Berjuanglah yang keras sampai pada waktu dimana kau harus berhenti dan menyerah, kemudian merelakan.
Mungkin hanyalah sementara aku bisa melupakanmu, tapi kini baru aku sadari, bahwa dirimulah hidup dan matiku.
Jika cinta tak bisa mengembalikanmu padaku didalam kehidupanku ini. Aku sangatlah yakin, pasti cinta akan menyatukan kita pada kehidupan yang selanjutnya.
Merelakan bukan berarti menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan.
Terkadang Tuhan membuat kisah hidup kita berjalan dengan seseorang hanya untuk sebagai teman di suatu masa. Tapi tidak sebagai pasangan selamanya.
Suatu hari kau kan tahu, beratnya merelakan sesudah menemukan, pedihnya kehilangan sebelum memiliki.
Jika hasilnya aku hanya akan kehilanganmu setidaknya aku merasa bangga pernah bersamamu yang bisa sabar dan mengerti akan kekuranganku.
Empat tahun kemudian...
Setiap tamat sebuah cerita, akan selalu membuat awal dongeng baru, begitu juga dengan perpisahan.
Bukan dunia yang terlalu cepat berlalu hanya kita yang terlalu lambat berjalan. Arus hidup terlalu cepat. Bukankah sudah banyak hal yang wanita itu lewati. Meskipun kebahagiaannya digantungkan di suatu tempat namun ia yakin suatu saat akan datang kebahagiaan itu sendiri.
Empat tahun bukan waktu yang singkat, namun perasannya tetap sama. Menunggu! Namun yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Bahkan hampir saja lenyap ditelan bumi.
"Mommy... Saat liburan musim panas nanti Donghee ingin ke Jepang,..."
Wanita cantik dengan rambut tergerai itu hanya mengulum senyum menatap putra sulungnya."Belajar dulu yang rajin nanti bisa ke Jepang jika nilainya bagus"
"Janji?"
"Iya, Janji"
Sangat tahu betul apa yang sebenarnya bocah sembilan tahun itu inginkan. Bertemu sang ayah. Ia sama sekali tak pernah bertemu Jimin sejak pria itu memutuskan pergi ke Jepang. Bahkan ia sempat tinggal di Paris selama satu tahun namun ia hanya sekali mengirim pesan pada Donghee saat bocah itu berulang tahun yang ke tujuh tahun, dua tahun yang lalu.
Lalu apa gunanya? Dimana peran pria itu sebagai sosok ayah?! Apa ia masih pantas disebut dengan panggilan Daddy?Harapannya harus tertelan mentah-mentah nyatanya sang ayah tak membalas pesan darinya. Apa kau tak merindukan putramu. Oh ya apa kau tak ingin melihat putri kecilmu? Dia sangat manis nampak seperti Eunkyung kecil.
.......
Park Jira. Nama putri Jimin dan Eunkyung umurnya baru menginjak empat tahun namun tingkahnya sudah semakin lincah bahkan ia bisa berlarian bersama sang kakak. Kendati kaki kecilnya terpeleset ia masih berusaha mengejar kakaknya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant by a Mistake
Fanfiction"Pergi! Enyah-lah dari pandanganku" ㅡKim Eun Kyung "Aku ingin bertemu anakku"ㅡPark Jimin "Dia anakku bukan anakmu, Park Jimin!"ㅡKim Eun Kyung "Dia juga anakku"ㅡPark Jimin ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Spin off Seorang gadis yang telah terbiasa hidup mand...