※39

288 43 10
                                    

Kimi menoleh saat ruangan Johnny dibuka tanpa diketuk. Ternyata Donghyuck, pria muda itu masuk dengan muka sumringah, jadi Kimi juga segera mengulas senyum membalasnya.

"Check up?" tanya Kimi.

Donghyuck menggeleng. "Enggak. Mampir aja. Di rumah airnya mati, kemarin abis bocor. Jadi aku ke rumah Kak Kimi —eh tapi lupa, kan kerja. Jadi terus aku ke sini."

"Mau mandi?"

"Iya, tapi males kena air."

Kimi mendengus. "Terus maunya apa, mau mandi tapi gak mau nyentuh air?!"

"Ya maksudnya entar aja." Donghyuck ikut menghela napas. Nggak pahaman banget Seo Kimi.
"Nanti aku manggil tukang pipa, ya?"

"Panggil aja," sahut Kimi. Wanita itu segera membereskan berkas di atas meja Johnny, kemudian pergi ke kulkas untuk mengambilkan kue dan soft drink untuk pria muda yang kini sudah berpindah tempat ke meja kerja Johnny, membuka browser untuk mencari nomor telepon tukang pipa.

"Jangan dipake main game," kata Kimi, meletakkan kue di atas meja, tapi mengetukkan botol soft drink yang dibawanya ke puncak kepala Donghyuck.

"Eggak," elak Donghyuck. "Lagian kapan aku main game di sini?"

"Kamu lupa ngehapus history-nya," kata Kimi.

Donghyuck cengengesan. "Sekali doaaang," katanya. "Waktu itu lagi bosen, terus akhirnya main game."

Kimi rolling eyes. "Ya udah, kalo udah selesai, matiin komputernya. Kalo Johnny tau lagi, abis kamu digilas."

"Nggak mungkin. Kan ada Kak Kimi," ujar Donghyuck santai.

"Kenapa aku?"

"Aku pernah lihat Kak Kimi kelahi sama orang—" Donghyuck menghentikan kalimatnya, membiarkannya menggantung. Dia menoleh Kimi, memandang wanita itu yang juga balas menatapnya bertanya.

"Siapa?" tanya Kimi kemudian.

"Ah, bukan kelahi," gagap Donghyuck. "Maksudnya, Kak Kimi suka marah-marah, jadi —aaaaakkk!"

"Siapa yang suka marah-marah?!" sungut Kimi, justru menarik telinga Donghyuck semakin tinggi saat pria itu mengaduh dan memberontak.

"Enggak, Kakkk, aduh sakit!"

Kimi melepaskan jewerannya, membalas tatapan sengit Donghyuck dengan pelototan gemas.

"Santai, dong," kata Donghyuck, bibirnya manyun dengan satu tangan menggosok-gosok bekas jeweran Kimi yang masih terasa panas.

Kimi mencebikkan bibir, kemudian beranjak dari samping Donghyuck dan pergi ke sofa untuk selanjutnya duduk meluruskan kaki di sana. Dia sedang break sekarang, Johnny pun seharusnya juga. Tapi karena ada operasi mendadak terhadap korban kecelakaan, jadi pria itu harus bertugas sekarang.

"Kak, aku kemarin pulang sama Kak Erica," kata Donghyuck tiba-tiba.

"Hm? Erica Lee?"

Donghyuck mengangguk. "Iya, yang baru pertama ketemu terus bilang kalo aku adiknya itu."

Kimi manggut-manggut. "Ah, ya. Sorry, semalem aku ada hal penting, dan pas aku balik ke minimarket kamu udah nggak ada."

"Salah sendiri lama. Mana hp gak bisa dihubungi."

"Mati. Baterainya habis."

"Jual aja. Gak guna."

Kimi berdecak. "Ya udah tadi mau cerita apa? Ngapain kamu pulang sama Erica?"

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang