Vista Lisha: Nostalgia

247 16 8
                                    


VIsta Lisha

********************

"Hai."

Tidak ada balasan darinya untuk beberapa saat, padahal tulisan online berada tepat di bawah nama profilnya.

Malam itu juga aku menertawai diriku sendiri, 'Lish, lu cuman orang bodoh yang berharap bisa menjahili seorang ansos hanya karena dia membuat lu kesal sehari.'

Akupun melempar smartphoneku ke sisi kasur, dan menggolekkan badanku di kasur itu, "Ah, kapan aku punya kasur seperti ini."

Akupun memejamkan mataku.

...

Cahaya matahari masuk melewati celah celah jendela, bertanda hari sudah pagi, dan aku harus pulang, tapi alangkah lebih baik mungkin jika aku sarapan dulu, karena cacing cacing di perutku sudah mulai demo untuk menagih jatahnya, tapi sepertinya tidak akan ada makanan yang sesuai dengan dompetku di hotel ini.

Namun sepertinya aku punya ide.

Akupun iseng menelpon pelayan melalui telepon, siapa yang tau jika kamar ini punya tiket untuk breakfast?

Dan ya, beruntungnya aku.

Karena aku boleh memesan apa saja semauku, karena aku memesan melalui telepon dari kamar ekslusif ini,

Maka akupun memesan sebanyak banyaknya, karena setelah ini aku akan menyeludupkan makanan makanan itu untuk di bawa ke rumahku, aku yakin Simon akan suka dengan makanan makanan mahal ini.

Sambil menunggu pelayan datang, aku membuka smartphone ku, dan sudah ada notifikasi terpampang di tengah layar smartphoneku.

Leo: Siapa??

Aku hanya bisa menekan gigiku satu sama lain, ini sebenarnya yang cewe aku atau dia sih? Jawabannya singkat sekali, sama persis sepertiku jika ada nomor yang tak dikenal mengirim chat padaku.

Aku: Kamu bisa simpan nomor ku dengan nama "Icha" :)

Untung aku cukup pintar untuk memakai nama Icha, karena jika ada yang tahu aku memulai chat dengan orang seperti dia di kampus, reputasiku akan anjlok se anjlok anjloknya dimata orang orang.

Akupun menyimpan HP ku ke dalam tas, daripada aku harus menunggunya membalas chat ku, aku yakin dia baru akan membalasnya besok hari.

Dari sini aku sudah bisa mencium bau yang sangat sedap akan datang, menyusul dengan bunyi bel dari pelayan, dan setelah kubuka, ternyata bau itu tak berbohong, sekarang di depanku ada seorang pelayan dengan makanan yang begitu melimpah yang ia bawa dengan troli.

Akupun mengambil semua makanan di troli yang pelayan itu bawa, dan tak lupa meminta plastik kepada pelayan agar aku bisa membawa sisa makananku pulang.

Akhirnya aku bisa melahap mac and cheese gratis berkat keberuntunganku karena iseng memesan, sisanya adalah makanan makanan yang tahan sampai seharian, jadi tidak akan basi jika kubawa ke rumah.

...

"Kaka datang!!" teriakku dari balik pintu berharap Simon membukakan pintu yang terkunci itu, "bawa makanan."

Setelah pintunya terbuka, aku langsung melihat mata adikku yang terbelalak, dan mulut yang menganga lebar.

"Wah!! banyak banget kak."

"iya dong, nih makan!"

"Wah ada pizza juga, sini kak aku bawain semuanya." Simon langsung menyerobot semua makanan dari tanganku dan langsung berlari ke dalam.

Vista [Selesai!!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang