Breathe chapter 9
Warning! Gs for uke/shou
Crossover
All Chara are belongs to MXTX-sama
***
Xie Lian menahan nafas nya melihat kejadian itu. Tubuhnya masih terduduk kaku di tanah. wanita itu masih terlihat linglung.
Apa yang terjadi ?
Xie Lian mendongakan kepalanya, lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Terlihat di sana seorang pria dengan jubah besi nya memegang busur besar di tangannya. Xie Lian mengenalnya, itu Feng Xin. Apa dia yang tadi menembakkan lima anak panah itu ?
Selanjutnya, masih di tempat yang sama, matanya menangkap sosok pria lain di samping Feng Xin. Pria itu menggunakan jubah hitam dengan garis kemerahan di pinggirnya. Pria itu tidak memegang senjata, tapi sedang menjulurkan tangannya seakan menarik pecahan lain Yin Hufu yang masih berputar melayang diudara. Siapa dia ? Apa dia Luo Binghe yang pernah dibicarakan suami dan putrinya ?
Seakan tersadar akan sesuatu, Xie Lian dengan cepat menengokan kepalanya ke kanan-kiri guna mencari sosok lain yang tadi melayang bersama dengan pecahan Yin Hufu di bawahnya. Nihil, sosok lain itu tidak ada, dimana dia ? Dimana jiwa putrinya.
Xie Lian dengan panik mencoba bangkit dan dengan terhuyung dia berlari maju menuju para hantu dan mayat hidup yang masih berkerumun, suara kunyahan kasar masih terdengar samar dari sana.
Namun, sebelum itu sepasang tangan pucat lebih dulu menahannya dan membawanya berdiri dengan benar. Xie Lian mendongakkan kepalanya, itu suaminya. Hua Cheng ada disana. Matanya kembali memanas melihat wajah tampan suaminya.
" San Lang, A-Ying .. dia .. " Xie Lian berucap terbata, tangisan dengan cepat menggantikan ucapanya. Hua Cheng pun langsung membawa Xie Lian kedalam pelukannya, membiarkan istrinya itu menangis di dadanya, mengabaikan empat pasang mata lain yang juga menatap nya bingung.
" Mn, aku terlambat, maafkan aku " Hua Cheng berucap sambil mengecup puncak kepala Xie Lian. Ucapannya membuat Xie Lian salah paham mendengarnya, Dia berpikir jika Jiwa Wei Wuxian benar-benar telah hancur dan menghilang.
Tubuhnya menegang dan Tangannya kemudian mencengkram erat bagian depan jubah merah Hua Cheng, pikirannya menjadi agak kosong sekarang.
Jadi dia gagal ?
Putrinya mati ? Dan tidak dapat bereinkarnasi ?
Hua Cheng mengernyit merasakan tubuh bergetar istrinya, dan juga suara tawa samar terdengar dari sana.
" Hahaha .. jadi aku gagal ? "
Hua Cheng semakin mengernyit.
" Tidak, kau tidak gagal "
" AKU GAGAL ! AKU TIDAK BISA MENYELAMATKAN NYA ! PUTRI KU MATI KARENA MEREKA ! dan aku gagal .. "
Xie Lian mendorong pelukan Hua Cheng, dan berteriak keras di depan wajah suaminya. Air mata masih mengalir deras dari maniknya.
Hua Cheng kembali membawa Xie Lian kedalam pelukannya, dan mengelus Surai lembut istrinya.
" Aku gagal .. San Lang .. " ucap Xie Lian pelan.
" Tidak, kau tidak gagal. Putri kita selamat, jiwanya ada bersamaku " Hua Cheng berucap sambil mengeluarkan kantung roh yang tadi ia gunakan, dan menyerahkan nya kepada Xie Lian.
Xie Lian menatap kembali wajah suaminya dan dengan gemetar mengambil kantung berwarna merah yang tersodor kearahnya. Putrinya selamat ?
" Aku berhasil menangkapnya, sesaat setelah menghancurkan Cincin itu, tapi karena jiwanya terdistorsi oleh Yin Hufu sebelum kematiannya, itu menjadi tidak lengkap, hanya ada dua pecahan jiwa disana. Maafkan aku " Hua Cheng berucap menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
FanfictionLan Wangji merasa aneh, sosok 'pemuda' yang merupakan murid tamu di sekte nya sangat mengganggu nya. pertama kali bertemu Lan Wangji menangisinya, tanpa sadar. kedua, dadanya bergemuruh kencang, hampir saja dia merengkuh sosok ceria itu kedalam pelu...