#23 Another woman

3.3K 273 13
                                    

Kepercayaan bukanlah sesuatu hal yang dapat kita janjikan, tapi sesuatu hal yang harus kita buktikan agar mereka mendapatkannya.

Sadarilah bahwa butuh waktu panjang untuk membangun kepercayaan, tetapi hanya beberapa detik untuk menghancurkannya.

Siapa orang yang bisa kau percayai? Siapa orang yang akan menerima secara logis apapun yang kau katakan?
Apa kau juga bisa percaya pada semua yang ia katakan?

Huhungan manusia selalu rumit, bukan karena masalah yang menerpa melainkan manusia itu sendiri yang menjadikannya rumit. Mari nikmati hidup ini, mari bahagia dan membahagiakan, mari memberi dan menerima. Semua hubungan pasti punya timbal balik tersendiri meskipun bukan hal secara gamblang diminta, tapi akan selalu ada timbal baliknya dari semua kejadian tersebut.

Seperti halnya hubungan rumah tangga keluarga Park ini, sungguh pertemuan dari awal mereka sangat kental dibumbui dengan rasa pahit. Tapi lihatlah tangan Tuhan meraciknya dengan sedemikian rupa menghasilkan cinta yang kuat dan hampir sempurna, nyatanya di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali DIA yang maha kuasa.

Park Jimin, pria itu merasa sangat beruntung memiliki wanitanya, yang tak lain adalah Kim Eunkyung yang sekarang sudah berubah marga menjadi Nyonya Park.

Mata sipit namun sangat sensual milik pria Park itu tak henti-hentinya memandangi ciptaan Tuhan yang sangat ia syukuri telah datang di hidupnya. Pun sang empu yang merasa risih karena dipandani dua bola mata indah yang membuatnya mengintrupsi tiba-tiba.

"Apa tak bosan memandangi ku terus?"

Pria sexi satu anak itu hanya menggeleng  dengan bibirnya melengkung karena tersenyum kecil disana, jangan lupakan matanya menjadi sangat menggemaskan dan pipinya sedikit mengembang disana. Intinya itu pemandangan yang sempurna nyata di depan mata.

Sayangnya Eunkyung tak ingin menyadari kenyataan itu, malu, gengsi... Tentu saja. Dipastikam Jimin akan besar kepala jika ia tau wanita hamil tersebut telah terpesona dengan wajah bak malaikatnya itu.

"Aku mau tidur sebentar, kau akan kembali ke kantor? Tolong jemput Donghee nanti, sepertinya aku tak bisa menjemputnya badanku rasanya lemas sekali"

Mungkin efek memuntahkan isi perutnya lagi yang sialnya baru saja wanita itu menelan beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang keroncong sedari pagi.

Wajahnya sedikit pucat namun tetap terlihat cantik, tentu saja badannya lemas karena pergulatannya melawan rasa mual dan berulang kali harus rela mengocak perutnya memaksa ingin dikeluarkan.

Jimin merasa kasihan melihat kondisi sang istri namun disatu sisi ia juga sangat bahagia dengan kenyataan bahwa Eunkyung seperti itu karena sedang mengandung calon bayi mereka.

"Apa kau butuh sesuatu?"
Tanya Jimin dengan tatapan mata yang sangat hangat penuh cinta. Ia menggenggam jemari istrinya itu dan mengusapkan jari jempolnya diatas punggung telapak tangan Eunkyung.

"... Biar aku ambilkan? Atau kau ingin aku membeli sesuatu untukmu?"

Eunkyung yang awalnya sudah memejamkan matanya mau tak mau membuka matanya lagi. Ia paham betul dengn sikap Jimin yang semakin lengkep terhadapnya meskipun ini sudah kali kedua wanita itu mengandung tapi ini benar-benar pertama kali bagi Park Jimin bisa menemani sang istri mengandung hingga melahirkan nanti. Salahkan Park Jimin dulu yang tak bisa menjadi suami yang siaga.

Sedetik kemudia wajah pria itu berubah pasi. Perasaan bersalah itu muncul dalam benaknya. Ia benar-benar ingin mengutuk dirinya sendiri.

Wanita itu sejenak menatap Jimin yang saat itu dimana mata suaminya seolah sedang memandangi jemarinya yang mengusap lembut punggung telapak tangan Eunkyung, tetapi kebenarannya Jimin sedang melamun, lebih tepat sedang menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi dulu.

Pregnant by a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang