Vista Leo
*******************
Bagaimana perasaan seseorang, ketika orang itu dibawa oleh PACAR nya sendiri ke tempat yang nyaris saja membunuhnya? kesal? marah? lemas? Ya, aku merasakan semuanya sekarang.
Bagaimana tidak, Leo membawaku ke hutan yang dulu pernah membuatku tersesat sampai membuatku pingsan dan masuk rumah sakit.
Apa yang terlintas dipikirkannya saat mengajakku ke sini?
"LEO!!! NGAPAIN KITA KESINI!!!" teriakku ketika pertama kali melihat areal parkiran ini yang sangat membekas di kepalaku, ya, ini adalah tempat dimana aku mengompori niken.
"Kan aku udah bilang? mau ngajak kamu ke tempat yang selalu aku kunjungin kalau lagi stres, ya ini tempatnya."
"Ya kenapa gak ngomong dari awal kalau kita ke sini sih?"
"Yah kalau tadi aku ngomong, bisa bisa kamu loncat dari mobil."
Aku memandang sekeliling tempat ini, dan pohon pohon dari dalam hutan sana yang menjulang tinggi ke atas, membuatku makin ngeri
'Tidak tidak tidak, aku tidak akan masuk ke dalam sana!' batinku
"Hey, kenapa? gak usah bengong, ayo pergi," ajaknya yang langsung kubalas dengan gelengan kepala cepat dan muka yang penuh dengan kesan memohon, berharap dia ada sedikit iba pada pacarnya ini.
Dia memandangku dalam, "Bukannya aku sudah bilang kalau aku bakal terus disisimu kan? gak usah takut okey?" katanya sambil keluar dari mobil.
Aku hanya memerhatikan langkahnya yang memutari mobil, berharap dia mau balik lagi ke kursi setir mobilnya, dan membawa kita pergi ke tempat lain.
Tapi ternyata harapanku itu harus pupus, karena sekarang Leo sudah di sebelahku membuka pintu mobil untukku.
Aku masih memasang muka memohonku, masih penuh harapan akan rasa iba dari Leo.
"Ayo, daripada aku tinggal kamu sendiri disini?" ajaknya lagi.
Aku menggelengkan kepala sambil menurunkan sudut sudut bibirku.
"Kalau kamu mau tahu, disini parkirannya lebih terkenal angker daripada hutannya, katanya sih gitu," bisik Leo yang sukses membuat bulu kudukku merinding, apalagi gelagat Leo yang sukses memainkan perannya sebagai orang yang ketakutan, membuatku percaya dengan omongannya.
"LEO!!! Gak usah nakut nakutin!!! Yaudah aku ikut." Aku harus mengalah untuk kali ini, karena sepertinya Leo sudah membulatkan keputusannya agar hari ini harus ke tempat penenangnya itu
Dan lagi tidak mungkin aku sendirian di areal parkiran yang kata Leo angker ini, mungkin sebenarnya tidak angker, tapi kata kata Leo itu sudah masuk dan mempengaruhi otakku, dan menganggap areal ini angker.
Akupun langsung cepat cepat melepaskan seatbelt ku lalu berlari ke arah Leo dan langsung memeluk lengannya dengan erat, "GAK!! BOLEH!! TINGGALIN!! AKU!! LEBIH!! DARI!! LIMA!! METER!!" ucapku menekankan semua katanya.
"Iya cantik,"
Aku memeluk lengan Leo sangat erat, memegangi telapak tangannya, dan menempelkan pipiku ke lengan Leo, setidaknya itu membuatku lebih tenang.
'Pokoknya aku tidak akan melepaskan ini, apapun yang terjadi!' batinku.
*****************
Kamipun memasuki area hutan itu, setelah sebelumnya Leo digoda oleh pegawai tiket, entah itu suatu penggodaan atau tidak, tapi yang pasti aku tidak suka jika mereka saling kenal dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
RomansaMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...