Taeyong sedang membersihkan dapur, ia baru saja membuat makan malam untuk yang lain. Lebih baik dia yang masak dari pada Jaehyun, bisa bisa semua perabotan di pakai sama dia.
Ia juga di bantu Xiaojun untuk menaruh makanan di meja makan.
"Ten, Lo mau gue bikinin teh?" Tawar Taeyong pada Ten yang sudah berada di meja makan
"Makasih, tapi gak usah." Jawab Ten
Taeyong memilih untuk membiarkan Ten, ia kembali ke dapur untuk menempati satu makanan lagi. Saat ia sedang memindahkan sayur ke tempat makan, Winwin menghampirinya.
"Bang, gue mau ngomong sesuatu. Tapi Lo jangan emosi dulu ya," ujar Winwin
"Ngomong apa?"
"Lino bilang kalau Vio itu pembunuh." Celetuk Winwin
Taeyong menoleh dengan cepat, ia menatap Winwin tajam. Winwin langsung menjaga jarak dengan Taeyong. Takut di terkam.
"Ngomong apa lu tadi?! Gak mungkin Vio kayak gitu. Lino itu bocah non akhlak yang terakhir kali ke kostan kita dulu kan?!" Tanya Taeyong tak santai
"Iya, tapi dia ngomong ke gue tuh kayak yakin gitu loh," ujar Winwin
"Jangan percaya sama orang kayak dia!" Tegas Taeyong
"Terus juga, katanya Serim udah meninggal. Gara gara di bunuh sama Bangchan, dan Bangchan di suruh Vio katanya." Ucap Winwin blak-blakan
"Vio anaknya baik, gue tau gimana Adek gue. Setiap dia keluar dari rumah gue juga tau dia pergi kemana, kalau dia pergi juga perginya sama Mark. Gue yakin kalo sama Mark dia aman. Gak mungkin Vio kayak gitu!" Jelas Taeyong
"Bukan cuma itu Bang, mantan pacar gue kan meninggal karna kecelakaan. Nah katanya itu semua udah di rencanakan sama Vio." Sambung Winwin
"Vio itu baik. Gak mungkin dia kayak gitu!" Tegas Taeyong marah dan menyodorkan ujung pisau pada Winwin
"Astaghfirullah Bang, itu piso,"ucap Winwin sambil mundur
Taeyong menurunkan pisaunya.
"Terus Lo percaya sama si Lino Lino itu?" Tanya Taeyong
"Gue gak tau, makanya gue nanya sama Lo." Jawab Winwin
"Katanya Serim meninggal dua bulan yang lalu. Bangchan bunuh Serim karna di bayar sama Vio." Lanjut Winwin
Prangg!!!
"Se-serim..."
"Vio?"
Pada awalnya, Vio ingin mengambil air putih di dapur. Tapi ia tak sengaja mendengar percakapan antara Taeyong dan Winwin, alhasil gelas yang di tangannya jatuh pecah.
"Serim me-meninggal?" Tanya Vio ragu
Taeyong dan Winwin diam, mereka saling menatap satu sama lain. Mata Vio mulai berkaca kaca.
"Bang jawab gue,"
"Sini."
Taeyong mendekat dan memeluk adiknya. Mengusap pelan puncak rambutnya, dan juga menciumi keningnya. Beberapa orang mulai berdatangan, karena tadi mendengar suara pecahan.
"Gue yakin Lo gak lakuin apa yang Winwin bilang." Ujar Taeyong pada Vio
"Kata Lino bukan kata gue!" Saut Winwin agar tidak salah paham
"Ini kenapa?!" Tanya Taeil panik
Taeyong menyuruh Taeil untuk diam dahulu. Taeyong tau, pasti Vio membutuhkan waktu untuk mempercayai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓
Fanfic[COMPLETED] "Telah terjadi kecelakaan pesawat, kecelakaan di duga dari kesalahan mesin. Pesawat itu adalah pesawat pribadi milik keluarga ternama, yaitu keluarga Argantara. Kecelakaan itu menewaskan beberapa orang. Dan di antara penumpang juga ada y...