Vista Lisha: Curhat Dengan Abang

38 4 0
                                    


Vista Lisha

******************

"Woho!!! Selesai juga UAS nya!" teriak Niken setelah keluar dari kelas ujian, dimana itu adalah ujian terakhir pada semester ini, aku tidak merasa norak dengan kelakuan Niken, karena akupun merasakan kesenangan itu juga.

"Haha, iya, selesai juga yah akhirnya semester ini," ucapku sambil berjalan menuju ke arah parkiran, bersama Niken dan Yumna.

"Huum," gumam Yumna sambil menangguk, "Semoga nilai gw bagus ya Allah," ucapnya.

"Iya, semoga aja," ucapku berharap juga.

"Apa sih kalian, UAS udah selesai masih aja mikirin nilai," celetuk Niken.

Mata ku dan Yumna langsung saling terpaut, masing masing menunjukkan muka anehnya dengan dahi yang sudah berkerut.

"Ya iyalah gak mikirin nilai, besok nya ujian aja, dia malah ngajakin shoping, hahahaha," candaku.

Yumna ikut tertawa, "Iya, besoknya ujian, malah bucin bucinan depan kita," tambah Yumna.

Muka Niken langsung menunjukkan muka masamnya, "Gw kan cuman mau relaks sebentar, gw juga belajar tau dirumahh, cuman gak ngasih ngasih tau aja," ucapnya dengan nada sok sedih.

"Uttt tayank tayank, iya iya, nilai Niken juga pasti bagus kok," ucapku.

Wajahnya sedetik kemudian langsung berubah signifikan, "Iya dong pasti," ucapnya sambil mengangkat jempolnya ke udara, "Nah karna kita udah selesai UAS, mau kemana nih kita sekarang? Pumpung masih pagi," ucap Niken.

"Hm, gw kayanya next time aja deh kalau mau jalan jalan, gw ada urusan hari ini, sori yah," ucapku karena teringat akan sesuatu yang penting, yang ingin aku lakukan hari ini.

"Yah," keluh Yumna dan Niken.

"Hehe," cengirku, "Maaf yah, next time deh, malming, malming, gimana?" tawarku.

Yumna dan Niken saling memandang, "Ya sudah deh, malming aja, biar komplit sama lu," ucap Yumna.

"Malam minggu yah!!" ucap Niken sambil menunjukku dan memicingkan matanya, "Jangan di undur lagi," lanjutnya.

"Iya iya," jawabku.

Kamipun berpisah di parkiran, menaiki kendaraan kami masing masing.

Akupun langsung mengarahkan stir motorku menuju ke tempat 'itu.'

Tempat yang selama ini selalu tidak jadi aku datangi karena harus mengumpulkan mental yang begitu besar.

Tempat yang ingin sekali aku datangi pasca kepulanganku ke rumah Mama dan Papa beberapa bulan lalu.

Tempat yang seharusnya akan menguak segalanya.

Semoga saja orang yang ku harapkan bisa ada disana, apapun yang akan menjadi wujudnya.

Semoga saja.

******************

"Beli tiketnya satu mba," pintaku dengan senyum.

"Baik ka," ucap mba itu yang sekarang sedang mempersiapkan tiketku, "Ini ka," ucapnya sambil memberi tiket itu dengan senyum, "Eh, neng nya, hm." Terlihat ia berpikir keras, "Pacarnya Leo kan yah? Leo nya mana?" ucapnya polos.

Aku terkekeh sambil tersenyum miring, "Saya udah gak sama Leo mba, kesini cuman mau jalan jalan aja," jawabku.

"Oh, aduh maaf maaf ka, saya ceroboh," ucapnya meminta maaf.

"Ah, gak papa mba, ya sudah, saya ke dalam dulu yah?" izinku.

"Iya ka, hati hati."

Lalu akupun pergi ke arah pintu masuk tempat wisata itu, dan berjalan menuju tempat tujuanku

Vista [Selesai!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang