※ 22

486 94 25
                                    

3300+ words, beware of typos!

song to listen along thi chapter:
Davichi - It's Okay That's Love

happy reading!














Melihat rumahnya dalam kondisi kacau, ditambah dengan laporan tetangga bahwa ada suara letupan senjata api yang berasal dari rumahnya, tentu saja Mr. Seo kalang kabut. Barulah saat Henry mengabari dimana dan bagaimana kondisi Johnny saat ini, Mr. Seo sedikit lega—walaupun kelegaan itu tetap berubah menjadi kekhawatiran yang seketika membuat kepalanya pening ketika melihat kondisi Johnny.

Sambil menghela napas panjang, Mr. Seo mendekati brankar dimana Johnny masih berbaring dengan keadaan mata terpejam damai. Transfusi darah sudah selesai, akan tetapi wajah Johnny masih sangat pucat.

Mr. Seo sekali lagi menghela napas, setidaknya nyawa putranya masih bisa diselamatkan.

Syukurlah.

"Jadi, apa yang terjadi?" tanya Mr. Seo pada Henry yang sedari tadi diam, berdiri di belakangnya dengan kepala menunduk.

"Johnny pernah bikin masalah?" tanya Mr. Seo lagi karna Henry tidak menjawab pertanyaannya yang pertama. Sedangkan kalau ingin bertanya apakah ada motif perampokan atas kejadian ini, Mr. Seo tahu kalau itu tidak mungkin. Bagaimanapun, hanya rumah bagian ruang tamunya saja yang kacau, tidak ada bagian lain dari rumahnya yang diobrak-abrik—semua masih sangat rapi.

Jadi yang terlintas dalam benak Mr. Seo adalah sebuah percobaan pembunuhan.

Henry berdengung. "Ada kesalahpahaman dan.. ya, semuanya terjadi gitu aja."

"Kesalahpahaman? Tapi aku rasa Johnny bukan tipikal orang yang suka bikin gara-gara sama orang lain. Ya, kan?"

Sekali lagi Henry berdengung. "Ya... emang bukan Johnny. Dia gak ada urusan apa-apa dengan ini semua. Tapi aku."

Mr. Seo mengernyit.

"Harusnya aku gak pergi ke rumahmu buat minta bantuan. Jadi—yah, sorry.." lirih Henry, semakin enggan menampakkan wajahnya pada suami dari mendiang adiknya itu.

Mr. Seo menghela napas. Ingin hatinya mengumpati pria di depannya itu atas hal yang terjadi, tapi lebih dari apapun, rasa syukurnya jauh lebih besar. Jadi kemudian, Mr. Seo mengambil beberapa langkah mendekat dan menepuk pundak Henry sembari menggumamkan rasa syukurnya dengan senyum tipis yang tersungging.

"Terus, cewek di depan tadi siapa?" tanya Mr. Seo kemudian, baru ingat kalau sebelum dia masuk ke ruangan Johnny dengan tegesa tadi, ada seorang wanita yang duduk di depan sana, menyandarkan kepalanya yang setengah mendongak ke dinding dengan mata terpejam. Ketiduran? Entahlah. Mr. Seo tidak sempat menanyainya karena sudah terlalu panik dan ingin segera tahu bagaimana keadaan putranya.

"Mm.. dia Chrys," jawab Henry.

"Chrys? Siapa Chrys?"

"Dia yang nyelametin aku dan Johnny."

"O-oh ya? Terus kenapa dia dibiarin di depan?"

Henry semakin bingung harus bagaimana merespon Mr. Seo. Dia tahu kalau ayah Johnny itu tipe orang yang mudah bersimpati. Dengan Henry bilang kalau Chrys adalah orang yang menyelamatkan nyawanya dan Johnny, entah apa yang akan Mr. Seo lakukan untuk membalas kebaikan Chrys. Tapi bagaimana kalo Mr. Seo tahu kalau Chrys juga berandil dalam kejadian mengerikan semalam? Bagaimana kalau Mr. Seo tahu kalau Chrys adalah wanita yang berbahaya? Sangat berbahaya.

"Tapi kayaknya dia tadi di depan ketiduran," kata Mr. Seo lagi sambil mengecek angka yang ditunjuk oleh jarum pada arloji di pergelangan tangannya.

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang