Vista Lisha
******************
"Nanti aja di mobil bicaranya, ayo kita balik dulu."
Tidak etis sepertinya bagiku jika membicarakan orang yang sudah meninggal di dalam hutan seperti ini, jika penghuninya tidak suka, kejadian yang mengerikan mungkin malah akan datang, 'hih!! Amit amit, amit amit'
Jadi aku langsung mengajak Leo pulang, agar kita bisa bicara lebih panjang di dalam mobil.
Ketakutan ku akan hutan ini mulai surut berkurang, sebagai buktiinya, aku tak perlu menahan terlalu kencang pergelangan tangan Leo lagi, dan kamipun bisa keluar dari hutan itu dengan lebih cepat dibanding waktu masuk tadi.
Di parkiran, Leo seperti biasa membuka pintu mobilku, dan masuk ke dalam kursi kemudi lalu langsung menancapkan gas ke jalanan aspal itu.
"Jadi? udah mau cerita sekarang?" tanya nya langsung setelah kami mulai berjalan.
Aku memasang muka polosku, "Cerita apa?"
Dia sepertinya tampak kesal dengan menggelindingkan bola matanya, "Kamu tau dari mana sahabatmu namanya Cakra?"
Aku pun terkekeh karena berhasil membuat Leo kesal, lalu akupun mengeluarkan HP ku, dan memberikan Leo sebuah gambar foto mereka berdua yang sudah aku jepret di pohon tadi di areal air terjun.
"Ooo," Leo hanya membulatkan mulutnya tanpa reaksi apapun.
"Udah? gitu aja? gak seru ih," cetusku.
"Loh, terus kamu mau reaksi aku gimana?" tanyanya.
"Aku gak mau liat reaksi kamu kok, geer ih," ungkap ku sambil mengangkat pundak.
"Terus?"
Akupun memajukan badanku ke arah Leo dan memegang pahanya, "Ceritain tentang masa lalu kamu dengan yang namanya Cakra itu."
Sepertinya aku salah bicara, karena seketika wajah Leo menjadi murung dengan pandangannya yang kosong menghadap jalanan.
Akupun memindahkan tanganku yang berada di paha Leo ke tangannya, mencoba untuk menenangkan Leo dengan itu, karena kupikir sepertinya Leo sedang dihadapi dengan gejolak di dalam hatinya.
"Aku cuman pingin denger masa lalu kamu aja, kalau kamu masih belum mau, aku gak maksa kok," ucapku lembut, aku tak ingin memaksa Leo hanya karena keingin tahuanku saja
Dia menghembuskan nafas panjang "Jadi."
Leo pun menceritakan masa lalunya bersama bocah bernama Cakra itu, Leo sering kali tertegun jika ceritanya sudah mulai mengarah ke arah meninggalnya Cakra, sahabatnya.
Dan aku harus selalu menenangkannya, itu kan gunanya pacar?
Leo juga menceritakan tentang masa lalu nya yang menyenangkan bersama bocah tersebut, agak aneh memang mengetahui jika Leo dulu adalah seorang bocah petualang yang petakilan dan gak bisa diem, jauh berbeda dengan sekarang yang sering menyendiri membaca buku dan bahkan pacarnyapun di anggurkan.
Tapi.
Semakin Leo bercerita tentang masa lalunya lebih dalam.
Semakin aku menyadari.
Kalau cerita Leo saling berhubungan dengan cerita orang misterius yang saat itu menyelamatkanku.
Bedanya cerita ini diambil dari sudut pandang yang berbeda.
Apa bocah yang diceritakan oleh pria misterius itu di masa lalunya itu sebenarnya adalah Leo?
Jika sudah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vista [Selesai!!!]
रोमांसMenjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenjak kabur dari keluarganya yang ingin menjodohkannya kepada laki laki yang ia benci. Bukan hanya perjo...