Jimin mentralkan detak jantungnya yang menggebu karena gugup
"Menikahlah denganku"
Bukan tanpa alasan ia mengatakan itu, Jimin benar-benar ingin menikahi wanita di depannya itu. Jika ditanya apakah Jimin mencintai wanita itu, hingga mau meminangnya? Jawabannya belum... Jimin yakin cinta bisa datang seiring berjalannya waktu.Eunkyung terdiam dengan sorot mata yang susah diartikan
"Eunkyung-ssi aku sedang melamar mu, menikahlah denganku"
Jimin menarik jemari mungil Eunkyung, tapi langsung ditepis oleh wanita itu
"Aku tidak mau..."
Benar adanya Eunkyung masih tak bisa yakin dengan lamaran Jimin, tentu saja.. bagaimana bisa ini sangat mendadak bagi wanita itu, juga baginya pernikahan yang tak di dasari oleh cinta atau perasaan apapun nantinya apa bisa berjalan harmonis sebagaimana mestinya.
"Aku serius... Aku ingin perbaiki segalanya-"
"Perbaiki segalanya? Apa yang ingin kau perbaiki, Jimin-ssi? Aku sudah bahagia dengan anakku, kami tak butuh kau, anakku tak butuh ayah sepertimu"
Sura Eunkyung mulai bergetar menahan tangisnya -lagi
"Aku mohon, aku tahu aku salah, sangat bersalah, tapi.. demi Dong hee tolong pikirkan lagi Eunkyung-ssi"
"Aku tidak bisa.. tolong pergilah, aku bilang pergi!"
Suara Eunkyung sedikit meninggi membentak Jimin dan tangisnya tak bisa di tahan lagi wanita kuat itu sekarang tak sekuat biasanya lagi, ia lemah di depan Jimin, ia menangis baginya air mata adalah tanda kelemahan, jadi Eunkyung benci terlihat lemah apalagi di depan pria yang ia benci."Aku mohon-"
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang mebawa kantung plastik di tangannya, meletakkan bawaannya di atas meja dan mendekat ke arah dua orang yang berdebat di sana.
"Eunkyung-ah... Terima saja lamarannya... Kau jangan egois, pikirkan juga anakmu... Anak kalian ingat! Dong hee juga butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya"
"Tapi... Eomma, akuu-"
Jimin sudah berdiri tegak setelah mendengar suara Eomma Eunkyung datang
"Eunkyung-ssi.. aku berjanji akan membahagiakan kalian"
Jimin meraih tangan Eunkyung yang sedikit bergetar itu. Nyonya Kim yang berdiri tak jauh darinya hanya memberi tatapan meyakinkan untuk Eunkyung agar menerima lamaran Pria bernama Park Jimin tersebut. Jelas Nyonya Kim dengar apa saja yang mereka bicarakan tadi... Ia yakin bahwa Jimin adalah ayah kandung Dong hee yang selama ini di sembunyikan kebenarannya oleh Eunkyung"Aku- sudahlah pulang sana"
Eunkyung menepis jemari Jimin , berlalu meninggalakan tempat itu menuju kamarnya.Jimin menunduk sambil menghela nafas berat
Eomma Eunkyung menatap Jimin kasihan, ada rasa ingin memarahi Jimin karena dulu ia tak bertanggung jawab atas putrinya, tapi melihat Jimin seperti itu seorang ibu yang bisa melihat ketulusan seorang pria terhadap anak juga cucunya.
"Sebaiknya kau pulang dulu, nak... Besok kau bisa datang lagi kemari"
Jimin menatap Nyonya Kim, dan tersenyum hambar
"Terimakasih, dan maaf sudah membuat putri juga cucumu menderita karena diriku"
"Sudah, tak ada gunanya lagi meminta maaf berkali-kali pun tak akan bisa merubah keadaan, nak... Kau pasti bisa meluluhkan hati Eunkyung... Demi anak kalian juga"
Jimin merasa mendapat dukungan dari Nyonya Kim.. setelahnya Jimin kembali ke rumah.
.....
Keesokan harinya Jimin datang lagi membawa makanan juga mainan untuk Eunkyung juga Dong hee. Saat Jimin membunyikan bel untunglah yang membuka pintu bukan Eunkyung melainkan adik perempuannya, Eunseul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant by a Mistake
Fanfiction"Pergi! Enyah-lah dari pandanganku" ㅡKim Eun Kyung "Aku ingin bertemu anakku"ㅡPark Jimin "Dia anakku bukan anakmu, Park Jimin!"ㅡKim Eun Kyung "Dia juga anakku"ㅡPark Jimin ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Spin off Seorang gadis yang telah terbiasa hidup mand...