. Seungkwan juga yang paling tahu semua hal tentang nenek, makanan kesukaan, hobi dan lain-lain. Seungkwan selalu dengerin keluh kesah nenek tentan paman bibinya atau sepupu-sepupunya. Karena itu, Seungkwan itu berarti banget buat nenek. Kebahagiaan Seungkwan itu prioritas buat nenek. Nenek seneng dia bisa ketemu Mingyu, Seungkwan keliatan bahagia sama Mingyu. Dijaga ya nak, jangan disakitin apalagi dibikin nangis. Seungkwan itu keliatannya aja kuat padahal dia lemah dan manja. Kalo suatu hari nanti Mingyu bosen sama Seungkwan dan mau pergi, tolong kasih aba-aba jangan main pergi. Kalo suatu hari nanti kalian nikah tolong dijaga keluarga. Amit-amit sih kalo nanti niatan mau pisah, tolong Seungkwannya dibalikin baik-baik seperti waktu kamu minta izin ke keluarga ya. Tapi lebih dari itu, nenek pengen kalian sama-sama terus karena kalian cocok banget. Jaga, jangan disakitin, jangan dibuat nangis, limpahi Seungkwan dengan cinta yang pantes dia dapetin"

"Iya nek, Mingyu akan jaga Seungkwan dan akan bahagiain dia. Pegang janji Mingyu"

"Janjinya ke Seungkwan jangan ke nenek kan yang ngejalanin kalian"



*

"Tadi ngobrol apa sama nenek?"

"Ngobrol ringan aja"

"Masa sih? Kayaknya tadi serius banget"

"Enggak sayang, cuman ngobrol santai kok"

"Oh"

"Sayang"

"Hmm?"

"I love you sooooooo much. Tetep sama aku ya"

"Huh? Kamu sakit Gyu? Kok tiba-tiba"

"Ngerusak suasana banget sih"

"Ya habisnya tiba-tiba banget"

"Aku serius sayang. I love you sooooo muuuccccchhh"

"Hahaha, I love you too Gyu"

"Aku gak tahu kedepannya bakal seperti apa dan aku gak bisa janjiin apapun dikemudian hari tapi kita laluin bareng-bareng ya. Kita sama-sama belajar. Kamu percaya sama aku kan? "

"Iya Gyu, aku percaya sama kamu"

You Are Mine, Okay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang