※ 24

425 84 16
                                    

Pada kenyataannya, tidak semua hal bisa bisa berjalan sesuai dengan apa yang Johnny perkirakan.

Ayahnya masih sangat cerewet menanyakan Chrys, menagih pernyatan Jonhnny tentang menjadikan wanita itu asistennya. Sebenarnya, Johnny sudah bilang kalau Chrys sudah mendapatkan pekerjaan lain. Tapi Mr. Seo masih bertanya; dimana dia, apakah pekerjaannya nyaman, bla bla bla. Dan itu semua pasti berujung dengan, "Kenapa, sih, kok gak kerja di sini aja?"

Johnny hanya bisa menghela napas setiap kali pertanyaan itu muncul.

Dan lagi, bukan hanya itu. Sepertinya, diikatnya Johnny dengan Beth agak membawa beberapa hal —mimpi buruk adalah yang paling sering.

Seperti malam ini, Johnny terbangun dari tidurnya dengan napas memburu dan jantung berdetak tak terkendali. Peluhnya membanjir, kepalanya terasa pening karena dipaksa terjaga secara tiba-tiba.

Johnny hendak meraih segelas air di atas nakas, tapi betapa terkejutnya dia saat melihat bayangan sesosok entah apa dari gorden kamarnya yang terkena sorot cahaya lampu balkon. Walaupun hanya beberapa detik, itu sukses membuat rasa sakit akibat jantungnya yang masih belum bisa terkondisikan bertambah ngilu karena terkejut.

"Oh my God..." keluh Johnny, masih meremas piyama bagian dadanya. Pria itu kemudian menunduk, berusaha mengatur napas dan berkali-kali bilang pada dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.

Drrtt drrttt

Ponsel Johnny di atas nakas bergetar, ada video call dari Chrys.

Johnny berdecak. "Gak tau waktu banget jam segini video call?!"

Iya, ini masih jam 1 dini hari. Wajar kalau Johnny mengomel.

Jadi, kemudian dia menolak panggilan itu dan bermaksud menaruh ponsel itu kembali ke atas nakas. Tidak jadi, karena kemudian telepon masuk lagi ke ponselnya.

Bukan video call, hanya panggilan suara. Tapi tetap dari orang yang sama.

"Ck, apa?!" sungut Johnny saat teleponnya tersambung. Kerutan di dahinya bertambah dalam saat Chrys di seberang sana tertawa kecil.

"Mimpi buruk?"

"What?"

"Aku tau jam segini kamu pasti kebangun, makanya aku telepon."

"Jangan bilang kamu yang nyuruh setan itu ganggu aku?"

"Pardon me?"

"Bilang ke dia, jangan ganggu aku. Aku bahkan gak pernah ganggu dia."

"Kamu serius mikir kalo aku yang ada di balik mimpi burukmu??"

"Siapa lagi? Natasha?"

"Tch, benar-benar.." Hanya dari nada bicara, Johnny bisa membayangkan bagaimana wanita itu berekspresi dengan muka songongnya.

"Aku ini mau berbuat baik," ujar Chrys kemudian. "Kamu mimpi buruk karena kamu belum terbiasa sama kehadiran Beth."

"Jadi aku harus membiasakan diri, gitu?"

"Yep," jawab Chrys cepat. "Tapi selain itu, ada kesalahan yang sebenernya udah kamu lakuin sejak dulu —sejak pertama kali Beth ikut kamu."

"Hah? Apa?"

"Kamu jaga jarak sama aku."

"..."

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang