Breathe chapter 39
Warning! Gs for uke/shou
Crossover
All Chara are belongs to MXTX-sama
***
" Dimana anjing mu ? Panggil dia dan suruh duduk tepat dihadapan gadis itu. Aku akan keluar, perhatikan gerak-gerik nya, jika dia membentuk segel tangan atau terlihat akan bersiul, tendang atau potong saja langsung lidah dan kedua tangannya itu, kau paham ? " Ucap Jiang Cheng sarat akan nada tajam. Pria itu kemudian berjalan dengan cepat seraya membanting pintu dengan kasar untuk keluar.
" Aku mengerti, jangan sedikit-sedikit memberitahuku. " Balas Jin Ling yang langsung berpura-pura memasang pose berjaga, dia juga menyuruh Fairy untuk duduk di depan Wei Wuxian seraya menggonggong keras kearahnya. Jin Ling sebenarnya tidak tega, namun jika tidak seperti itu pamannya pasti tidak akan percaya.
Setelah memastikan Jiang Cheng telah cukup jauh dari penginapan, Jin Ling bergegas turun untuk memberi tahu para bawahan Jiang Cheng untuk berjaga di tempat yang sudah dia tentukan. Dua penjaga di depan pintu masuk dan juga tangga, serta satu berjaga di depan. Jin Ling sengaja tidak menyuruh mereka berjaga di sekitar kamar atau jendela, karena itu akan menjadi jalur pelariannya nanti bersama Wei Wuxian.
Setelah memberikan perintah seperti itu, Jin Ling pun masuk kembali ke kamar. Dengan segera Jin Ling menyuruh Fairy untuk mundur dan menunggu mereka keluar. Dengan patuh anjing itu pun menurutinya dan berjalan keluar ruangan.
Wei Wuxian yang masih dilanda ketakutan yang sangat besar, berjengit kaget saat mendapati Jin Ling yang tengah memegang lengan kanannya.
" Hey, kau tidak apa-apa ? " Ucap Jin Ling pelan, pemuda itu kemudian menarik Zidian dan mengubahnya menjadi cincin seperti semula. Jiang Cheng memang menjadikan Jin Ling sebagai tuan dari Zidian juga untuk berjaga-jaga.
Wei Wuxian masih belum bereaksi banyak dengan ucapan yang Jin Ling ajukan. Saat melihat wajah Jin Ling yang memasang raut khawatir, Wei Wuxian langsung meraih tangan Jin Ling yang terbebas dan terus menggumamkan maaf.
Jin Ling awalnya terkejut dan bersiap akan memukul kepala Wei Wuxian sampai dia mendengar apa yang Wei Wuxian gumamkan. Pemuda itu menjadi canggung setelahnya, sampai saat ini yang mengejek Jin Ling tidak memiliki ibu itu masih tetap ada meskipun mereka tidak berani mengatakan langsung kepadanya. Jin Ling sudah terbiasa, namun saat ada orang yang meminta maaf padanya, itu merupakan hal yang sangat baru baginya. Tidak ada yang pernah mengajarinya untuk meminta maaf kepada siapapun atau bahkan memohon ucapan maaf dari seseorang, mendapatkan dua paman yang sangat-sangat memanjakannya membuat Jin Ling sering kali mendapat umpatan kesal alih-alih permohonan maaf dari seseorang. Ini sangat mengejutkan.
" Maaf, aku menyakitimu, aku mengataimu, maafkan aku. " Wei Wuxian menundukkan kepala saat mengucapkannya.
" He-hei, jangan seperti ini, aku tidak apa-apa, aku sudah terbiasa, memang benar aku tidak memiliki ibu, tapi bukan berarti aku menjadi lemah karenanya, tidak usah meminta maaf, itu terasa aneh. "
Wei Wuxian mengangkat kepalanya. Dia memandang wajah Jin Ling lagi dengan seksama. Paras lembut Jiang Yanli membayang disana, terutama sorot matanya. Lembut tapi tertutupi oleh sejuta emosi keras seperti pamannya.
" Kenapa kau membebaskan ku ? Pamanmu akan sangat marah jika dia tahu. " Tanya Wei Wuxian.
" Tidak ada hubungannya dengan pamanku, aku akan membuat alasan jika dia bertanya nanti. Kali ini dia benar-benar keterlaluan. Aku memang sering melihatnya, ketika dia mengira seseorang adalah Wei Wuxian dia akan menginterogasinya, namun tidak sampai menyiksa seperti yang mereka semua rumorkan. Itu masih dalam batas normal, makanya aku sangat terkejut saat melihat paman benar-benar mengikatmu dengan Zidian. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
FanfictionLan Wangji merasa aneh, sosok 'pemuda' yang merupakan murid tamu di sekte nya sangat mengganggu nya. pertama kali bertemu Lan Wangji menangisinya, tanpa sadar. kedua, dadanya bergemuruh kencang, hampir saja dia merengkuh sosok ceria itu kedalam pelu...