※ 16

527 98 12
                                    

Belum ada tugas lain yang Chrys dapatkan setelah pulang dari New York. Kalau Kai bilang, mungkin Chrys terkena suspend karena sudah gagal menjalankan misi tepat waktu. Anyway, satu bulan bukan waktu yang singkat.

Begitu juga Kai. Padahal beberapa hari yang lalu Mino juga sudah memberitahukan pada seluruh Guerriero kalau posisi Queen sudah ditemukan, tapi tidak ada tugas yang dilimpahkan padanya. Menculik Queen, misalnya? Bukankah itu cara paling cepat untuk mendapatkan Queen dan membawanya ke sini?

Tapi yang disuruh justru Jeffrey dan teman Bishop-nya.

Ya sudah lah, mungkin Mino sedang ingin mengistirahatkan Knight yang memang bekerja paling berat.

"Guess what, I got a new weapon," ujar Kai sumringah saat menghampiri Chrys yang duduk melamun di bench panjang yang menghadap pintu utama gereja terbesar Vatikan. Pagi ini sedang ada acara berdoa bersama—ya, walaupun UnderGround itu setan tapi mereka tidak pernah melupakan Tuhan.

Hmf, konyol.

"Mana?" tanya Chrys, dahinya mengernyit karena Kai tidak membawa apa-apa bersamanya.

"Ada di pondok, sengaja aku sembunyiin karena yakin jadi gunjingan kalo sampe orang-orang tau," katanya songong.

"Kita tinggal di pondok yang sama, tapi aku gak pernah lihat."

"Kan aku sembunyiin," tanggap Kai, entah apa yang membuat senyum songong di wajahnya semakin lebar.

"Fuck off, gak usah ngajak bercanda," ketus Chrys, kembali melempar pandangannya ke arah pintu gereja. Nyanyian dan puji-pujian terdengar sangat merdu meskipun pintunya tertutup rapat, membuat Chrys tanpa sadar menggerakkan bibirnya mengikuti puji-pujian yang masih mengudara.

"What's wrong with that lips?" tanya Kai, membuat Chrys menghela napas dan menoleh pria itu jengah.

"Kalo ngajak berantem jangan sekarang."

"Are you praying?"

"No."

"You are."

"... Yes."

"Pfft."

"Get lost, you moron!" kesal Chrys, membuat Kai justru melepas tawa renyah.

"Aku kira kamu gak percaya Tuhan," ujar Kai kemudian, mengambil duduk di samping Chrys dan melayangkan pandangannya pada titik di mana Chrys dari tadi menatap. "Soalnya aku gak percaya."

"..."

"Kekacauan ini udah berlangsung bertahun-tahun, tapi bukannya selesai malah semakin parah aja—kayaknya," ujar Kai lagi. "Evil always wins."

"Mungkin belum," sahut Chrys. "Seandainya kebaikan yang menang dan suatu saat UnderGround lenyap, emang kamu siap dapet penghakiman juga?"

Kai tidak menjawab, masih lurus menatap pada pintu gereja. Suara puji-pujian yang terdengar sayup sedikit membuat sudut hatinya tersulut. Ditambah dengan pertanyaan Chrys—apakah dia siap?

Hukuman macam apa yang akan dia dapatkan atas kejahatan yang dia lakukan selama ini? Bahkan Kai tidak bisa membayangkannya.

"Kamu gimana?" Kai balik bertanya.

"Apa?"

"Kalo suatu saat Beth dateng dan nagih balasan dari apa yang udah dia kasih selama ini, kamu siap?"

"..."

"Will you spend the rest of your life like this? Won't you regret?" Kai menoleh Chrys, mendapati wanita itu yang juga balas menatapnya—speechless.

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang