5 : Zera Kelewatan

375 100 1
                                    

Suara keributan di dapur terdengar sampai ke ruang tengah. Mereka yang sedang berada di sana, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengar keributan itu.

Terutama suara Winwin dan Vio yang saling bersautan. Di tambah lagi suara dari Taeil yang sempat marah.

"Bang Yut, Lo beneran di kasih tau kalau Vio pembunuh?" Tanya Haechan pelan

"Bener dah. Bukan maksud gue percaya sama Lino, tapi Lino bener bener berusaha untuk bikin gue percaya sama dia." Jawab Yuta

"Gue yakin Vio gak mungkin kayak gitu, terus juga gak mungkin dia bunuh sahabatnya sendiri. Setau gue, Vio itu bukan anak yang pendendam." Sambar Xiaojun

Mereka mendengar langkah kaki dari arah dapur, Taeil keluar dengan wajah yang benar benar marah. Ia langsung masuk ke kamarnya, di susul dengan Vio yang sudah tidak tahan dengan kelakuan Zera.

Di lantai 2, saat Vio naik terdengar suara pintu yang di banting. Mereka tau, bahwa suara itu di timbulkan oleh Vio.

"Yut, gue pengen tanya sama Lo. Lino ngomong apa sama lu?" Tanya Taeyong di samping Yuta

"Dia bilang, kalau pembunuhan bokapnya Vio itu rencana Vio, katanya karena bokapnya Vio selingkuh." Jawab Yuta

"Gak jelas! Orang Vio sendiri sayang banget sama bokapnya." Ujar Taeyong

"Kalian jangan bahas masalah ini di depan Vio, terutama soal Serim sama bokapnya." Ucap Taeyong pada mereka semua

Mereka mengangguk, Jaemin tiba tiba teringat dengan percakapan antara Vio dan Woobin tadi. Sepertinya ia harus memberitahu Taeyong soal ini.

"Bang, tadi kan Vio nanya kabar soal Serim sama Woobin, tapi sama Woobin gak di jawab. Dan yang gue inget tadi, dia bilang kalau Vio itu cewek lemah. Terus Vio juga mengakui itu." Seru Jaemin

"Mereka tau Vio gimana malah kayak gitu. Seakan-akan--"

"BANG WAY! VIO PINGSAN!!!" Teriak seseorang dari lantai 2

Taeyong mengenali suara itu, ia tau pasti itu suara Mark. Taeyong langsung bergegas menuju ke atas, begitu juga dengan human human yang selalu kepo.

Di atas, sudah ada Mark yang menaruh kepala Vio di pahanya. Selain pemandangan itu yang Taeyong tangkap, ia juga melihat kamar yang sudah tidak rapih. Dalam waktu sekejap, Vio memang bisa membuat semuanya hancur.

Taeyong memindahkan Vio di kasur, ia juga terkejut karena ada goresan di tangan kanan Vio yang mengeluarkan darah. Bukan cuma itu, lutut Vio juga mengeluarkan darah, telapak tangannya juga memerah.

Kamarnya juga sudah berantakan, ada pecahan gelas kaca di dekat pintu. Beberapa barang juga tidak berada di tempatnya. Taeyong menduga bahwa Vio sengaja melakukan itu untuk melukai dirinya.

"Mark, tolong ambilin air hangat di dapur ya." Taeyong meminta tolong pada Mark

Tanpa pikir panjang, Mark langsung berlari turun ke bawah. Mereka yang berada di depan kamar Vio tentu penasaran apa yang ada di kamar Vio.

"Jungwoo ada gak?" Tanya Taeyong pada mereka yang berada di depan pintu

"Ada." Saut Jungwoo dari belakang mereka

"Jungwoo bantuin gue obatin lukanya Vio, tolong ambilin obat merah ya." Taeyong kembali memerintahkan orang

Dia benar benar panik sekarang. Masalahnya, jika Vio sudah berbuat seperti ini, Vio sendiri akan sulit untuk berbaur dengan yang lain.

