Vista Lisha: Cerita dimulai

260 16 3
                                    

Vista Lisha

*******************

Saat Suryo keluar, tepat saat itu juga Yumna datang dan menghampiriku, lalu duduk di sebelahku.

"Itu, Suryo kan?" tanya Yumna sambil menatap tajam ke arah mata ku. "Lu habis ngapain sama dia hah? ngaku!" Yumna menggoyang goyangkan pundakku.

"Enggaa, bukan apa apa kok, dia cuman mampir tadi," jawabku berbohong.

Yumna malah mengerutkan dahinya, "Mampir? sejak kapan lu bolehin orang asing buat mampir?" Yumna menautkan alisnya curiga.

"Gak asing banget ko, dia kan temen gw, udah lagi, ya masa gw usir sih orang mau mampir yum, aneh aneh aja lu haha," candaku agar yumna berhenti untuk curiga.

"Wah, lu udah minum terlalu banyak nih, harusnya gw yang bilang lu aneh, ini kaya bukan lu aja." Yumna menutup botol botol wine ku dan menyingkirkan minuman minuman beralkohol di meja kami agar aku tak bisa meminumnya lagi, "Lu kan emang sering ngartis kalau sama cowo baru, kok lu malah bilang gw aneh sih,

Dah ah, gw mau balik ke pacar gw lagi, gw cuman mo mastiin lu masih napak di bumi setelah chaos diluar tadi," ucapnya yang malah membuatku tertawa.

"Uuuu tayank tayank, ada yang khawatirin aku nih." Aku menoel noel pipi yumna, yang malah membuatnya cemberut.

"Udah ah, gw pergi yah," ucapnya sambil menghempaskan tanganku dengan lembut, aku tertawa halus, aku sangat suka dengan ke feminiman yumna.

Yumna pun berjalan ke arah tirai tetapi berhenti tepat sebelum membuka tirai tersebut, lalu membalikkan setengah badannya, aku melihat mukanya penuh dengan keseriusan, "Pokoknya lu jangan berhubungan dengan suryo, dia licik, jahat, manipulatif, dia akan bawa lu ke dalam masalah, kalau lu deket sama dia," Yumna pun pergi keluar tirai.

'Yumna kenapa segitunya ke Suryo ya?'

Tapi tak bisa dipungkiri, Suryo memang mempunyai predikat buruk sebagai fuckboy di kampus, sekaligus predikat disegani sebagai pebisnis ulung di kampus, dia bahkan sering berpacaran dengan artis artis cantik ibu kota, bukan tanpa alasan, tapi memang cara ia mendapatkan seorang wanita dengan uangnya tidak hanya sekedar,

"Kalau kamu mau menjadi pacarku, maka aku akan membelikanmu apa saja." Tidak seperti itu.

Tapi dia mempunyai strategi strategi berbeda dalam menggaet para wanita, begitulah kata orang orang di kampusku, yah seperti nya memang bakatnya dalam menyusun strategi, karena itu dibutuhkan juga dalam sebuah bisnis.

Yang pasti, aku harus berhati hati, jangan sampai aku menjadi target selanjutnya, pun jangan sampai aku terbuai dengan apapun yang ingin ia tawarkan, mungkin setelah 70 juta ini aku harus benar benar menjauhinya.

********************

Sampailah aku di salah satu hotel terbesar di bandung, hotel yang mempunyai bangunan yang menjulang tinggi ke atas ini begitu terlihat elite dan mewah jika dilihat dari bawah, membayangkan uang yang mengalir disini membuatku meneguk ludah sendiri, bagaimana tidak? Bahkan anak pemiliknya saja bisa dengan seenaknya menerima hargaku sebesar 70 juta, bagaimana dengan pemiliknya? Mungkin uang segitu hanya terlihat receh baginya, karena seingatku, ayah Suryo adalah pemilik dari hotel ini.

"Sudah buat janji dengan Suryo, di kamar 666," ucapku pada resepsionis hotel tersebut,

"Boleh saya lihat ktp anda nyonya?" Aku menaikkan salah satu alisku, 'Nyonya?'

Akupun memberikan ktp ku, lalu ia mengeceknya dan sesekali melihat monitor komputernya, lalu memberikan ktp ku kembali padaku, "Baik, Tuan Suryo sudah menunggu anda di kamarnya nyonya Lisha, akses masuk akan diberikan jika anda menempelkan ktp anda pada alat scan."

Vista [Selesai!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang