Vista Lisha
******************
"Hey hey, seenaknya aja masuk, tunggu dulu" Ucap ibu ibu dari dalam, yang selama ini kukenal sebagai,
Bu Kris
"Buka dulu sepatunya, lap kaki nya di keset dulu, kebiasaan kalian," ucap bu kris setengah berteriak.
"Hehe, iya maaf bu," kata ku dan Simon yang cuman bisa nyengir.
Setelah mengikuti perintah Bu Kris, aku dan Simon pun masuk ke dalam dan meletakkan koper koper kami, ingin sekali aku duduk di sofa karena lelah, tapi baru saja aku mengambil ancang ancang duduk, sudah dicegat oleh teriakkan Bu Kris,
Lagi.
"Eh, ga usah duduk, langsung masukin kopernya ke kamar tamu ajah," kata Bu Kris.
"Sudahlah bu, baru saja mereka datang, mungkin lelah di jalan," bela Mang Kris.
"Ga! ga ada ga ada, kan lebih enak istirahat di kamar, gimana sih kamu, cepet cepet, ayo ayo, Lisha.. Simon... dengerin ibu," perintah Bu Kris lagi.
"Iya, bu." patuh kami berdua.
Kami pun masuk ke kamar tamu, dan aku meletakkan koperku di sisi kamar, lalu aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur, 'fiuh, lelah sekali pagi ini.'
"Nah, kalau disini kan enak istirahatnya, cukup gak kira kira kasurnya buat kalian?" tanya bu kris pada kami.
"Cukup deh bu, terimakasih yah bu," ucapku, walau sebenarnya agak sempit untuk kami berdua, yah, tapi tak apa lah, aku tak bisa banyak minta juga, masih mending aku diberi tumpangan.
"Ya sudah, istirahat dulu saja, kalau sudah ada tenaga lagi, nanti kemas kemas, habis itu makan, ibu sudah masak tadi."
"Iya bu," jawabku dan Simon.
Itulah Bu Kris, dia adalah sosok ibu yang tegas dan juga galak, tapi itu tak ada maksud lain kecuali untuk kedisiplinan kami, selalu itu yang beliau pesankan pada kami, "Kalian harus disiplin biar sukses," atau, "Mau jadi apa kalian kalau gak disiplin?"
Berbeda jauh dengan Mang kris yang sangat mempunyai watak yang lembut, apalagi kepada kami berdua, aku dan Simon.
Tapi walaupun begitu, mereka berdua sudah cukup menjadi orang tua pengganti kami di bandung ini, apalagi jika dalam keadaan terpepet, seperti yang kami alami sekarang ini, selalu Mang Kris dan Bu Kris lah orang pertama yang bantu kami.
...
Setelah tenaga kami kembali pulih lagi, aku dan Simon pun segera berkemas, karena semakin lama kami mengerjakannya, semakin banyak kemungkinan kami kena omelan Bu Kris.
Setelah berkemas, aku dan Simon pun pergi ke dapur untuk mencari makanan yang sudah Bu Kris masakkan.
Saat kami menghampiri dapur, disana sudah ada Bu kris yang sedang memotong motong bawang dan segala macamnya, mungkin untuk nasi goreng nya Mang kris yang akan di jual malam hari.
"Tuh, sudah ibu masakkan sayur lodeh sama tempe kecap, makan yang banyak," kata Bu Kris sambil menunjuk nunjuk dengan pisau.
"Terimakasih bu," Ucap kami berdua, lalu bergiliran mengambil nasi serta lauknya.
Untuk urusan masak memasak, pasangan suami istri ini barulah mempunyai kesamaan, dua dua nya pandai memasak, tidak pernah aku tidak menyukai masakan dari Bu Kris, ataupun Mang Kris, aku dan Simon selalu lahap memakan masakan mereka.
"Gimana? Enak ga masakan ibu?" tanya Bu Kris yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
"Selalu enak bu," jawab Simon dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
Любовные романыMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...