Besok SMA Altera Jaya akan mengadakan pentas seni. Dimana mereka bebas menampilkan bakat bakat mereka.
Sudah dari beberapa hari yang lalu, Vio memutuskan untuk tidak ikut tampil bersama teman sekelasnya. Alasannya hanya satu, karna ada Karina.
Memang terdengar egois, namun dirinya lebih memilih untuk menjauh dari makhluk itu. Dia memilih untuk tampil bersama Hyunjin saja.
Pihak OSIS memang menyuruh Hyunjin dan Vio tampil bersama dalam menyanyi sebuah lagu.
Sekarang mereka sudah memasuki jam istirahat. Hyunjin dan Vio sekarang berada di ruang OSIS untuk latihan.
"Suara Lo bagus." Ucap Hyunjin jujur
Vio tak menanggapi ucapan Hyunjin, lagi pula Hyunjin hanya memujinya. Bukan bertanya.
"Lo kenapa gak jadi tampil bareng temen temen Lo?" Tanya Hyunjin
"Gak papa, males aja." Jawab Vio seadanya
"Ada Karina ya..." Tebak Hyunjin
Vio hanya berdecak sebal, Hyunjin akhir akhir ini memang bersikap baik dengannya. Bahkan dia tau cara memperlakukan wanita dengan baik.
"Vi, gue mau nyanyiin satu lagu buat Lo. Boleh ya?" Hyunjin meminta izin pada Vio.
"Kayak Lo bisa nyanyi aja." Cibir Vio
Hyunjin sedikit tertawa, lalu jarinya mulai memetik satu persatu senar gitar dan mengiringi lagunya. Yang membuat Vio terkejut adalah, suara Hyunjin tak seburuk yang ia kira.
"Can i call you baby. Can you be my friend, can you be my lover up until the very end~"
Dan Vio baru menyadari bahwa lagu yang di bawakan oleh Hyunjin adalah lagi favorit Mark. Mark sendiri juga suka menyanyikan lagu itu untuk Vio.
"Let me show you love, oh, i don't pretend. Stick by my side even when the world ia givin'in~"
Hyunjin masih bersenandung dengan suara merdunya. Masih setia dengan gitar yang ia petik sembari mengiringi lagunya.
"Don't, don't you worry~"
Vio ikut menyambung lirik dari lagu itu, hal itu membuat Hyunjin tersenyum. Mereka bernyanyi bersama, tanpa di sadari oleh Vio, seulas senyum tumbuh di wajahnya.
💚
Ningning masih mencoba mengejar Chenle setelah mereka berbicara tadi. Sekarang Chenle benar benar terlihat marah, wajah merah setelah mendengar pernyataan Ningning.
"Le, tunggu! Aku bisa jelasin!" Ningning berhasil memberhentikan langkah Chenle
Nafasnya sedikit terengah-engah karena mengejar Chenle yang jalannya begitu cepat.
"Jelasin apa?!"
"Maaf, tapi Papah emang gak ada dendam sama Papi kamu. Aku tau waktu kamu pergi memang gak ada keluarga kamu, niat Papah emang tertuju sama kamu. Tapi aku bener bener gak tau kalau jadinya bakal kayak gini Le. Aku minta maaf." Jelas Ningning panjang lebar
"Kamu tau, aku memang gak kehilangan siapa siapa di kecelakaan itu. Tapi kamu menghilangkan nyawa banyak orang Ning, kenapa kamu mau ngelakuin itu?" Tanya Chenle pada sepupunya itu
"Aku gak bisa hidup dengan kekerasan Le, aku capek. Sekali lagi aku minta maaf." Ucap Ningning penuh penyesalan
Chenle mengusap wajahnya kasar, pernyataan yang Ningning berikan memang membuatnya kesal. Bahkan dia hampir memukul Ningning.
"Kamu harus bilang sendiri sama temen temen aku, biar mereka gak salah paham. Nanti pulang sekolah kamu ikut aku." Ujar Chenle
Setelah itu Chenle pergi dari hadapan Ningning. Sekarang yang Chenle pikiran adalah bagaimana reaksi teman temannya jika mengetahui itu.
