#17 Just Envy

3.9K 335 5
                                    

Maapkan echim yang lama gak update yak man teman yang tercayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maapkan echim yang lama gak update yak man teman yang tercayang... Sekarang enchim udah balik nich.. jangan lupa yak Voment.nya biar kita saling menghargai sesama pembaca dan penulis. Meskipun cerita nchim bukan cerita sekeren yang lain tapi chim tetep Stand up straigh buat memberikan yang terbaik pada kalian semua. Jadi tulung apresiasinya meninggalkan jejak yak.. komen juga saran dan lain2 dung biar seneng tauk... 🐣🐣🐣

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Happy reading

.
.
.
.
.















Terhitung sudah hampir satu bulan Jimin dan Eunkyung tinggal sebagai sepasang suami istri. Na'asnya wanita satu anak itu masih sedikit menjaga jarak dengan sang suami. Entah atas alasan pasti apa... Hanya saja Eunkyung masih sedikit cangung? Atau mungkin tidak nyaman dengan Jimin.

Bukankah pria itu telah memberikan segudang perhatian padanya, lalu apalagi? Kemewahan? Ayolah Jimin itu pria kaya raya bahkan ia bisa membeli satu gedung apartemen mewah di kawasan Gangnam sekarang juga jika sang istri menginginkannya.

Tidak dipungkiri memang benar dalam beberapa kali kesempatan, Eunkyung terlihat perhatian pada Jimin tapi itu tak berselang lama hanya sekedarnya saja. Atau ketika Jimin sedang sibuk dan harus bergadang Eunkyung pasti merasa khawatir tapi dengan bodohnya wanita itu berpura-pura tak peduli.

Seperti saat sekarang Jimin, pria itu mencoba terus untuk bisa mengambil hati sang istri. Semua butuh waktu. Waktu yang akan membawa hati Eunkyung padanya. Jimin sangat percaya itu.

"Kau sudah makan?"
Tanya Jimin ketika melihat Eunkyung hanya duduk diam di atas sofa panjang berhadapan dengan TV yang berukuran lumayan besar itu.

Pasalnya hari ini seperti hari-hari sebelumnya Jimin akan mengambil libur kerja seminggu sekali atau dua kali atau bisa saja lebih, tergantung bagaimana ia mau dan bisa mengatur sedemikian jadwalnya. Ingat ia seorang Bos.

Jimin lalu duduk di samping sang istri, 'pun Eunkyung hanya diam dan masih fokus pada apa yang ia saksikan sedari tadi.

Jimin yang sudah duduk manis tepat disamping wanitanya dan sangat dekat hingga tak ada jarak diantara mereka. Sontak membuat Eunkyung sedikit terperanga apalagi saat jemari Jimin ia taukan pada jemari sang istri. Membuat bulu kuduk Eunkyung meremang tanpa aba-aba.

Pregnant by a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang