#19 Misunderstand

3.2K 291 21
                                    

Double up niiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double up niiii.. yuhuuu jangan lupa bintang ples komen2 dungs tsay
Happy reading
Warning typo!
🍁

.
.
.
.
.
.
.

Jimin memang sengaja menyusahkanku, aku harus terburu-buru menuju Kantornya karena pria itu mengeluh meninggalkan dokumen untuk meeting yang dia katakan sangat penting, tidak ada waktu untuk kembali pulang alhasil aku yang harus mengantarkannya ke sana.

Sesampainya di depan gedung perusahaan Jimin aku tak heran jika perusahaan suamiku sangat besar. Sepertinya priaku memang sangat sukses. TT

Aku memasuki gedung tersebut, lalu disambut seorang resepsionis di sana.

"Maaf ada yang bisa saya bantu, nyonya?"
Tanyanya padaku.

"Ah saya ingin bertemu Park Jimin"
Jawabku yang benar adanya seperti itu

"Maaf nyonya, apa anda sudah membuat janji sebelumnya? Depyonim sedang ada tamu. Jika boleh tau anda siapa? Dan ada urusan apa dengan Depyonim?"
Sudah ku duga wanita ini tidak tau siapa aku. Astaga ingin ku beri label pada diriku dengan nama 'Istri Park Jimin' agar semua orang tau, tapi aku harus tenang mungkin memang tak ada yang tau wajar saja karena pernikahan kami yang cukup tertutup untuk diketahui publik.

Aku tersenyum manis ke arah wanita yang sialnya memang memilik paras cantik dan tubuhnya juga bagus. Ada pegawai lain yang baru saja melewati kami yang memiliki penampilan tak jauh berbeda dari wanita di hadapanku saat ini. Astaga jadi Jimin memperkerjakan wanita-wanita cantik di kantornya, aisshh.... Tidak.. tidak... Aku tidak cemburu. Tidak!

"Aku istri Park Jimin dan aku ke sini ingin memberikan dokumen ini pada SUAMIKU"

sontak wanita itu kaget dan membungkukkan badan pada Eunkyung

"Maafkan saya nyonya... Saya benar-benar tidak tahu jika nyonya adalah istri Depyonim. Maaf saya sudah lancang menanya-nanyai anda"

Wanita itu terus membungkuk seolah merasa sangat bersalah, aku jadi merasa tak enak hati jika begini.

"Tidak apa-apa... Sungguh"

"Maafkan saya sekali lagi nyonya... Mari saya antar ke ruangan Depyonim"

Lalu wanita sopan itu mengantarku menuju ruangan Park Jimin, menaiki lift untuk sampai ke ruangannya.

Setelah sampai di depan ruangan Jimin wanita tersebut menunduk memberi salam padaku, akupun membalas salamnya.

"Saya permisi nyonya"

Pregnant by a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang