"Sekali lagi Ibu mengucapkan terimakasih banyak untuk kalian. Pokoknya kalian the best banget deh." Bu Yoona mengacungkan kedua ibu jarinya.
Setelah itu beliau meninggalkan ruang OSIS. Pentas seni sudah selesai sekarang, mereka bisa bernafas lega.
"Makasih ya guys kerja samanya, kalo gak ada kalian ini pentas gak jadi." Seru Yoshi senang
Selanjutnya mereka bersiap untuk kembali ke rumahnya masing masing. Mereka sangat lelah hari ini, mengurusi ini itu, di tambah lagi mereka harus tampil.
Sebelum pulang, Vio menghampiri meja bazar milik Seongmin dan Youngtae. Mereka menjual minuman Boba yang mereka buat sendiri. Dan tentu saja jualan mereka di bantu oleh Serim dan Allen.
"Wuihh... Kayaknya laris nih, gak ada sisa buat aku?" Tanya Vio saat menghampiri meja bazar mereka yang sudah bersih
"Eitss... Tenang, Youngtae udah buatin khusus buat Kak Vio." Youngtae mengambil sebuah botol dari bawah meja dan memberikannya pada Vio.
Vio mengambil minuman itu, "berapa?" Tanya Vio sembari merogoh sakunya
"Ya ampun Kak Vio, kayak sama siapa aja. Gak usah!" Seongmin sedikit tertawa mendengar pertanyaan Vio.
"Kok gak usah? Kan kalian jualan,"
"Kan Kak Vio juga ikut kasih modal buat jualan aku sama Youngtae, jadi anggap aja itu dari aku sama Youngtae." Ucap Seongmin
"Ya udah deh, makasih ya."
"Vi, ayok!" Taeyong berteriak dari dekat mobil
"Bang Way pulang duluan aja!! Nanti aku bareng Jungmo!" Teriak Vio balik
Dari kejauhan Taeyong mengangkat ibu jarinya. Lalu ia masuk ke mobil dan melajukan mobilnya.
"Emang gue mau nganterin Lo?" Tanya Jungmo yang baru datang, ia sempat mendengar teriakan Vio tadi.
"Harus mau."
Ponsel Vio berbunyi, menandakan ada sebuah notifikasi yang masuk. Ia membuka ponselnya dan tertera nama Mark di layarnya.
Namja Chingu🤓
|Send a photo
|Aku padahal nungguin kamu tampil.
|Eh, yang tampil malah bidadari🤩Sa ae lu buaya Kanada|
Maaf ya, aku gak bilang sama kamu,|
kalau aku tampil sama Hyunjin🥺|Iya gak papa
|Aku mau ngomong sama Jungmo boleh?Buat apa?|
|Aku mau bilang, supaya dia bawa mobilnya hati hati.
Panggilan telpon dari Mark masuk ke ponsel Vio. Tanpa berlama-lama, Vio langsung mengangkat telepon itu.
"Kasih hape kamu ke Jungmo."
"Iya."
"Jungmo, Mark mau ngomong sama lu." Vio menyodorkan handphone-nya
Jungmo menerima dengan senang hati, lalu ia menempelkan ponsel itu ke telinganya.
"Kenapa Mark?"
"Nanti kalo Vio balik sama Lo, bawa mobilnya pelan pelan. Jangan ngebut ngebut, kalo mau mati jangan ajak ajak pacar gue. Terus kalo Lo lewat minimarket, gue minta tolong beliin potato chips rasa barbeque sama puding strawberry. Abis itu kasih ke Vio, pake duit lu dulu nanti gue ganti. Jangan lupa bilang dari gue!"
"Anjir, lu sok kenal sok deket banget sama gue."
"Turutin aja elah. Nanti gue ganti dua kali lipat deh uangnya."
"Gak usah di ganti dua kali lipat gue kalik. Tenang aja, sebagai sahabat Vio yang baik hati dan suka tolong menolong, pasti anaknya gue jagain."
"Sip, makasih bro!"
Sambungan telpon itu di matikan oleh Mark, lalu Jungmo mengembalikan ponsel ke sang empunya. Vio sendiri menjadi penasaran dengan apa yang di bicarakan oleh mereka berdua.
"Lo beruntung banget punya pacar kayak Mark." Ujar Jungmo sambil membantu Seongmin ber-beres
"Gak seberuntung itu setelah ada Karina." Balas Vio sedikit pelan
"Karina? Temen sekelas Lo itu?" Tanya Woobin di samping Jungmo
Vio mengangguk, "iya, dia sahabat lama Mark, terus akhir akhir ini mereka deket banget."
"Pasti Lo sering cemburu." Tebak Wonjin yang datang tiba tiba
"Ya iyalah."
"Loh ada Vio toh, kok belum pulang?" Tanya Serim yang baru datang entah dari mana
"Mau pulang bareng kalian." Jawab Vio dengan senyumnya
Setelah membereskan semuanya, mereka langsung pergi dari sekolah. Di mobil Jungmo ada Jungmo sebagai pengemudi, lalu Vio berada di kursi samping pengemudi. Dan yang di belakang ada Wonjin, Woobin dan Minhee.
"Kita mampir ke minimarket bentar ya." Jungmo memberitahu mereka.
Mobil Jungmo berhenti di depan minimarket. Lalu Jungmo turun dan membeli apa yang tadi Mark suruh.
Jungmo merasa bahwa hubungan antara Vio dan Mark sedang tidak baik baik saja. Akhirnya Jungmo merencanakan suatu hal.
Setelah mengambil pesanan Mark, Jungmo berjalan menuju kasir untuk membayar pesanan Mark itu.
"Mba, ada kertas kecil sama pulpen gak?" Tanya Jungmo pada sang petugas kasir
Petugas kasir itu mengangguk, lalu ia memberikan secarik kertas dan pulpen pada Jungmo. Jungmo menuliskan beberapa kalimat di kertas itu.
Setelah selesai, Jungmo mengambil belanjaannya dan memasukkan kertas itu kedalam plastik. Jungmo kembali masuk ke mobil, dan langsung memberikan plastik itu pada Vio.
"Itu dari Mark." Jungmo memberitahu Vio.
"Mark? Perasaan Lo dari minimarket deh." Ujar Vio bingung
"Tadi di dalem ada Mark, gue ke minimarket cuma mau cari sesuatu eh gak ada. Taunya ada Mark di dalem, dia nitipin itu." Jelas Jungmo berbohong
Vio memilih untuk percaya dengan Jungmo. Lalu ia membuka isi plastik itu, mendapati cemilan favoritnya.
Dia juga menemukan secarik kertas, ia membukanya dan membacanya dengan seksama.
Hai cantik! Cemilannya
di makan ya. Aku tau kamu suka itu.
Penampilan kamu tadi bagus banget.
Kamu juga cantik banget!-kesayangan Vio.
Vio sedikit tertawa membaca surat itu, sebenarnya tidak ada yang lucu. Hanya saja, jika Mark menulis itu terlihat aneh. Namun Vio menyadari sesuatu.
"Ini kayak tulisan Lo bukan sih Mo?" Tanya Vio pada Jungmo
Sekarang Jungmo terlihat bingung untuk menjawab. Jungmo mengangguk kepala belakangnya yang tak gatal.
"Tulisan gue lebih bagus dari itu!" Elak Jungmo.
Lagi lagi Vio hanya percaya dengan Jungmo. Lalu Jungmo segera menjalankan mobilnya menuju rumah Vio.
Saat sampai di depan rumah, sudah ada Mark yang menunggu Vio. Mark tersenyum hangat ke arah Jungmo dan Vio.
"Makasih jajanannya." Vio tersenyum layaknya seorang anak kecil
Mark mengacak pelan puncak rambut Vio. Lalu ia mengucapkan terimakasih kepada Jungmo. Setelah itu Jungmo pergi untuk pulang ke rumahnya.
^TOGETHER - NCT 2020^
KAMU SEDANG MEMBACA
Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓
Fanfic[COMPLETED] "Telah terjadi kecelakaan pesawat, kecelakaan di duga dari kesalahan mesin. Pesawat itu adalah pesawat pribadi milik keluarga ternama, yaitu keluarga Argantara. Kecelakaan itu menewaskan beberapa orang. Dan di antara penumpang juga ada y...