💚
Karina membasahi sedikit wajahnya, lalu ia membersihkan wajahnya dengan tisu yang ia bawa. Saat dia melihat pantulan dirinya di kaca, dia sedikit tersenyum.
"Kak!"
Ningning tiba tiba masuk ke toilet dengan wajah panik. Namun Karina masih menanggapinya dengan santai.
"Apa?"
"Chenle tau kalo aku yang rusakin mesin pesawatnya waktu itu!" Ucap Ningning benar benar panik
"Hah?! Dia tau dari mana?!" Tanya Karina ikut panik
"Tadi aku lagi telpon Papah, terus dia ternyata denger Kak! Sumpah aku panik banget!" Ujar Ningning
"Kamu makanya hati hati, berarti sekarang tinggal kamu urusin masalah itu. Aku gak ikut campur ya." Ucap Karina
"Eh Ning, tau gak? Beberapa hari lalu aku kepergok lagi sama Vio, aku lagi berduaan sama Mark." Ujar Karina sambil tersenyum
"Lagi? Terus gimana?" Tanya Ningning hanya ingin tau
"Ya gak gimana gimana, tapi emang sih. Vio tuh anaknya lemah banget, masa cuma ngeliat aku berduaan sama Mark aja nangis." Ujar Karina meremehkan Vio
"Dimana mana, orang kalau ngeliat orang yang dia sayang sama orang lain, ya jelas nangis lah." Balas Ningning
"Oh ya, aku juga dapet foto Vio berduaan sama Hyunjin di ruang OSIS. Terus aku kirim ke Mark, terus aku bilang aja mereka lagi di gudang berduaan." Karina sepertinya bangga dengan dirinya sendiri
"Stres Lo!" Umpat Ningning berniat bercanda
Selanjutnya ada seseorang yang memasuki toilet. Karina dan Ningning langsung mengalihkan atensi mereka ke orang tersebut.
"Hai Vi! Ngapain disini?" Tanya Karina ramah
"Jualan jengkol!" Jawab Vio asal
Vio masuk ke dalam salah satu bilik di toilet. Ningning berencana untuk memberi tahu kepada Vio dahulu.
"Eumm... Kak Vio, sebelumnya aku minta maaf ya." Ucap Ningning saat Vio keluar.
"Maaf buat?" Tanya Vio bingung
"Sebenernya, a-aku yang rusakin mesin pesawatnya waktu itu. Aku yang rusakin mesin pesawat pribadinya Chenle." Ujar Ningning jujur
Vio diam membeku, pernyataan yang di berikan oleh Ningning membuat dirinya kaku. Ningning menunduk, ia takut jika Vio akan marah.
"Kenapa kamu lakuin itu?" Tanya Vio dengan suara yang bergetar.
"A-aku di suruh Papah Kak, Papah mau ambil semua aset Papinya Chenle. Papah berniat untuk buat Chenle meninggal." Jawab Ningning
"Tapi rencana itu gak berhasil kan, justru kamu menghilangkan banyak nyawa Ning!" Tegas Vio menahan marah
"I-iya Kak, ma-maaf." Ningning kembali menundukkan kepalanya
"Ya udah sih, ikhlas aja." Saut Karina santai
Vio menoleh, "ikhlas Lo bilang?! Lo gak ngerti perasaan gue!" Tegas Vio pada gadis di depannya itu
"Ya udah lah, semua udah kejadian kan. Kalo emang udah takdir ya udah, ikhlasin aja kalik." Ujar Karina terdengar sinis
Vio mengangkat salah satu sudut bibirnya, ia tersenyum sinis melihat kelakuan Karina.
"Gue kasian sama Mark, punya sahabat kayak Lo." Setelah itu Vio pergi meninggalkan mereka.
^TOGETHER - NCT 2020^
KAMU SEDANG MEMBACA
Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Telah terjadi kecelakaan pesawat, kecelakaan di duga dari kesalahan mesin. Pesawat itu adalah pesawat pribadi milik keluarga ternama, yaitu keluarga Argantara. Kecelakaan itu menewaskan beberapa orang. Dan di antara penumpang juga ada y...