Chapter 56

2.4K 256 36
                                    

Breathe chapter 56

Warning! Gs for uke/shou

Crossover

All Chara are belongs to MXTX-sama









***

Di perjalanan, Wei Wuxian tak henti-hentinya mengoceh kesal. Ini sudah menjelang siang, tapi mereka belum juga menemukan satu ekor pun ayam pegar.

" Lan Zhan apa ayam pegar di hutan ini sudah di musnahkan ? Mengapa tidak pernah kelihatan ? " Wei Wuxian bertanya sambil menghentakkan kakinya. Nadanya terdengar sebal, sesekali tangannya membuka semak-semak untuk mengetahui adakah ayam pegar yang bersembunyi di baliknya atau tidak.

Wanita itu kemudian menolehkan kepalanya ke arah Lan Wangji yang berada di belakangnya.

" Lan Zhan bisakah kau berhenti memungut kelinci, aku maunya ayam panggang bukan kelinci. " Serunya. Wei Wuxian kemudian berjalan ke arah Lan Wangji dan merebut kelinci di tangannya.

Kelinci itu cukup gemuk, cocok sekali untuk diikat di panggangan sebenarnya. Tapi karena Wei Wuxian terlanjur kesal, dia jadi membuang kembali kelinci itu ke dalam hutan.

" Jangan mengambil kelinci lagi. " Lan Wangji hanya bergumam sebagai jawaban. Dia tidak mengambil kelinci itu, benda berbulu itu sendiri lah yang menghampirinya sejak masuk ke hutan Gusu.

Mereka memang masih berada di hutan GuSu, jadi bukan hal aneh jika mereka tidak menemukan satu ekor ayam pegar pun di perjalanan. Butuh sekitar lima kilometer lagi untuk mencapai perbatasan.

Lan Wangji sejak awal sudah mengusulkan untuk menaiki pedang dulu. Tapi Wei Wuxian menolaknya dengan alasan bisa saja mereka kehilangan ayam pegar gemuk di perjalanan nantinya.

Pria itu kemudian menghampiri Wei Wuxian yang terduduk di batu besar sana dengan wajah tertekuk. Tangannya menyentuh puncak kepala berhias pita merah di depannya.

" Apa ? " Wei Wuxian mendongakkan kepalanya. Lan Wangji tidak menjawabnya dan malah mengusap surai lembut istrinya.

" Jangan menyentuh ku. Kau bohong, katanya ingin menuruti permintaan ku, tapi sampai sekarang kau masih belum bisa menangkap satu ekor pun ayam pegar. Kau pasti sudah menyuruh orang untuk menangkap itu semuanya kan ? " Ucap Wei Wuxian sambil menatap wajah datar suaminya dengan tajam.

" Tidak. " Lan Wangji membalas singkat. Dia kemudian berjongkok di depan Wei Wuxian.

" Ini masih di GuSu. Tidak ada ayam pegar. Setelah melewati perbatasan, baru akan muncul. " Lan Wangji melanjutkan.

" Sungguh ? " Wei Wuxian bertanya memastikan. Matanya menatap lurus manik emas Lan Wangji yang menatapnya penuh kelembutan.

" Mn. "

" Kalau begitu ayo, kita harus cepat. Aku tidak mau ayam nya kembali hilang karena di buru seseorang. " Wei Wuxian kembali berdiri dengan cepat. Tangannya meraih lengan Lan Wangji sebelum membawanya untuk berlari.


***


Hari sudah malam saat mereka sampai di perbatasan. Bisa lebih cepat sebenarnya, jika saja mereka tidak mendapatkan gangguan dari 'teman baik' mereka yang tiba-tiba memberontak ingin keluar.

Mereka memang membawa serta potongan tubuh itu. Wei Wuxian yang membawanya. Wanita itu masih sangat penasaran akan sosok kepala dari 'teman baik'mereka. Makanya memanfaatkan waktu turun gunung nya agar lebih lama, dia membawa serta itu juga.

" Hanguang-Jun, Senior. " Sapa seseorang saat mereka memasuki hutan perbatasan.

" SiZhui ? " Ucap Wei Wuxian dengan nada heran.

BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang