24 : Balkon

273 79 2
                                    

Suasana meja makan sangat hening, hanya ada suara sendok yang menyentuh piring. Taeyong tadi sempat emosi, saat dirinya tau bahwa Mark pergi dengan perempuan lain.

Namun Vio bisa menjelaskan sejelas mungkin, ia merasa jika itu tidak di sengaja. Sedangkan Taeyong masih tidak tau apa yang terjadi pada Vio dan Winwin tadi sore.

"Vio, soal tadi maaf ya." Winwin tiba tiba membuka suara

Vio mengangkat kepalanya, dan menyertakan senyumnya.

"Iya."

Taeyong menyipitkan matanya, berusaha menyelidiki apa yang terjadi. Lalu ia menatap tajam ke arah Vio yang berada di depannya.

"Kalian berdua tuh kenapa sih? Dari tadi Winwin minta maap mulu," tanya Taeyong yang bingung sendiri

"Tadi hape gue gak sengaja di jatuhin sama Ko Winwin. Padahal hapenya bisa nyala lagi, tapi Ko Win nya malah minta maaf terus." Jawab Vio berbohong

Taeyong percaya saja apa yang di katakan adiknya itu. Berbeda dengan Winwin, bukannya merasa lega, dia malah merasa semakin bersalah.

Vio berusaha untuk menutupi apa yang di lakukan oleh Winwin tadi. Hal itu membuat Winwin kecewa dengan dirinya sendiri.

Winwin dan Vio saling menatap, Winwin tersenyum tipis kepada Vio. Begitu juga sebaliknya.

"Oh ya, Kak Zera sama Kak Nira mana? Kok gak ikut makan?" Tanya Vio saat menyadari tidak ada gadis lainnya disana

"Lagi pada di balkon." Jawab Shotaro yang duduk di tangga

Vio menganggukkan kepalanya beberapa kali, lalu ia menyudahi makan malamnya. Dia berjalan menuju dapur, membuatkan 3 teh hangat.

"Ck. Kesambet apa dia mau main di dapur?" Gumam Shotaro heran

Tangan Vio bergerak untuk mengambil 3 cangkir di lemari dapur. Lalu dia dengan senang hati membuatkan 3 teh hangat. Setelah selesai, ia membawa 3 teh itu menggunakan nampan ke tas.

"Lo mau ngapain sih?" Tanya Taeyong yang tidak terbiasa melihat Vio seperti itu

Vio tidak menjawab, ia langsung menuju ke atas. Lalu ia melihat ke arah balkon, disana sudah ada dua gadis yang berbincang dengan tenang.

Vio datang dan menaruh nampan yang berisi cangkir teh di atas meja kecil di sana. Nira dan Zera juga bingung kenapa Vio tiba tiba datang.

"Gue ganggu kalian gak?" Tanya Vio memastikan bahwa dirinya tidak menganggu

Zera menggeleng, "Lo ngapain bawa teh segala?" Tanya Zera saat melihat 3 cangkir itu

"Buat kita lah. Kalo mau ngobrol ngobrol tuh bilang, masa gue gak di ajak. Jangan karna gue masih anak sekolah jadi gak di ajak." Oceh Vio sedikit kesal karena dirinya tak di ajak

"Lu berantem sama Mark?" Tanya Nira penasaran

Vio menggeleng, "tapi tadi gue liat dia sama sahabat lamanya, berdua." Jawab Vio mengingat apa yang dia lihat tadi

"Siapa?"

"Karina, itu loh temennya adeknya si Jaemin." Jawab Vio lagi

"Muka mukanya emang gak mendukung jadi protagonis sih, Lo ati ati aja Vi sama si Karina." Sambar Zera

Vio mengangguk, lalu ia menoleh ke arah Nira.

"Lo kemaren kenapa Kak?" Vio menanyakan keadaan Nira dan juga penasaran dengan kejadian disana

Nira menghela nafas, "gue cerita aja ya sama kalian. Setelah kecelakaan itu jantung gue sempet berhenti berdetak. Tapi gue masih di kasih kesempatan untuk hidup, dan dua hari kemudian gue ngerasa ada yang gak beres sama detak jantung gue," Nira mulai bercerita kepada mereka berdua

"Jungwoo nganterin gue ke rumah sakit, dari situ gue tau kalo gue punya gangguan jantung. Dan hidup gue gak lama lagi." Nira tersenyum getir untuk keadaannya sekarang.

Vio dan Zera menutup mulutnya tak percaya, selama ini Nira terlihat baik baik saja. Tapi memang dia sudah jarang membuka suara sejak kecelakaan itu.

"Nir, gue tau Lo kuat, Lo pasti bisa. Jangan suka ngeluh atau ngomong yang enggak enggak." Zera mencoba memberikan semangat pada Nira

"Kalo Kak Nira butuh apa apa, bilang aja sama kita." Saut Vio

Nira mengangguk, keberadaan Vio dan Zera memang menjadi semangat untuk dirinya sendiri.

"Eumm Vi, Lo u-udah maafin gue belum?" Tanya Zera sedikit ragu

Vio menoleh ke arah Zera, tersenyum saat melihat wajah Zera yang seperti merasa bersalah.

"Santai aja, gue udah maafin Lo kok." Vio menjawab pertanyaan Zera dengan santai

Zera bisa bernafas lega sekarang, setidaknya permintaan maaf dia sudah di terima.

"Kenapa Lo mau maafin gue? Padahal kan gue udah kelewatan sama Lo," tanya Zera pada Vio

Vio menatap langit malam yang ada di sana, "gue tau Lo orang baik, gue tau pasti Lo cuma di hasut sama Lino. It's okay, gak papa kok." Ujar Vio

Mereka diam sejenak, Nira meminum teh yang di bawa oleh Vio tadi. Mereka berurusan dengan pikirannya masing masing.

"Ya kalik Hyunjin beneran suka sama gue." Batin Vio mulai gelisah

"Vio baik, gue jadi ngerasa gak pantes jadi sahabatnya." Batin Zera kecewa dengan dirinya sendiri

"Gue pasti bisa, gue pasti bisa bertahan lebih lama lagi." Batin Nira menguatkan dirinya

"Kak Zera, Lo harus balikan sama Ko Winwin. Dia gak sepenuhnya cinta sama mantannya, dia masih lebih milih Lo dari pada yang lain. Gue harap hubungan kalian membaik." Vio mencoba mengembalikan semua situasi

Zera menoleh, "ta-tapi gue gak yakin sama Winwin." Ucap Zera ragu

"Lo harus yakin sama dia, kalian saling mencintai, jadi gue harap Lo sama Ko Winwin balikan lagi." Ujar Vio menyertakan senyumnya

"Vi, Lo kenapa sih, seneng banget sok kuat di depan orang orang?" Tanya Nira sedikit heran dengan sifat Vio

"Emang gue gak keliatan kayak orang kuat ya?" Vio menekuk kedua tangannya hingga membentuk siku-siku, dan seolah-olah menunjukkan otot tangannya.

Di situ mereka tertawa kecil, dan mereka menyadari bahwa bahagia itu sederhana. Dimana di saat bersama orang-orang yang kita sayangi, bisa menambah kebahagiaan dan keceriaan.


^TOGETHER - NCT 2020^

Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang