Vista Lisha: Pahlawan Gw!

35 3 0
                                    


Vista Lisha

****************

"HAH!!!"

Aku terbangun di kasur tidurku dalam keadaan kaget, jam dindingku menunjukkan jika sekarang jam 9 malam.

'Apa yang sudah kulewatkan?' pikirku.

Aku mencoba mengingat kembali, merangkai kembali apa saja yang terjadi kemarin.

'Terakhir itu— aku—'

...

Cesss... cesss.. cesss..

Mataku terbuka lebar, sesaat setelah aku menyadari satu persatu bagian dari api unggun di depanku mulai padam, akibat air yang jatuh.

Lalu akupun menadahkan tangan ke udara, dan tetesan air pun terjatuh diatas telapak tanganku.

"Hah? Hujan?!?" jeritku panik.

Aku langsung menoleh ke sekelilingku, tempat mana yang bisa melindungiku dari hujan ini, tidak baik jika akhirnya aku harus menginap disini dalam keadaan basah kuyup kehujanan.

Saat mataku melintasi Gua, sepertinya akan cukup nyaman untuk berteduh, namun saat kumelihat lagi lebih jelas, kegelapan di Gua itu mengurungkan niatku untuk berteduh disana, 'Ga ga ga mending gw kehujanan disini daripada harus bermalam di Gua gelap itu,' batinku.

Lalu mataku menjelajahi air terjun ini lagi, dan pandanganku menangkap pohon tempat ditempelnya foto Leo dan Bang Cakra.

Dengan pohon yang sangat rindang, dan juga berada di sudut tebing yang tinggi menjulang, sepertinya itu tempat yang lumayan bagus untuk berteduh, walau mungkin harus terkena setetes demi setetes hujan.

Akupun langsung membereskan barang barangku dan tasku, lalu berlari secepat mungkin ke pohon itu.

Setelah sampai disana, hal yang pertama kulakukan adalah jongkok, dan memeluk tubuhku sendiri disana karena badanku yang sudah lumayan basah terkena air hujan.

Aku menengadahkan wajahku ke atas, air masih bisa menembus rindangnya pohon ini, tapi walau begitu aku harus bisa bersyukur karena tidak semua air hujan itu bisa menembus pohon ini, lebih banyak jatuh ke depan pohon ini karena dialirkan dari daun ke daun.

Tapi tetap saja ini akan menjadi malam yang panjang dan dingin, karena jika aku tidur, pasti lama kelamaan pakaianku akan basah juga, dan pagi hari nanti aku pasti akan terbangun dengan basah kuyup, dan dipastikan aku akan masuk angin.

Tapi tak apa, itu konsekuensi yang sudah harus kuterima sejak awal ingin menginap disini, cerobohnya aku tak memperkirakan akan ada hujan di malam hari seperti ini sebelumnya.

Lalu akupun membuka tas ku, dan mengobrak abriknya, "Aaa, Sleeping bag nya basah!!" teriakku, lalu sepersekian detik pun badanku langsung melemas, "Aduh gimana dong?" keluhku.

Lalu aku mengecek kembali Sleeping Bag itu dan menyadari jika yang basah hanya bagian luar nya saja, bagian dalamnya lumayan kering untuk dipakai menjadi penghangat badan, namun begitulah, kembali lagi ke fakta tadi, mungkin Sleeping Bag ini lama kelamaan akan basah juga seiring berjalannya waktu.

Tapi tak apa, mending kupakai daripada tak ada.

Akupun memakai Sleeping Bag itu.

Yah lumayan hangat, setidaknya bisa kupakai untuk mencapai tahap tidurku, semoga saja di tengah malam aku tak terbangun hanya karena kedinginan, karena itu akan menjadi waktu waktu yang sangat menjengkelkan untukku.

Akupun memejamkan mataku.

"Bang, aku pinjem pohonnya semalam yah," bisikku.

Lalu akupun berusaha untuk tidur, walau dingin semakin lama semakin menjalar ke tubuhku.

Vista [Selesai!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang