Vista Leo
*******************
"Udah siap Le?" tanya Papih tepat di depan pintu rumah besar itu, satu hal yang pasti, itu bukanlah rumah kami, melainkan rumah Lisha, tempat yang hari ini akan dijadikan pertemuan keluargaku dengan keluarga Lisha untuk yang pertama kalinya.
Aku mengangguk yakin.
Lisha tersenyum dan mengandeng lengan tanganku, membuat kepercayaan diri ku perlahan menjulang ke atas awan.
"Awas jangan salah ngomong ya le," ucap Mom.
"Iya Mom," jawabku.
"Ga usah tegang tegang amat lu," ucap Vincent.
"Iya!!" jawabku yang sudah mulai malas menanggapi wejangan wejangan dari keluargaku sejak mulai kami berangkat dari bandung.
"Oke kalau gitu, Papih buka ya," ucap Papih.
Aku mengangguk dan Papih pun memencet bel rumah tersebut.
Tak berapa lama, langkah kaki menghampiri pintu itu, dan ketika terbuka sudah ada seorang Pria paruh baya yang masih terlihat sehat dan tegap, juga didampingi seorang wanita yang saat kulihat pertama kali wajahnya, tak terbantahkan lagi, jika itu ibu dari Lisha, mereka terlihat sangat mirip.
"Loh, Lisha?" ucap Pria itu kaget, "Kemarin ngomongnya cuman pulang sama Simon, kok?" Pria itu terdiam, sambil melihat kedua orang tuaku, "Aduh Lisha, kenapa gak ngomong bareng Pa Julian kesini, kan bisa disambut lebih meriah," ucap Pria itu.
Aku hanya mengerutkan dahiku kebingungan. Bagaimana tidak, yang ku tahu jika ini adalah pertemuan pertama keluarga kami, tapi kenapa bisa Ayah Lisha mengetahui nama Papih?
"Ah, gak usah meriah meriah Pa Anton, ketemu lu aja gw udah seneng, hahaha," ucap Papih sembari memukul pelan pundak Ayah Lisha.
"Ayu!!!" jerit khas ibu ibu dari ibu Lisha dan langsung menghampiri Mommy.
"Dewi!!! Aduh udah lama yah," panggil Mommy, dan mereka langsung berpelukan dan bercipika cipiki ria.
Aku malah semakin mengerutkan wajahku, "Loh kok?" ceplosku.
"Nak Leo ya?" tanya ayah Lisha sambil menghampiriku dan memberikan tangannya, akupun langsung mencium tangannya.
"Saya Leo om," ucapku memperkenalkann diri.
Lalu ayah Lisha menepuk pundakku, "Pasti bingung yah, ayo masuk ke dalam saja, om jelasin di dalam," tambah ayah Lisha.
"Eh, tunggu dulu, aku belum kenalan sama nak Leo," ucap ibu Lisha sambil menghampiriku dan mengembangkan tangannya, lalu memelukku, "Kamu udah besar ya," lanjut ibu Lisha di dalam pelukan.
Lalu ibu Lisha pun melepaskan pelukannya, dan memberikanku tangannya, aku pun mencium tangan ibu Lisha.
"Saya Leo tante," ucapku memperkenalkan diri lagi.
Ibu Lisha mengangguk, "Iya, tante sudah tahu," ucapnya sambil memberikan senyum manisnya yang pasti diturunkan ke anaknya, karena senyuman itu yang selalu kulihat dari Lisha jika tersenyum.
"Ya sudah, ayo masuk semuanya," ucap Ayah Lisha mempersilahkan masuk.
Kamipun berbarengan masuk.
Lisha menggandeng tanganku saat masuk, aku langsung meremasnya sedikit, "Kamu harus jelasin semuanya nanti," bisikku kerena menyadari jika Lisha dari tadi tersenyum melihat tingkahku yang kebingungan.
"Hihihi," Lisha terkekeh, "Aku cuman mau ngasih sedikit kejutan aja kok el..." ucapnya diimut imutkan.
Aku geleng geleng kepala dengan kelakuan Lisha kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
RomanceMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...