※ 04

1.2K 192 8
                                    

Wanita bernama Chrysanna itu sepertinya sangat gemar membuat Johnny terkejut. Kadang tiba-tiba dia berdiri di belakang Johnny, kadang tiba-tiba berada di dapur, di kamar, bahkan Chrys tadi baru saja membuat Johnny mengamuk karena sembarangan masuk ke kamar mandi saat Johnny sedang ada di dalam. Untung Johnny masih memakai bajunya, kalau tidak, sepertinya Johnny akan menanggung malu seumur hidup.

Yang lebih menjengkelkan, Chrys hanya tersenyum tengil setiap kali Johnny mengumpat.

Sengaja atau gimana, sih?

Selesai mandi, Johnny celingak-celinguk—mencari Chrys. Ternyata gadis itu tengah duduk bersila di atas sofa ruang tengah, menonton TV sambil mengelus bulu Natasha yang duduk damai di pangkuannya.

"Huh? Akur?" tanya Johnny pada diri sendiri—tapi sepertinya Chrys mendengar, jadi dia menoleh dan segera melepas senyum simpul seolah dia ini wanita baik-baik yang tidak hobi membuat Johnny marah-marah. Tentu saja Johnny mendecih menanggapinya.

Tapi sejujurnya Johnny takut kalau anjing kecil itu diapa-apakan. Makanya dia lekas menghampiri Chrys, mengambil Natasha paksa dari pangkuan wanita itu.

"Oh.. my baby," gumam Johnny lega saat mendapati Natasha masih hidup, bahkan menggonggong riang saat Johnny mendekapnya.

Johnny duduk di ujung sofa yang Chrys duduki, masih sibuk dengan anjing kecil itu sementara Chrys menatap mereka berdua lamat.

"Kamu sayang banget sama dia, ada rencana nikah?"

Johnny melirik Chrys sengit.

"Kali aja kan kamu terobsesi, banyak orang-orang di luar sana yang nikah sama barang-barang gak terduga, bahkan karpet," sambung Chrys.

"Sorry, aku masih normal."

Chrys menggedikkan bahunya. "Emang siapa yang bilang kalo kamu gak normal?"

Johnny mendengus.

Jeda beberapa saat sampai akhirnya Chrys membuka suara lagi.

"Aku masuk ke kamarmu—"

"Ngapain??!!"

Chrys menoleh Johnny. "Banyak foto cewek di sana, pacarmu?"

Sekali lagi Johnny mendengus. "Kepo."

"What is kepo?"

"Please, Miss, you're so noisy," ujar Johnny.

Chrys mengangkat kedua alisnya. "Oh, jadi kepo itu berisik? Kayak kamu yang suka nyanyi kenceng di kamar mandi gitu namanya juga kepo?"

Johnny tidak menanggapi. Dia beranjak begitu saja dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati kandang Natasha, menurunkan anjing kecil itu di sana setelah menuangkan snack ke dalam mangkuk berinisial N.

"Tapi kamu belum jawab tadi."

Johnny berjingkat, lalu menoleh Chrys kesal. "Kamu tuhhhhhh," geramnya.

"Foto cewek di kamar kamu itu pacarmu?"

Johnny mendengus. Masih saja itu yang dibahas?! Lagipula kenapa tiba-tiba menyinggung pacar? Padahal seingat Johnny, Chrys itu wanita berwajah paling datar —sekarang mendadak seperti orang bodoh dengan ekspresi bodoh yang dibuat-buat.

Dia ini waras?

"Iya, makanya kamu jangan ngekor aku terus, bikin jantungan," sahut Johnny pada akhirnya.

"Tapi dia mirip aku ya —it's funny but I feel her vibe is the same as mine," kekeh Chrys. "Atau jangan-jangan tipemu itu yang kayak aku? Wow.."

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang