Ketika dunia membuatmu takut, seolah-olah membiarkanmu menangis dan terjebak dalam derita. Saat itu pula tak ada pilihan lain, selain mengahirinya dengan caramu. Dengan ego atau logikamu. Hal mendasar tidak lagi berguna. Akal dan hati nurani tak lagi bersatu. Hanya hasrat bodoh yang terus menyelimutimu.
Terkadang kita ingin terus berdiri tegak terlihat hebat, namun nyatanya kita tak sekuat itu, atau hanya untuk sekedar bertahan. Namun gejolak ingin membahagiakan ikut serta dalam memprovokasi kehidupan.
Kita sering menyembunyikan semua bekas luka dengan sebuah kata kata “aku baik-baik saja"
"Aku baik-baik saja"
Dan tiba-tiba kita menjadi sedih tanpa alasan sama sekali.
"Aku ingin bahagia!"
Tahap paling sulit dalam kehidupan bukan tidak ada yang mau mengerti dirimu, justru ketika kau tidak memahami drimu sendiri.
Apa yang kita harapkan dari dunia ini?
Bahkan aku pernah berharap agar tidak berahir dengan cerita hidup yang biasa-biasa saja. Akan lebih menarik jika hidup seperti dalam Novel Roman picisan menjadi karakter utama yang menjadi pusat cerita. Atau cerita Cinderella yang dicintai dengan tulus oleh Prince Charming.
Ketahuilah bahkan sesekali kita pernah merasa bodoh, hancur, tak berguna dan sia-sia.
Bahkan saat kita enggan melakukan apapun. Hidup semakin berat dan apapun yang kita harapkan tak kunjung datang.
Yang kita sesali hidup ini dan cerita di dalamnya begitu menyedihkan dan terkadang hati bertekat mengahirinya hingga semua beban dunia bisa terselesaikan.Namun..... Dengan bodohnya dibalik itu semua kita bahkan tak menyadari ada hal-hal yang kita lupakan sejenak, hal-hal yang sebelumnya kita anggap penting hingga mulai terlupakan oleh cerita hidup yg lebih menyakitkan. Kita lupa dengan semua hal yang bergantung pada kita, kita lupa akan hal dimana kita yang masih bertanggung jawab untuk itu.
Kutuklah nasib silan ini!!
Sekali saja....
sekali...
biarkan aku bertindak bodoh...
hanya sekali...
Yah... Hanya sekali...
Aku ingin mencoba menghilangkan beban ini hanya sekali.
Aku ingin mencobanya....Aku lelah....
Aku ingin bahagia...
Kiiitttttt.........
Terdengar jelas suara decitan antara gesekan ban mobil dengan aspal jalanan tersebut.
Telingaku berdengung bahkan tanpa sadar aku menangis.
Tes...
Apa ini?
Aku ingin mengumpat saat melihat noda merah yang tanpa sungkan keluar dari lubang hidungku
Arrg.,
kepalaku berdenyut hebat.Nafasku tercekat...
Mataku buram
dan setelahnya aku tak bisa mengingat apapun lagi!Apa percobaannya berhasil?....
Bagaimana?
Merasa lebih baik?
"Mommy.... Mommy... Heheheh Mommy"
Suara ituuu... Suaraaㅡ
Donghee... Jira....
"Mommy... Mommy tangkap bolanya hahaha"
Semakin jelas, suaranya semakin jelas!
Bahkan samar-samar aku bisa melihat wajah gembira anak-anakku
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant by a Mistake
Fanfiction"Pergi! Enyah-lah dari pandanganku" ㅡKim Eun Kyung "Aku ingin bertemu anakku"ㅡPark Jimin "Dia anakku bukan anakmu, Park Jimin!"ㅡKim Eun Kyung "Dia juga anakku"ㅡPark Jimin ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ Spin off Seorang gadis yang telah terbiasa hidup mand...