※ 09

816 123 15
                                    

coba scroll ke atas kalo belum baca, karena ini dobel up!








Ren yang baru saja  selesai mengurusi administrasi bersama Victoria segera kembali ke depan ruang rawat dimana Johnny berada. Pria jangkung itu terluhat kalut, duduk di kursi dalam ruangan berukuran medium itu —diam. Mata sayunya lurus menatap wajah pucat Chrys, tapi sangat kelihatan kalau pikirannya kemana-mana.

Bahkan bagaimana bangunan studionya kembali utuh itu masih menjadi pertanyaan di benak Johnny, dan wanita misterius ini menambah beban pikirannya.

Ya, Johnny menyebut Chrys misterius sekarang —lebih dari sekedar aneh.

"Heh, jangan bengong di rumah sakit," tegur Ren —tiba-tiba menjitak kepala Johnny sampai pria itu mengaduh sakit.

"Dateng-dateng main tangan! Gak inget apa selama sakit siapa yang ngurusin?" protes Johnny.

Ren tertawa kecil. "Ya habis serius banget ngelamunnya."

Johnny menghela nafas, kembali memandangi Chrys.

"Pacar kamu?" tanya Ren sambil duduk di tepian ranjang Chrys. "Anak mana? Perasaan gak pernah lihat sebelumnya."

"Sotoy," cibir Johnny.

"Beneran pacar, ya? Sewot banget ditanya gitu doang?" ledek Ren.

"Diem atau keluar."

"Wih, galak."

"Keluar."

"Iya iya aku diem," ujar Ren. Tapi hanya beberapa detik, kemudian pria berwajah feminin itu bicara lagi, "Tapi serius —"

"Jangan tanya lagi aku juga gak tau," potong Johnny.

"Hah?"

"I don't know.. she just came and everything happened.." lanjut Johnny.

"Oke.. tapi emang gitu sih bibit asmara," cibir Ren.

"Tapi tadi perasaan aku nyuruh kamu diem, deh? Ya, kan?"

Ren tertawa hambar. "Oke oke, sorry. Aku gak akan tanya-tanya soal cewek ini lagi —but you know, I'm very grateful if you finally find your woman, dude. For real, I just do."

Johnny menghela nafas jengah sembari menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi —benar-benar lelah dengan cuitan menyebalkan Ren.

"Tapi tadi Victoria bilang studio kita balik utuh lagi, ya? Kok bisa? Barusan aku ngecek Twitter, dan beneran fotonya udah kesebar. Bahkan jadi hashtag trending di New York," ujar Ren.

Johnny diam, kalau dia sedang dalam mood yang lumayan bagus mungkin dia akan membahas ini dengan Ren. Anyway, Johnny suka membaca teori-teori konspirasi dan membahas hal itu dengan teman-temannya. Alien, hantu, bahkan dewa —Johnny suka membaca dan mencoba memahami mereka dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Tapi kali ini berbeda. Benar-benar berbeda saat dia melihat seorang dewa dengan mata kepalanya sendiri. Dan yang membuatnya benar-benar kehabisan ide, dewa itu tunduk pada perintah manusia.

Bukankah seharusnya sebaliknya? Bukankah seharusnya manusia yang memuja-muji dewa agar diberkahi kebaikan selama hidup di muka bumi?

Dan dari visualisasi yang pernah dia lihat, sosok dewa milik Chrys itu agak berbeda. Johnny kira dewa itu selalu identik dengan sesuatu yang mewah —kalian tahu dewa-dewa Yunani?

Apollo, Aphrodite, Zeus —bahkan Hades masih punya sisi elegan di mata Johnny walaupun dia adalah dewa penguasa kegelapan.

Tapi —Beth? Bahkan Johnny belum pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dia sempat googling, dan dia tidak menemukan apapun tentang dewa bernama Beth. Dan lagi, dibandingkan dengan dewa, Beth lebih terlihat seperti iblis.

[4] Last ; Johnny Seo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang