Vista Lisha: Curahan Hati

32 3 0
                                    


Vista Lisha

*******************

Aku menangis sekuat kuatnya, mengeluarkan semua yang terbelenggu dalam hatiku setelah aku menceritakan semuanya pada Mama, semua cerita jalan kehidupanku semasa di bandung.

Tapi sepertinya tidak semuanya, aku masih belum berani untuk mengungkapkan apa pekerjaanku di bandung sana, akupun belum mau melihat Mama menangis hanya karena mendengarkan fakta bahwa anaknya yang sekarang sudah kotor, yah, aku mengakuinya, aku sekarang sudah kotor!

Terkecuali itu, semuanya aku ceritakan, mulai dari kuliahku, bagaimana cara aku bertahan hidup, menceritakan tentang Bu Kris dan Mang Kris, lalu kehidupan malamku di Club, sampai yang terakhir adalah cerita pertemuanku dengan Leo, 7 bulan yang begitu merubah hidupku, ya, 7 bulan semenjak pertemuanku dengannya di kantin itu berarti banyak bagiku.

Dimulai dengan isengnya Niken mengirimkan kontak Leo pada grup kami itu memulai segalanya, dari sanalah berawalnya kisah guru dan muridnya yang misterius bernama 'Icha' itu saling membuat perjanjian, berlanjut pada semakin kenalnya aku pada watak Leo yang tak begitu kaku jika sudah dekat dengannya, walaupun menggapai kata 'dekat' dengannya itu membutuhkan waktu berbulan bulan untukku menyamar sebagai 'Icha.'

Sampai pada hari kelam itu, hari dimana aku sudah putus asa untuk melanjutkan hidup, ya, itu adalah hari dimana hilangnya aku di hutan antah berantah hanya karena hal yang sepele, Leo tak menjawab sapaanku, hanya karena itu, dan aku hampir saja mati di hutan.

Tapi kejadian itu berakhir dengan baik, bangunnya aku di rumah sakit 3 hari setelah kejadian itu adalah sebuah anugerah terbesar yang pernah aku dapatkan dari Tuhan, walau dari kejadian itu aku menjadi benci kepada Leo karena sudah membuatku masuk ke dalam hutan rimbun itu, sampai sampai aku membentak dan melabraknya di depan umum hanya karena aku tak tahu fakta sebenarnya, fakta tentang Leo yang menjadi satu satunya orang yang berani menyelamatkanku selama 7 jam dalam hujan dan gelap.

Kejadian tentang hari penembakan ku yang freak itu pun aku ceritakan pada Mama, hari dimana aku memulai hari hariku yang berbeda, hari hariku yang semakin jarang ke Club, dan hari hari dimana aku mendapatkan kasih sayang dari seorang lelaki yang menerimaku apa adanya.

Semua proses itu aku lalui sampai aku bisa mendapatkan Leo, bukan cuman fisiknya, tapi juga hati dan perasaannya yang begitu lembut memperlakukanku.

Hari hari berlalu sangat cepat saat aku bersamanya, banyak perubahan pada diriku yang terjadi, bahkan dulu aku tak menyangka jika aku akan meninggalkan pekerjaan kotorku itu demi memperjuangkan hubunganku dengan laki laki, dekatnya Leo dengan Simon pun membuktikan jika Leo sudah menjalin hubungan yang serius denganku.

Tapi bagai senja di sore hari, waktu waktu itu berakhir dengan cepat, hanya karena 15 menit perginya Leo ke toilet, membuat segalanya berubah, padahal jika Leo datang lebih cepat, akhirnya tidak akan seperti ini, aku tidak akan mabok dan mengiyakan harga itu, dan lebih memilih pulang bersama Leo walau harus menerima omelannya karena aku malah berduaan dengan Suryo, dan menyicipi minuman alkohol.

Tapi begitulah hidup, garis takdir sudah tersusun dengan rapih, aku tidak bisa mengulang kejadian saat itu, aku tidak bisa memundurkan waktu kebelakang dan mengatakan pada Leo, "Jangan! kamu bisa pakai toilet apartemenku nanti."

Andai saja itu bisa terjadi,

"Dan sekarang, aku sudah putus sama Leo Ma," lirihku sambil terus menumpukan kepalaku ke pundak mama, karena begitu beratnya beban pada pikiranku, membuatku harus menyenderkan kepalaku pada sesuatu, dan pundak Mama selalu menjadi tempat ternyaman ku untuk bersandar.

"Aku— putus karena— kepergok— di cekoki alkohol sama temanku mah— dan aku— kelepasan— aku disentuh sentuh— oleh temanku itu Ma—" bohongku sambil terus mencoba untuk mengatur nafasku yang tak beraturan akibat menangis keras, "Padahal— bukan salahku kan Mah? aku kan— di cekoki, tapi— Leo— langsung— jadi kasar—sama aku—" bohongku lagi, terbesit dalam hatiku rasa bersalah karena sudah mengingkari fakta yang sebenarnya, memang benar jika aku yang terbedaya dengan 300 juta itu, tapi untuk apa juga aku menyalahkan diriku sendiri, dan membela Leo di hadapan Mama?

Vista [Selesai!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang