Chapter 49

2.2K 245 27
                                    

Breathe chapter 49

Warning! Gs for uke/shou

Crossover

All Chara are belongs to MXTX-sama








***

" Jadi sekarang kita berbaikan ? " Wei Wuxian melonggarkan pelukannya seraya mendongak keatas untuk menatap Lan Wangji tepat di matanya.

" Aku tidak pernah marah. " Lan Wangji melihat wajah Wei Wuxian yang merengut sebentar sebelum membalas ucapannya.

" Tidak pernah marah ? Lalu yang kau lakukan saat aku bertemu Wen Ning itu apa ? Kau bahkan menendangnya tanpa mendengarkan penjelasan ku terlebih dahulu. Dan setelah itu, kau langsung mengikat ku ke ranjang dan meniduri ku. Gara-gara itu aku merasa seperti kehilangan seluruh energi ku pada pagi harinya. Lan Er-Ge, kau benar-benar kejam semalam itu, kau bahkan tidak mendengarkan tangisan ku yang memohon untuk memelankan sedikit pergerakan mu. Perut ku sangat sakit tahu. "

Lan Wangji mengalihkan pandangannya sebentar saat Wei Wuxian mengoceh tentang dirinya yang terlalu kasar semalam. Bagi Lan Wangji, Itu bukan sepenuhnya kesalahan dia juga, siapa suruh Wei Wuxian berbicara pada Wen Ning saat sedang bersamanya. Dan lagi, bukankah Wei Wuxian juga yang malah menggodanya setelah beberapa lama ? Jadi ini bukan Lan Wangji yang sepenuhnya bersalah kan ?

" Aku tidak menyukai pria itu. " Lan Wangji menjawab ringan dengan mengalihkan pandangannya dari wajah Wei Wuxian.

" Siapa, Wen Ning ? Dia kan tidak melakukan apapun, bagaimana kau bisa tidak menyukainya ? " Wei Wuxian bertanya masih sambil mendongakkan kepala memandang Lan Wangji yang memalingkan wajahnya.

" Dia memelukmu saat itu. "

Wei Wuxian ternganga.

" Jadi hanya karena itu. Demi tuhan Lan Zhan, dia tidak memelukku. Kepalaku sangat pusing saat itu, dia hanya membantu ku agar tidak jatuh. "  Ucapan Wei Wuxian memelan dibagikan akhirnya. Kemudian dia menyusupkan kedua tangannya lagi ke punggung Lan Wangji, dan Menenggelamkan kepalanya agar menghirup aroma Cendana lembut yang menguat dari sana.

Ini menyenangkan, sejujurnya berada di dekat Lan Zhan juga sangat menyenangkan. Wei Wuxian tidak mengerti kenapa, tapi ada perasaan semacam dia tidak ingin jauh-jauh dari pria yang sudah menjadi suaminya. Jika Wei Wuxian terus memeluknya seperti ini, Lan Zhan akan marah tidak ya ?

Lan Wangji mengusap kepala Wei Wuxian yang kembali memeluknya. Pria itu tadi mendengar apa yang Wei Wuxian gumamkan, jika ditanya apa jawabannya. Maka tentu saja dia tidak keberatan, Lan Wangji bahkan rela-rela saja jika seumur hidupnya dijadikan guling berjalan oleh Wei Wuxian jika memang itu yang dia inginkan.

" Mn. Kau boleh memelukku seharian. "  Balas Lan Wangji sambil terus mengusap kepala Wei Wuxian sayang.

Wei Wuxian yang sekarang seperti bayi koala, menghentikan kegiatan mendusel-duselkan kepalanya di dada Lan Wangji setelah mendengar ucapannya.

" Kau bisa membaca pikiranku ? " Tanyanya sambil memandang Lan Wangji yang juga tengah memandangnya.

" Kau mengatakannya cukup keras. Aku mendengarnya. " Lan Wangji membalasnya singkat. Sebelah tangannya kemudian terulur untuk mengambil helaian ekor kuda Wei Wuxian dan menyisirnya pelan. Lan Wangji sejujurnya ingin sekali melepas ikatan rambut Wei Wuxian, membiarkan helaian itu jatuh dan membingkai di wajah cantik istrinya.

Lan Wangji tidak mengatakan dia tidak menyukai gaya rambut ponytail istrinya, dia menyukainya. Apapun yang Wei Wuxian kenakan dia menyukainya, tapi Lan Wangji sangat menyukai saat-saat dimana Wei Wuxian menggerai rambutnya. Wei Wuxian benar-benar seperti wujud seorang Dewi jika melakukannya.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang