Vista Leo
*********************
"Congratulation Leo!!! To become a Champion in this Robotic Technology Development Contest." Begitulah perkataan MC kepadaku yang menang juara 1 kontes robotic ditengah banyak penonton yang terdiri dari orang orang hebat ini, terutama di bidang perteknologian.
"Please Leo, give some short word for your victory," lanjutnya.
Akupun berdiri dari tempat duduk VVIP ku dan membereskan jas ku yang sepertinya terlipat saat aku duduk, lalu aku berjalan ke arah panggung untuk memberikan kata sambutan, seperti biasa aku hanya mengucapkan,
"Thank you for the people who supported me from the beginning, especially to my mother, and to God, Thank you." Yah seperti itulah berulang ulang kata itu kuucapkan setiap kali aku memenangkan kontes, tidak ada perasaan spesial saat aku memenangkan kontes kontes ini, karena bisa dibilang ini sudah kesekian kalinya aku memenangkan kontes seperti ini.
Akupun dipersilahkan duduk oleh MC.
Setelah rangkaian acara ku lewati, aku dipersilahkan untuk pulang dengan membawa sekitar 3 mendali, dan saat melihat 1 piala yang tinggi itu, aku hanya bisa memutar bola mataku dan menghela nafas, 'Selalu saja merepotkan,' pikirku.
Akupun pulang ke hotelku dengan menggunakan mobil yang sudah disediakan panitia kepadaku, beserta supir supir nya.
Saat sudah di lobby, terpaksa aku harus membawa bawa piala tinggi itu ke kamarku, karena supirnya harus segera menjemput kontestan yang lainnya.
Tapi untung saja ada porter yang menawariku untuk membawa barang barang yang kubawa, tentu saja kuterima.
Setelah aku sampai di kamar, aku menghapus sedikit make up yang terpaksa kupakai di wajahku untuk keperluan acara tadi lalu mulai melepas jas hitamku ini.
Teleponku berdering di atas meja menginterupsi kegiatanku beres beres diri, dan setelah ku cek, ternyata Mommy yang sedang mencoba menghubungiku. Akupun mengangkatnya dan menyalakan loud speaker smartphone ku, agar aku bisa sekalian bergerak.
"Sudah selesai malam penghargaannya nak?" tanya ibuku dari telepon.
"Iya mom, besok pagi aku udah bisa pulang ke bandung, minta Pa Zaky buat jemput ya mom, aku sampai agak siangan sepertinya," ucapku sedikit berteriak, karena teleponku lumayan jauh dariku.
"Memangnya jam berapa kamu dari singapur?"
Aku menghampiri telepon karena sudah selesai membereskan diri, "Sekitar jam 8 mom."
"Ya sudah, tidur lah, sampai bertemu di rumah." Lalu setelahnya telepon pun terputus.
Aku terlentang di kasurku yang berukuran king size, dan mulai memejamkan mata, tetapi mendengar suara perut ku keroncongan, aku jadi tidak bisa untuk tidur pulas.
"Hey, can you bring me some steak to room 961?" tanyaku kepada pelayan hotel tersebut via telepon.
"Okey sir, just wait for ten minutes," jawabnya di telpon.
"Okey Thankyou." Setelah 10 menit aku menunggu, akupun memakan steak lezat yang dibawa oleh pelayan, dan terlentang kembali di kasurku.
Akupun mulai memejamkan mata dan mencoba untuk tertidur kembali.
********************
Keesokan harinya...
Keberangkatanku berjalan seperti biasanya, aku menukarkan tiketku, masuk ruang tunggu, dan naik ke dalam pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
RomanceMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...