#12 Lullaby

4.1K 330 11
                                    

Sengaja bikin cerita yang ringan konflik.. pengennya yang manis manis harmonis kek bronis gitu...

Peringatan! Banyak typo ya gess..

🌼Happy reading 🌼




Jimin sudah berada di Bandara internasional Daegu, ia mendapt penerbangan sore hari langsung sekertarisnya yang mengatur. Jimin tinggal memerintah dan semuanya beres.

Ia langsung bergegas ke rumah Eunkyung, sesampainya di depan rumah Eunkyung ia langsung membunyikan bel dengan masih membawa koper miliknya karena tidak sempat pulang ke rumah yang ia sewa.. karena cukup jauh dari tempat tinggal Eunkyung. Ia sudah tak mau berlama-lama lagi yang ia inginkan hanyalah menemui putranya yang menangis ingin bertemu dengannya

"Jimin-ssi... Kau kenapa bisa sampai sini? Bukannya kau di Seoul?"

Eunkyung menatap koper yang di bawa oleh Jimin, disimpulkan bahwa Jimin baru saja sampai dan langsung kemari

"Kau benar-benar langsung datang kemari? Dan-"
Belum selesai kicauan dari mulut manis Eunkyung Jimin sudah menyeka

"Apa boleh aku masuk, sumpah ini berat dan badanku lelah sekali"

"Oo-..... Masuklah"

Jimin berjalan masuk sambil menyeret kopernya dan Eunkyung mengekor di belakang

"Dimana Dong hee?"
Tanya Jimin menelisik arah pandangnya keseluruh ruangan

"Dia sudah tidur, karena kelelahan menangis dari pagi dan dilanjutkan season ke dua siang tadi"

"Boleh aku menemuinya?"
Kata Jimin sambil menatap Eunkyung dan diberi anggukan setuju oleh wanita satu anak tersebut. Bagaimana ia akan menolak toh sedari tadi yang putranya inginkan hanya Park Jimin.

.........

Jimin meletakkan kopernya di ruang tengah lalu pergi ke kamar Eunkyung dimana sang putra telah tertidur pulas dengan dua buntalan menggemaskan di wajahnya yang memerah akibat terlalu lama menangis

Jimin ikut membaringkan tubuhnya di samping sang anak

"Oh astagaa.. jagoan Daddy pasti lelah menangis seharian ya..."
Jimin mengecup pipi Dong hee bergantian lalu beralih ke kening juga bibir buah hatinya

Eunkyung yang berdiri di bingkai pintupun akhirnya menutup pintu kamar itu dan ia pergi dari sana, tak ingin mengganggu keromantisan buah hatinya dan Park Jimin, melihat sang putra sedang bersama ayahnya, ayah kandungnya membuat hari Eunkyung menghangat.

Mata mungil itu tiba-tiba terbuka sedikit, nampak bengkak dan sedikit memerah

"Daddy... Daddyyy....Yeahhh.. Daddy"
Dong hee langsung mengalungkan tangannya ke leher Jimin
"Daddy... Dongi rindu Daddy... Daddy kemana caja cih"

"Daddy tak kemana-mana kok, Daddy sedang jadi superhero dan menangkap Thanos"
Thanos adalah musuh Avengers

"Apa Thanoc cudah mati cekarang, dad?"
Tanya bocah itu polos

"Sudah... Sudah dibuang ke laut sama Daddy"
Kekeh Jimin sambil mengeratkan pelukannya pada sang anak

"Daddy hebat"

"Tentu saja, seperti Dong hee jagoan Daddy hebat sekali.. oh iya apa jagoan sudah makan?"

Bocah itu menggeleng di ceruk leher Jimin.

"Mau makan?"

"Cama Daddy..."

"Baiklah jagoan.. Chaa"
Jimin membawa jagoan kecilnya berdiri masih dalam pelukannya, merengkuh seperti koala.

Pregnant by a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang