※ 31

381 69 23
                                    

song to listen along this chapter:
Taeyeon - A Poem Titled You

happy reading~












Entah berapa lama yang Chrys butuhkan untuk bisa berubah sebanyak itu, rasanya waktu berlalu dengan cepat. Setelah Johnny membawanya ke rumah baru, memberi hobi baru, bahkan mengusulkan nama baru, agaknya Chrys merasa benar-benar 'hidup'. Bahkan dia sangat menyukai bunga sekarang. Lihatlah betapa penuhnya halaman rumah Johnny dengan berbagai macam bunga. Siapapun yang lewat pasti mengira ini adalah toko bunga.

"Should we open a green house?"

Chrys menoleh Johnny yang baru saja datang, melonggarkan dasinya kemudian berjongkok menyambut Natasha yang berlari riang menghampirinya.

"Tch, bahkan dia masih bau rumah sakit tapi kayaknya kamu emang bener-bener genit," gerutunya pada Natasha.

"Why? Aku cinta sama dia duluan daripada sama kamu," sahut Johnny.

"Ya udah, pacaran sama Natasha aja sana. Minta makan Natasha, suruh Natasha cuci baju, setrika, nyapu, ngepel —"

"Ck, ck, ck." Johnny berdecak. "Natasha itu anjing, apa kamu gak lebih baik dari anjing?"

Chrys melengos, segera mengangkat pot kecil bertanamkan bunga mawar dan membawanya ke dalam rumah dengan langkah dihentak-hentakkan.

Johnny mengernyit, kemudian berpandangan dengan Natasha. "Dia kenapa? Perasaan belakangan suka uring-uringan, deh? Ya, kan?"

Natasha menggonggong sekali, seolah menjawab pertanyaan Johnny.

"Hmmm.. mencurigakan," ujar Johnny. "Ah, tapi —masa... w-what do you think? I-is she probably... pregnant..?"

Sekali lagi Natasha menggonggong, membuat Johnny segera berdiri dan tergesa menyusul Chrys.

"Chrys! Chrysanna!"

"Ck! Apa, sih?!" Hampir saja Chrys menampar Johnny saking kesalnya. Tulang bahunya serasa mau lepas saat pria besar itu menggoncangnya keras.

"K-kamu —kamu.. k-kamu—"

"Ngomong yang jelas!" Tidak tahan, akhirnya tamparan itu mendarat di pipi Johnny juga. Walaupun pria itu masih berdiri tegak, tapi matanya seketika membulat dan sebuah kalimat meluncur dari bibirnya kemudian.

"Kamu hamil..?"

"Hah???" Chrys berjengit, alisnya hampir bertaut karena sama sekali tidak mengira akan mendengar pertanyaan itu dari mulut Johnny.

"K-kamu bilang kamu gak menstruasi —dan kamu uring-uringan.." ujar Johnny. "Apa mungkin..."

Chrys bengong beberapa saat sebelum akhirnya berdecak dan tertawa hambar. "Sejak kapan tanda orang hamil itu suka marah-marah?"

Johnny mengernyit, menatap Chrys bingung. "E-enggak..?"

Chrys menghela napas. "Kamu dokter, harusnya tau soal ini. Bahkan Henry dokter militer dulu, dia gak bilang apa-apa?"

"Apa?"

"Woman soldiers are all sterilized," ujar Chrys. "We can't get pregnant."

Pundak Johnny melorot, begitu juga pegangannya pada pundak Chrys yang melemas dan lepas begitu saja. Tentu saja Johnny tahu soal itu, tapi dia tidak mengira kalau Chrys juga...

Ah, iya, Chrys adalah Knight. Bahkan dia lebih istimewa dari sekedar tentara. Bagaimana bisa Johnny berpikiran konyol seperti itu?

Tapi sungguh, rasanya sperti baru saja berancang-ancang akan terbang, tapi tiba-tiba terpeleset dan terjerembab dalam lubang yang sangat dalam hingga sulit untuk berdiri lagi...

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang