Taeyong mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja yang berada di samping kasir. Tiba tiba dia merasa cemas dan terus memikirkan Vio.
Taeyong membalikkan badannya dan berniat untuk ke toilet. Namun ia justru menabrak Yuta yang sedang membawakan pesanan pelanggan.
Alhasil minuman itu tumpah dan gelas itu juga pecah. Taeyong benar benar sedang kehilangan fokusnya.
"Yong, Lo ngapain sih?!" Tanya Yuta kesal
"So-sorry sorry, perasaan gue tiba tiba gak enak kenapa ya?" Taeyong sedikit bingung dengan perasaannya
"Hilih, bilang aja Lo baru di tolak sama cewek yang lu demen." Sambar Yuta sambil membersihkan pecahan gelas itu
"Gak jelas lu!"
Tiba tiba ponsel Taeyong berdering, ia segera merogoh saku celananya. Di sana menampilkan nama salah satu guru dari sekolah Vio. Taeyong dengan cepat mengangkat telpon itu.
"Siang Pak Chen, ada apa ya?"
"Siang Taeyong, kamu bisa ke sekolah sekarang?"
"Ada keperluan apa ya Pak? Atau ada yang masalah dengan Viola?"
"Viola mengalami perundungan fisik di toilet, apa bisa kamu kesini?"
"Pe-perundungan? Siapa yang melakukan itu Pak?"
"Lebih baik kamu kesini dulu, kita bicarakan disini."
"Baik Pak."
Taeyong menutup panggilan itu, lalu ia melepaskan celemek yang ada di pinggangnya. Dia langsung berlari menuju mobil dan bergegas pergi ke sekolah adiknya.
Dalam waktu singkat, Taeyong sampai di sekolah adiknya. Dia masih memakai seragam pekerjaannya. Taeyong langsung menuju ruang Pak Chen.
"Siang Pak." Sapa Taeyong hangat saat masuk ruangan
"Siang Taeyong, silahkan duduk." Pak Chen mempersilahkan Taeyong untuk duduk.
Taeyong duduk tepat di depan Karina, Taeyong sempat terkejut melihat Karina juga berada di sana.
"Kalo boleh tau adik saya dimana ya Pak?" Tanya Taeyong yang benar benar mengkhawatirkan adiknya
"Viola ada UKS, beberapa lukanya sedang di obati." Jawab Pak Chen ramah
"Luka?"
"Jadi gini Taeyong, tadi pada saat jam pelajaran Pak Chanyeol, Viola izin ke toilet. Selanjutnya Karina izin untuk pergi ke ruang guru karena perintah saya, saya juga gak tau kenapa Karina harus berbohong. Tapi yang pasti, ada salah satu siswi yang melihat kejadian itu dan merekam kejadian lalu melaporkan pada pihak guru." Jelas Pak Chen sembari menaruh ponselnya di hadapan Taeyong dan memutar video itu.
"Di dalam video itu ada satu nama yang terlibat, yaitu Mark. Apa Mark itu murid alumni sekolah ini?" Tanya Pak Chen pada Taeyong
Taeyong melirik ke arah Karina sekilas, "iya Pak, dia alumni dari sekolah ini." Jawab Taeyong jujur
"Karina, sekarang bapak tanya sama kamu. Atas dasar apa kamu melakukan perundungan terhadap Viola?" Tanya Pak Chen beralih ke Karina
Karina diam dan menundukkan kepalanya. Dia hanya berpikir kenapa dirinya harus berada di posisi seperti ini.
"Orang tuamu gak bisa di hubungi, kamu gak mau jawab. Saya bisa keluarkan kamu dari sekolah ini Karina!" Tegas Pak Chen pada Karina.
"Maaf Pak, bisa kirim video itu ke nomor saya?" Tanya Taeyong pada Pak Chen
"Oh iya iya, nanti saya kirim."
"Kalo gitu, saya bisa bawa pulang Viola sekarang Pak?" Tanya Taeyong lagi
"Silahkan, kami mohon maaf sebesar-besarnya karena kejadian ini. Saya mewakili pihak sekolah sekali lagi mohon maaf." Pak Chen berdiri dari duduknya, begitu juga Taeyong.
"Iya Pak, gak papa." Taeyong tersenyum lalu keluar dari ruangan.
Setelah keluar dari ruangan senyum Taeyong luntur. Di pikirannya hanya ada Viola dan Karina.
"Kalo bukan cewek dan lebih muda dari gue, udah gue abisin tuh anak." Batin Taeyong kesal.
Setibanya ia di ruang UKS, Taeyong melihat adiknya yang tengah duduk di ranjang. Ia juga melihat beberapa teman Vio disana.
"Kamu gak papa? Ada yang sakit gak? Yang luka mana?" Tanya Taeyong khawatir, ia meraih bahu Vio sebelum akhirnya Vio membuka suara.
"Aww... Sakit!" Vio memukul pelan tangan Kakaknya
"Kok baju Lo basah?!" Tanya Taeyong masih dengan nada paniknya
"Di siram sama Karina." Bukan Vio yang menjawab, melainkan Hyunjin dan Jungmo yang menjawab secara serempak.
"Astaga."
"Kalian balik ke kelas aja, udah ada Abang gue ini. Sekali lagi makasih ya." Vio menyuruh Hyunjin, Jungmo dan Yeji untuk kembali ke kelasnya masing masing.
Mereka mengangguk lalu meninggalkan Vio dan Taeyong berdua disana. Vio bisa melihat kekhawatiran Kakaknya itu.
"Bang, gue gak papa." Ucap Vio mengelus tangan Taeyong
"Gue khawatir banget sama Lo, untung gue handal bawa mobil. Jadi cepet nyampenya." Taeyong mengelus puncak rambut Vio.
"Bang..." Panggil Vio lirih
"Hmm."
"Vio takut." Vio menundukkan kepalanya.
Taeyong menarik Vio ke dalam pelukannya. Membagikan ketenangan disana. Taeyong mengelus pelan rambut Vio dan mengecup keningnya.
"Kita pulang sekarang ya." Ajak Taeyong lembut
"Tapi tas gue masih ada di atas."
"Nanti gue bilang sama Shotaro atau Jaemin, biar mereka yang bawa."
^TOGETHER - NCT 2020^
KAMU SEDANG MEMBACA
Together [Satu Kostan 2] || NCT 2020 ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Telah terjadi kecelakaan pesawat, kecelakaan di duga dari kesalahan mesin. Pesawat itu adalah pesawat pribadi milik keluarga ternama, yaitu keluarga Argantara. Kecelakaan itu menewaskan beberapa orang. Dan di antara penumpang juga ada y...