Vista Lisha
********************
Aku turun dari mobil itu, mobil yang baru saja mengantarku tepat di depan kontrakanku, aku langsung saja berjalan mengarah ke jendela mobil supir untuk mengambil 'jatahku' untuk malam ini.
Lelaki yang baru saja menghabiskan malam bersamaku di kamar hotel itu memberikanku bayaran untuk melayaninya dalam semalam, kami sudah membuat kesepakatannya sebelum melakukan 'itu', dan aku ingat pasti dengan harga kesepakatan kami.
"Kok cuman 8 sih? Lu pikir gw seharga ini hah?!?" Aku mengangkat uang yang ia berikan, karena setelah kuhitung kembali, uang itu tidak sesuai dengan perjanjian awal.
"10 Juta? woy sadar dong, pelayanan lu tadi ga bikin gw puas," jawab lelaki itu di balik jendela pintu mobil, dengan wajahnya yang baru saja ingin aku ludahi, untung aku mempunyai alasan untuk tidak melakukan itu, tidak lain karena ia harus menambahkan 2 juta lagi untuk jasaku malam ini.
"Ga bisa gitu dong, kita ga sepakat tentang puas gak puas, yang penting 10 juta, sini!"
"Yaudah, gw bakal ngasih lu sisanya deh," ucap lelaki itu sembari mengeluarkan dompetnya.
"Nah gitu dong, sini sini," jawabku sambil menjulurkan tangan ke arah lelaki itu.
"Tapi," ucap pria tersebut sambil menutup dompetnya.
"Apaan tapi tapi?" tanyaku masih belum menurunkan nada sinisku.
"Kita semalem lagi besok, gimana?" jawab lelaki itu.
Aku menautkan kedua alisku, "Dih apaan, lu kan--" belum aku menjawab, lelaki itu langsung memotongku.
"Gausah banyak ngomong deh, mau atau engga hah?"
"Enggak lah, enak aja lu!"
Lelaki sialan itu malah terkekeh tak bersalah, "Hahahaha, ya sudah."
"ANJING LU! mending lu pergi dari sini sebelum gw teriakin maling," ancamku sembari menendang pintu mobil lelaki brengsek itu, setidaknya ada harga yang ia dapatkan setelah memperlakukanku seperti ini.
Lelaki itu langsung memindahkan gigi mobil nya dan berjalan pelan, "Dasar cewe murahan," lalu menancapkan gas nya diiringi gelak tawanya yang menjengkelkan.
"BANGSAT, KALAU MAU NG*W* LAIN KALI PUNYA MODAL TOLOL!!!" teriakku setelah mendengar penghinaan lelaki kurang ajar tadi.
Napasku tak beraturan karena emosi yang memuncak, dadaku naik turun dan tenggorokanku mengering karena teriakanku yang keras tadi.
Inilah aku.
Hidup merantau di kota orang membuatku seperti ini, menjual badanku agar roda kehidupan berjalan dengan baik, omong kosong dengan pekerjaan halal, hidupku bergelimang harta karena pekerjaan ini.
Lelaki lelaki bejat seperti tadi tak aku temui hanya sekali dua kali, jika bisa dihitung, mungkin sudah puluhan lelaki kurang ajar yang sudah tidur bersamaku.
Hidupku begitu kelam, bahkan sekelam dipergoki istri dari klien ku dan di cap sebagai pengganggu suami orang, padahal jika bisa dibilang, istrinyalah yang tidak bisa memuaskan suaminya, sampai sampai suaminya harus mencari pelampiasan nikmat kepada perempuan perempuan malam sepertiku, lalu jika sudah seperti itu, siapa yang berhak disalahkan?
Aku tak ingin hidup seperti ini, tapi sebaliknya, hiduplah yang menginginkanku seperti ini, memaksaku agar mengikuti kehendak dunia, memenuhi kebutuhan dan nafsu duniawi, tentu saja butuh uang untuk memenuhi itu semua.
...
Sepertinya teriakanku terlalu keras, sebab baru saja adikku Simon keluar dari kontrakan tempat tinggal kami, berlari menghampiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
RomanceMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...