"Kalian ngapain disini?!" Tanya Johnny yang baru naik

Tadi dia baru saja di beritahu oleh Jungwoo soal keadaan Vio. Johnny juga naik bersama Taeil.

"Vio kenapa?" Tanya Taeil pada Taeyong

"Gue gak tau pasti, tapi kayaknya Vio sengaja pecahin gelas buat ngelukain dirinya sendiri," jawab Taeyong

"Astaga."

"Gue rasa Zera sama Winwin udah kelewatan untuk negur atau kasih tau Vio soal masalah tadi. Zera juga ngomongin soal almarhumah nyokapnya kan." Lanjut Taeyong

Brakk!!!

"Kak Doy, Lo ngapain sih?! Jalan liat liat elah!!!" Ujar Jungwoo kesal pada Doyoung

Doyoung awalnya hendak turun, namun matanya masih ke arah kamar Vio. Alhasil, Jungwoo yang terburu-buru menabrak Doyoung dan membuat kotak P3K jatuh.

"Ya lu jalannya pelan pelan!!" Tegas Doyoung

"Serah dah!" Jungwoo memilih tak meladeni Doyoung, dari pada urusannya makin panjang.

Jungwoo langsung masuk ke kamar Vio, ia ikut membantu Taeyong untuk mengobati luka Vio. Sedangkan Taeil masih mencoba berpikir, ia tak menyangka jika gadis sebaik Vio bisa melakukan ini.

Apa lagi soal tuduhan yang di katakan oleh Winwin dan juga Zera tadi. Sekarang ia jadi pusing sendiri.

"Yong, gak mau di bawa ke rumah sakit aja?" Tanya Johnny yang juga khawatir dengan keadaan Vio

"Kayaknya gak usah deh, setau gue Vio gak suka rumah sakit." Jawab Taeyong

"Sekarang demi kondisi Vio, Lo yakin gak mau bawa dia ke rumah sakit?" Tanya Johnny lagi

Mark datang membawakan segelas air hangat. Dia terlalu lama di bawah karena Zera sempat menanyakan apa yang terjadi di atas pada Vio.

Taeyong sendiri masih bersikukuh untuk tidak membawa Vio ke rumah sakit. Tapi dia sendiri juga panik dengan keadaan Vio.

"Vi, ini aku Taeyong. Bangun ya," ucap Taeyong lembut di samping Vio

"Dia udah sering kayak gini?" Tanya Taeil tiba tiba

"Lo liat kan, gimana terpukulnya Vio pas di rumah sakit? Dia bisa lebih nekat dari ini. Bahkan kalau misalnya Zera masih terus bahas soal nyokapnya, Vio bener bener bisa berbuat yang enggak enggak sama Zera ataupun dirinya." Jelas Taeyong

"Yang lain pada turun gih, makanan dah siap noh." Suruh Johnny

Mereka langsung turun ke bawah, sepertinya keadaan di atas juga tidak sedang main main. Sedangkan di bawah hanya ada Zera, Winwin, dan Doyoung di ruang tengah, lalu ada Kun dan Ten di meja makan.

"Vio kenapa?" Tanya Ten yang menutupi rasa khawatirnya

Bagi Ten, Vio merupakan gadis yang kuat di antara yang lain. Dalam keadaan apapun, Vio masih bisa menyemangati seseorang, walaupun dirinya sedang jatuh.

"Vio pingsan, gue juga gak tau kenapa." Jawab Jaehyun

"Win, makanya kalo ngomong tuh ati ati. Jangan main nyeplos aja, Lo nyalahin Vio tanpa bukti mana bisa." Seru Ten berniat menegur Winwin di ruang tengah

Winwin yang mendengar itu tentu tak terima. Yang ia permasalahkan adalah, ia masih butuh jawaban soal meninggalnya mantan pacarnya.

"Gue ngomong baik baik kok, gue juga udah nahan emosi gue." Saut Winwin balik

"Kalo Lo nahan emosi Lo, Lo gak mungkin bentak Vio kayak tadi." Balas Ten balik

^TOGETHER - NCT 2020^



Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang